Bagaimana Membedakan Marah yang Sehat dan Tidak Sehat?
Halodoc, Jakarta - Kemarahan sering kali dianggap sebagai emosi negatif dan destruktif yang perlu ditekan. Padahal, kemarahan adalah respon positif jika digunakan secara konstruktif. Marah dapat menjadi kekuatan yang mendorong seseorang menjadi kuat untuk mencapai tujuan dalam menghadapi masalah dan hambatan.
Rasa marah adalah cara mengomunikasikan batasan pribadi jika seseorang melakukan kesalahan, dan saat diungkapkan dapat menjadi langkah awal baik untuk memecahkan masalah. Hanya saja, marah dibedakan menjadi marah yang sehat dan marah tidak sehat. Bagaimana membedakan keduanya?
Baca juga: 7 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Pengidap Hipertensi
Perbedaan Marah Sehat dan Tidak Sehat
Penting untuk bisa membedakan marah sehat dan marah tidak sehat. Dengan begitu kamu akan lebih memahami apakah kemarahan yang terjadi adalah marah yang baik dan percaya diri saat mengungkapkannya. Atau kamu menyadari bahwa kemarahan yang diungkapkan tidak sehat, dan ingin mencari cara bagaimana mengelola marah yang tidak sehat.
Perlu diketahui, kemarahan diungkapkan dengan empat cara, yaitu agresif, agresif-pasif, penekan, dan tegas. Cara agresif, agresif-pasif, dan penekan adalah bentuk marah yang tidak sehat, sedangkan tegas merupakan ungkapan marah yang sehat. Kebanyakan orang tetap konsisten dalam satu atau dua cara marah, tergantung pada keadaan.
Marah yang Sehat
Kemarahan yang sehat diungkapkan sebagai emosi yang bersemangat yang berfokus pada penyelesaian masalah atau mengkomunikasikan ketidakadilan. Perasaan ini bersifat sementara dan tidak larut begitu solusi ditemukan. Marah yang sehat diungkapkan dengan sedikit atau tanpa dendam.
Marah yang sehat bukan tentang balas dendam, memiliki kekuatan atau menyakiti orang lain (secara verbal atau fisik). Marah yang sehat dikomunikasikan dengan jelas dan efektif dan kamu tidak terus sibuk dengan kemarahan. Hal ini mungkin indikator yang jelas bahwa kemarahan yang sehat adalah jika itu membuat kamu merasa lega dan baik-baik saja pada diri sendiri dan orang lain.
Baca juga: Atasi Tekanan Darah Tinggi dengan 5 Buah Ini
Marah yang Tidak Sehat
Marah yang tidak sehat menimbulkan pikiran ingin menyakiti orang lain, membuat mereka merasakan apa yang kamu rasakan atau lebih buruk dari itu. Perasaan marah bisa sangat kuat sehingga kamu merasa terancam kehilangan kendali. Kemarahan yang tidak sehat bisa menakutkan karena dapat membuat kamu kehilangan kesabaran.
Kamu tentu tahu, bahwa kemarahan yang tidak sehat akan merusak jika itu merugikan orang lain (secara emosional atau fisik) dan berdampak buruk bagi diri kamu sendiri. Tanda-tanda kemarahan yang tidak sehat lainnya, yaitu jika kamu merasa sulit untuk melepaskan amarah dan setelah sebuah kejadian kamu tetap disibukkan dengan pikiran negatif terhadap diri sendiri atau orang lain.
Akar dari marah yang tidak sehat biasanya terletak pada beban emosional di masa lalu. Jika kamu curiga bahwa di balik semua marah dan kebencian terdapat rasa sakit hati atau kesedihan yang dalam, perasaan ditolak, diabaikan, dipermalukan atau dihina, maka kemarahan kemungkinan besar berasal dari perasaan yang belum diproses dengan baik di masa lalu.
Sulit untuk mengidentifikasi atau mengakui bahwa di balik marah masih tersisa perasaan lain. Penyangkalan ini tidak mengherankan, karena emosi mungkin ditekan dan dipertahankan sebagai cara untuk mengatasi rasa sakit atau kesedihan pada saat itu.
Baca juga: 3 Tips Olahraga untuk Pengidap Hipertensi
Pentingnya Mengelola Amarah
Tujuan dari mengelola amarah untuk mengubah ungkapan marah yang tidak sehat menjadi komunikasi yang sehat. Hal ini sulit dilakukan tanpa mendefinisikan secara akurat perilaku yang merugikan.
Berbicara pada psikolog melalui aplikasi Halodoc mungkin diperlukan untuk mengidentifikasi akar atau sumber kemarahan. Dengan begitu, kamu mendapatkan dukungan saat membicarakan pengalaman dan perasaan yang terjadi. Konseling membantu untuk mengidentifikasi pemicu dari diri sendiri. Kemudian, kamu dapat belajar mengekspresikan perasaan tanpa menyakiti diri sendiri dan orang lain.
Referensi:
Human Kind. Diakses pada 2021. Healthy Anger. Unhealthy Anger. Telling the difference.
Psych Central. Diakses pada 2021. Healthy and Unhealthy Expressions of Anger
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan