Bagaimana Penularan Hepatitis A pada Anak?
“Infeksi hepatitis A dapat dengan mudah menyebar di penitipan anak, seperti misalnya saat mengganti popok bayi yang terinfeksi atau penularan dari bayi ke bayi. Banyak anak yang terinfeksi virus hepatitis juga hanya memiliki sedikit gejala, sehingga orangtua tidak tahu bahwa Si Kecil sedang sakit.”
Halodoc, Jakarta – Hepatitis A dapat dengan mudah tertular dari satu anak ke anak lainnya dari makan makanan atau minuman dari air yang terkontaminasi virus. Penularan bisa juga terjadi melalui kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi virus.
Hepatitis A bisa saja berada dalam tinja selama 1 hingga 2 minggu sebelum seseorang mengembangkan penyakit. Kemudian, infeksi juga dapat menyebar di penitipan anak, seperti ketika ibu atau pengasuh tidak mencuci tangan setelah mengganti popok bayi yang terinfeksi atau dari bayi ke bayi.
Penyebaran Hepatitis A di Lingkungan Anak-Anak
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, hepatitis A menyebar melalui kotoran orang yang terinfeksi. Seseorang dapat terinfeksi dari makanan, minuman, atau menyentuh sesuatu (seperti gagang pintu atau popok) yang telah terkontaminasi oleh kotoran. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan kalau penyebaran hepatitis A terjadi ketika:
- Orang menelan sesuatu yang terkontaminasi oleh kotoran yang terinfeksi hepatitis A. Itulah sebabnya virus mudah menyebar dalam kondisi yang tidak bersih.
- Kontaminasi dalam air, usus, dan makanan (terutama kerang).
- Hepatitis A dapat bertahan dalam tinja selama beberapa bulan setelah penyakit awal, terutama pada bayi dan anak kecil.
Faktor risiko penularan hepatitis A pada anak semakin meningkat di tempat penitipan anak atau di sekolah. Penularan hepatitis A pada anak biasanya terjadi sebelum kasus dikenali. Kasus biasanya diketahui setelah anggota staf penitipan anak atau teman anak di sekolah mengalami gejala.
Namun banyak juga anak yang terinfeksi hepatitis A tidak menunjukkan gejala yang spesifik. Potensi penularan hepatitis A pada anak diperparah pada anak-anak yang belum dilatih menggunakan toilet.
Gejala Hepatitis A pada Anak
Banyak dari gejala-gejala infeksi hepatitis A yang perlu dikenali, seperti:
- Flu.
- Demam.
- Mual.
- Muntah.
- Kehilangan nafsu makan.
- Kelelahan.
- Terkadang rasa sakit pada hati dan perut kanan atas.
- Infeksi hepatitis juga dikaitkan dengan penyakit kuning (jaundice), perubahan warna kuning pada kulit dan warna kekuningan pada bagian putih mata.
Kondisi ini disebabkan oleh peradangan dan pembengkakan hati dengan penyumbatan cadangan empedu (bilirubin) ke dalam darah. Cadangan ini juga biasanya menyebabkan urine menjadi berwarna oranye gelap dan tinja berwarna kuning muda atau berwarna tanah liat.
Namun, banyak anak yang terinfeksi virus hepatitis hanya memiliki sedikit gejala, sehingga orang tua tidak tahu bahwa Si Kecil sedang sakit. Faktanya, semakin muda usia anak, semakin besar kemungkinan dia tidak menunjukkan gejala.
Misalnya, di antara anak-anak yang terinfeksi hepatitis A, hanya sekitar 30 persen lebih muda dari 6 tahun yang memiliki gejala. Sementara itu, kebanyakan dari mereka mengalami gejala ringan. Gejala lebih sering terjadi pada anak yang lebih tua dengan hepatitis A, dan mereka cenderung berlangsung selama beberapa minggu.
Cegah Hepatitis A Dari Si Kecil
Untuk mencegah terjadinya hepatitis pada Si Kecil, pastikan semua orang orang di rumah mencuci tangan setelah pergi ke toilet atau mengganti popok, dan sebelum menyiapkan atau menyantap makanan. Jika orang tua tahu anak mengalami hepatitis A, jangan biarkan anak pergi ke sekolah setidaknya satu minggu setelah penyakit dimulai.
Ajarkan juga praktik kebersihan pada anak, misalnya:
- Biasakan untuk rajin mencuci tangan setelah atau sebelum melakukan apapun. Pastikan juga mencuci tangan setelah menggunakan toilet dan sebelum makan.
- Tidak membeli jajanan sembarangan yang tampak tidak higienis.
- Memberikan air minum kemasan yang bersih atau matang.
Jika orangtua dan anak bepergian ke negara penyakit ini biasa terjadi, sebaiknya dapatkan vaksin sebelum meninggalkan negara ini. Vaksin Hepatitis A direkomendasikan untuk semua anak di atas 1 tahun. Vaksin ini diberikan pada usia 12 bulan, diikuti dengan dosis kedua setidaknya 6 bulan kemudian.
Dengan memberikan anak vaksin hepatitis A, penyebaran penyakit di suatu komunitas dapat dibatasi. Vaksin ini juga direkomendasikan untuk anak-anak yang lebih tua, remaja, dan orang dewasa yang belum pernah mendapatkannya.
Jika anak mengalami gejala yang mencurigakan, sebaiknya segera kunjungi dokter di rumah sakit. Orang tua dapat menemukan dokter yang tepat di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Healthy Children. Diakses pada 2022. Hepatitis A.
Caring for Kids. Diakses pada 2022. Hepatitis A.
Up to Date. Diakses pada 2022. Overview of hepatitis A virus infection in childrenWHO. Diakses pada 2022. Hepatitis A
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan