Bagaimana Cara Menyembuhkan Rubella?
Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar campak Jerman? Kalau belum bagaimana dengan rubella? Awas, penyakit yang disebabkan oleh virus ini sangat mudah menyebar. Rubella tak pandang bulu, bisa menyerang anak-anak dan orang dewasa.
Meski begitu, dalam kebanyakan kasus, rubella lebih sering dialami anak-anak dan remaja. Pada 2016 di negara kita sendiri, menurut WHO setidaknya ada lebih dari 800 kasus rubella yang sudah terkonfirmasi. Bagaimana dengan bayi? Menurut WHO sekitar 10 ribu bayi di Indonesia lahir dengan sindrom rubella pertahunnya.
Lalu bagaimana sih cara menyembuhkan rubella?
Baca juga: Serba Serbi tentang Penyakit Rubella yang Perlu Diketahui
Dari Obat hingga Asupan Cairan
Dalam kebanyakan kasus, rubella menular melalui butiran liur di udara yang dikeluarkan pengidapnya melalui batuk dan bersin. Tak cuma itu saja, berbagi makanan dan minuman menggunakan piring atau gelas yang sama dengan pengidapnya, juga bisa menularkan virus rubella.
Di samping itu, menyentuh mata, hidung, dan mulut setelah memegang benda yang terkontaminasi, juga bisa meningkatkan risiko menularnya rubella. Bagaimana dengan pengobatannya?
Untungnya karena gejalanya terbilang ringan, pengobatan rubella cukup dilakukan di rumah. Pada dasarnya, penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya selama 3–5 hari. Pengobatan rubella tak membutuhkan antibiotik, kecuali terdapat komplikasi infeksi bakteri.
Selain itu, dokter biasanya akan menyarankan pasien untuk tetap di rumah. Tujuannya jelas, agar kondisi tubuh tetap fit dan meminimalkan risiko penularan rubella.
Nah, berikut ini beberapa pengobatan rubella yang bisa dilakukan di rumah.
-
Parasetamol atau ibuprofen untuk menurunkan panas dan meredakan rasa nyeri pada sendi;
-
Perbanyak asupan cairan tubuh agar tidak dehidrasi;
-
Konsumsi air hangat dengan campuran madu dan lemon;
-
Istirahat yang cukup; dan
-
Jangan menggaruknya area yang gatal karena bisa meninggalkan bekas. Gunakan obat krim pengurang rasa gatal yang bisa dibeli di apotek.
Hal yang perlu digarisbawahi, rubella pada ibu hamil mesti diperhatikan lebih serius. Pasalnya, penyakit ini bisa menyebabkan keguguran, bayi terlahir tuli, mengidap katarak, hingga mengalami kelainan jantung.
Untuk ibu hamil, biasanya dokter akan meresepkan obat antivirus. Meski bisa mengurangi gejala, tetapi antivirus ini tak bisa mencegah kemungkinan bayi mengidap sindrom rubella kongenital. Oleh sebab itu, amat penting untuk memeriksakan kekebalan tubuh terhadap rubella pada saat merencanakan kehamilan.
Baca juga:Cara Mengobati Rubella pada Ibu Hamil
Pengobatannya sudah, lalu bagaimana dengan gejalanya?
Dari Ruam Hingga Nyeri Sendi
Tanda anak terkena rubella biasanya akan menimbulkan ruam kemerahan pada kulit, tetapi tak sama dengan campak. Untungnya, rubella lebih ringan bila ketimbang campak.
Perlu digarisbawahi, anak-anak yang mengidap rubella cenderung mengalami gejala-gejala yang lebih ringan daripada pengidap dewasa. Meski begitu, ada pula pengidap penyakit ini yang enggak mengalami gejala apa pun, dan tetap bisa menularkan virusnya.
Seseorang yang mengidap virus rubella, setidaknya akan menimbulkan gejalanya sekitar 14–21 hari sejak terjadi pajanan.
Lalu, seperti apa sih gejala rubella?
-
Ruam dengan bentuk bintik-bintik kemerahan. Awalnya muncul di wajah lalu menyebar ke badan, tangan, dan kaki. Tanda anak terkena rubella yang satu ini, bisa berlangsung selama 1–3 hari.
-
Sakit kepala.
-
Pembengkakan kelenjar limfa pada telinga dan leher juga bisa menjadi tanda anak terkena rubella.
-
Nafsu makan menurun.
-
Demam.
-
Konjungtivitis (infeksi kelopak mata dan bola mata).
-
Pilek atau hidung tersumbat.
-
Nyeri sendi, terutama bila pengidapnya remaja wanita.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan