Bagaimanakah Cara Kerja Pemeriksaan X-Ray?
Halodoc, Jakarta - X-ray adalah tes pencitraan yang digunakan dokter untuk melihat bagian dalam tubuh tanpa harus membedah pasiennya. Prosedur pemeriksaan ini membantu dokter dalam mendiagnosis, memantau, dan mengobati berbagai kondisi medis. X-ray juga tersedia dalam berbagai jenis, tergantung pada area mana yang butuh diperiksa.
Sebagai contoh, dokter akan melakukan mammogram untuk memeriksa payudara atau X-ray dengan enema barium untuk mengamati saluran pencernaan. Kamu mungkin sudah sering mendengar tentang tes pencitraan ini. Tetapi, apakah kamu tahu cara kerjanya? Ini ulasannya.
Baca Juga: Menarik untuk Diketahui, Ini Perkembangan X-Ray dari Masa ke Masa
Cara Kerja Pemeriksaan X-Ray
Sebelum skrining dilakukan, dokter atau ahli radiologi memberitahu kamu dalam mengatur posisi tubuh untuk mendapatkan gambar yang jelas. Mereka akan meminta kamu untuk berbaring, duduk atau berdiri selama proses pencitraan. Ketika X-ray bersentuhan dengan jaringan tubuh, alat tersebut akan menghasilkan gambar pada film logam.
Jaringan lunak, seperti kulit dan organ tidak mampu menyerap sinar X, sehingga sinar akan melewatinya. Sinar hanya dapat terserap oleh bahan padat di dalam tubuh. Area hitam pada X-ray mewakili area ketika X-ray melewati jaringan lunak. Sedangkan, area putih menunjukkan tempat jaringan yang lebih padat, seperti tulang, yang telah menyerap sinar-X. Selama proses skrining, kamu diminta untuk tetap diam, untuk mendapatkan gambar sejelas mungkin.
Persiapan Sebelum Melakukan X-Ray
X-Ray tidak memerlukan persiapan khusus. Namun, dokter biasanya menyarankan kamu untuk mengenakan pakaian yang longgar dan nyaman. Sebelum proses skrining dilakukan, dokter akan meminta kamu untuk berganti pakaian dengan gaun rumah sakit. Kamu juga diminta untuk melepaskan perhiasan atau benda logam lainnya dari tubuh.
Jangan lupa untuk memberi tahu dokter atau ahli radiologi apabila memiliki implan logam dari operasi sebelumnya. Pasalnya, implan logam dapat menghalangi sinar-X untuk melewati tubuh, sehingga berisiko membuat hasil gambar tidak begitu jelas.
Baca Juga: Bisakah X-Ray Sebabkan Efek Samping?
Pada beberapa kasus, dokter perlu memberikan bahan kontras atau "pewarna kontras" sebelum skrining. Bahan kontras ini adalah zat yang membantu meningkatkan kualitas gambar. Zat yang diberikan umumnya mengandung senyawa yodium atau barium. Zat kontras dapat diberikan melalui cairan yang diminum atau disuntikan ke tubuh.
Kalau kamu menjalani X-ray untuk memeriksa saluran pencernaan, dokter biasanya menyarankan untuk berpuasa dalam jangka waktu tertentu. Pada beberapa kasus, dokter mungkin menyuruh kamu minum obat untuk membersihkan usus.
Tujuan Penggunaan X-Ray
X-ray tidak boleh sembarangan digunakan. Tes pencitraan ini hanya boleh digunakan ketika kamu mengalami ketidaknyamanan di bagian tubuh tertentu. Seseorang yang mengidap penyakit dapat melakukan X-ray untuk memantau penyakit dan memeriksa seberapa baik pengobatan yang dilakukan. Beberapa kondisi berikut ini sering membutuhkan pemeriksaan X-ray, yaitu:
-
Kanker tulang;
-
Tumor payudara;
-
Pembesaran jantung;
-
Penyumbatan pembuluh darah;
-
Penyakit yang memengaruhi paru-paru;
-
Masalah pencernaan;
-
Patah tulang;
-
Infeksi;
-
Radang sendi;
-
Kerusakan gigi.
Baca Juga: Apakah X-Ray Aman bagi Ibu Hamil?
Seseorang yang tidak sengaja menelan benda tertentu dapat melakukan X-ray untuk mengetahui lokasi benda secara detail. Jika kamu butuh memeriksakan diri dan ingin menjalani pemeriksaan X-ray, kamu bisa memesan janji dengan dokter terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc. Tinggal pilih dokter di rumah sakit sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.