Bagaimana Cara Menjalin Persahabatan yang Sehat?
Halodoc, Jakarta - Sebagai makhluk sosial, tidak ada manusia yang bisa benar-benar hidup sendirian. Selain keluarga, kehadiran sahabat bisa menjadi hal yang membahagiakan, mengusir sepi, bahkan menjaga kesehatan mental. Namun, untuk bisa mendapatkan manfaat tersebut, kamu perlu menjalin persahabatan yang sehat.
Apa itu persahabatan yang sehat? Jika dijelaskan secara sederhana, adalah persahabatan yang bisa saling memberi dampak positif, kekuatan, dan kedamaian hati, satu sama lain. Lalu, bagaimana cara menjalin persahabatan yang sehat? Yuk, simak lebih lanjut!
Baca juga: Punya Sahabat, Benarkah Cegah Depresi?
Begini Cara Menjalin Persahabatan yang Sehat
Sahabat yang baik akan memberikan ruang saat kamu membutuhkannya, dan mencintai kamu dalam keadaan suka maupun duka. Bukan frekuensi berhubungan yang membuktikan kekuatan suatu hubungan, melainkan kedalaman hubungan dan kedekatan timbal balik serta rasa hormat yang merupakan keunggulan dari hubungan tersebut.
Berikut ini beberapa cara menjalin persahabatan yang sehat:
1.Beri Dukungan, Kepercayaan, dan Junjung Kejujuran
Setiap orang membutuhkan dukungan atau support system, dan persahabatan yang sehat adalah salah satunya. Saat kamu menganggap diri kamu sebagai sahabat seseorang, kamu secara implisit menawarkan untuk menjadi bagian dari support system-nya.
Jadi, usahakan untuk selalu ada dan memberinya dukungan saat ia membutuhkannya. Jika tidak, jangan terkejut jika ia juga tidak pernah ada saat kamu butuhkan. Persahabatan dibangun di atas kebersamaan dan timbal balik. Jika kamu ada untuknya, ia akan ada untuk kamu.
Selain itu, penting juga untuk memercayainya dan selalu jujur padanya. Sekali saja kamu membohonginya, kepercayaannya padamu akan runtuh. Jika kamu tidak bisa jujur atau merasa perlu menyembunyikan sesuatu darinya, itu adalah tanda persahabatan yang tidak sehat.
2.Dengarkan Ia
Saat sahabatmu sedang bercerita, dengarkanlah ia dengan baik. Tidak perlu menyela, lalu membeberkan pengalaman kamu yang tak kalah pahit. Kamu tidak sedang berlomba, dan mungkin saja sahabatmu itu sedang mengalami sesuatu yang sangat berat baginya. Jadi, dengarkan dan pastikan ia merasakan empati darimu, dan tawarkan bantuan.
Baca juga: Usia Bertambah tapi Teman Berkurang, Apa yang Salah?
3.Jangan Menghakimi
Sahabat yang baik dapat mengakui bahwa setiap orang adalah manusia yang pasti pernah melakukan kesalahan. Jika sahabat kamu memilih sesuatu yang berbeda dengan prinsip atau apa yang menurut kamu baik, hargai pilihannya dan jangan menghakiminya.
Seorang sahabat tidak harus selalu menyukai atau menyetujui pilihan sahabatnya. Namun, sahabat yang baik akan menerima pilihan sahabatnya, apapun yang terjadi.
4.Jangan Bergosip di Belakang
Gosip adalah hal berbahaya yang sering digunakan untuk memperkuat posisi sendiri dalam lingkungan sosial. Awalnya, gosip digunakan sebagai alat untuk melindungi orang dari membuat kesalahan yang telah dilakukan orang lain sebelumnya.
Misalnya untuk memperingatkan seorang teman, "Tammy menyontek saat ujian, dan akhirnya dia harus mengambil kembali Aljabar sepenuhnya," Lalu diiringi pesan untuk jangan sampai seperti itu. Gosip lahir dari keinginan untuk melindungi orang lain, bukan melukai subjek gosip.
Namun sayangnya, gosip saat ini dirancang untuk merusak reputasi orang lain, yang merupakan perubahan haluan 180 derajat dari tujuan aslinya. Jadi, jika kamu ingin menjalin persahabatan yang sehat, jangan pernah bergosip tentang sahabatmu di belakangnya, karena itu akan merusak reputasinya.
5.Hormati Batasan
Beberapa orang mungkin kesulitan membiarkan orang lain dekat dengan mereka karena takut disakiti atau takut terlalu dicampuri urusannya. Jadi, jangan menekan sahabat kamu, beri ruang yang ia butuhkan untuk merasa nyaman, dan biarkan hubungan semakin dalam seiring berjalannya waktu. Hal yang indah tentang persahabatan yang kuat adalah bahwa mereka memberikan kebebasan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur.
Baca juga: Perlu atau Tidak bagi Anak untuk Memiliki Sahabat Dekat?
6.Menerima dan Memaafkan
Ketika kamu mengharapkan lebih banyak dari orang lain, hubungan tidak akan bertahan seperti yang kamu harapkan. Tidak ada yang berjanji untuk menyempurnakan suatu hubungan persahabatan, jadi bersedia menerima dan memaafkan kekurangan orang lain membuat kamu lebih mungkin membangun persahabatan yang akan bertahan lama.
Selain itu, penting juga bagi kamu untuk mengetahui saat kamu melakukan kesalahan. Jika kamu bisa mengakui saat kamu gagal mempertahankan akhir hubungan, kemungkinan besar seorang teman akan bisa memaafkan dan melangkah maju.
Itulah beberapa cara menjalin persahabatan yang sehat. Selain mencoba cara-cara tersebut, kamu juga bisa memberi perhatian pada sahabat kamu dengan mengirimkan vitamin dan suplemen agar selalu sehat. Gunakan aplikasi Halodoc untuk membeli vitamin dan suplemen lewat aplikasi, lalu masukkan alamat sahabat kamu agar vitaminnya dikirim ke alamatnya.
Referensi:
Psychology Today. Diakses pada 2021. 6 Rules for Healthy Friendships.
Psych Central. Diakses pada 2021. Growing Healthy Friendships.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan