Bagaimana Cara Mengatasi Sakit Tenggorokan?
Halodoc, Jakarta – Sakit tenggorokan adalah sensasi rasa sakit, gatal atau iritasi pada tenggorokan yang sering memburuk saat kamu menelan makanan. Penyebab paling umum sakit tenggorokan (faringitis) adalah infeksi virus, seperti pilek atau flu.
Radang tenggorokan (infeksi streptokokus), jenis sakit tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri. Minum air putih dapat menjaga tenggorokan tetap lembap dan mencegah dehidrasi sehingga dapat mengatasi sakit tenggorokan. Informasi selengkapnya mengenai cara mengatasi sakit tenggorokan bisa dibaca di bawah ini!
Pengobatan Alami dan Rumahan untuk Sakit Tenggorokan
Ketika sedang mengalami sakit tenggorokan, ada baiknya kamu menghindari konsumsi kafein dan alkohol yang dapat membuat kamu dehidrasi. Cobalah untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang memberikan efek relaksasi.
Di antaranya adalah sup kaldu, teh tanpa atau air hangat dengan madu. Berkumurlah dengan air garam dapat membantu meredakan sakit tenggorokan. Menggunakan pelembap ruangan juga dapat menghilangkan udara kering yang dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan.
Pastikan kamu untuk membersihkan pelembap secara teratur, sehingga tidak menumbuhkan jamur atau bakteri. Kamu juga bisa duduk selama beberapa menit di kamar mandi beruap untuk meringankan sakit tenggorokan.
Baca juga: Minuman ini Bisa Dikonsumsi untuk Meredakan Sakit Tenggorokan
Mengonsumsi permen pelega tenggorokan juga dapat meredakan sakit tenggorokan, tetapi jangan berikan pada anak usia 4 tahun ke bawah karena dapat berisiko tersedak. Jagalah rumah bebas dari asap rokok dan produk pembersih yang dapat mengiritasi tenggorokan.
American Academy of Pediatrics merekomendasikan kamu untuk segera ke dokter bila sakit tenggorokan semakin parah. Pada anak-anak, kondisi sakit tenggorokan yang perlu penanganan medis adalah kesulitan bernapas dan tidak bisa menelan.
Sedangkan gejala sakit tenggorokan yang butuh penanganan medis, pada orang dewasa adalah sakit tenggorokan yang parah atau berlangsung lebih dari seminggu, kesulitan menelan, sulit bernapas, kesulitan membuka mulut, nyeri sendi, sakit telinga, ruam, demam lebih tinggi dari 38,3 derajat Celsius, darah dalam air liur atau dahak , benjolan di leher, suara serak berlangsung lebih dari dua minggu, serta pembengkakan di leher atau wajah.
Informasi lebih detail mengenai sakit tenggorokan dan penanganannya, bisa ditanyakan ke aplikasi Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.
Siapa yang Berisiko Alami Sakit Tenggorokan?
Siapapun sebenarnya dapat mengalami sakit tenggorokan, tetapi tidak dipungkiri ada beberapa faktor yang dapat membuat kondisimu lebih rentan. Beberapa adalah:
- Usia
Anak-anak dan remaja kemungkinan besar lebih sering mengalami sakit tenggorokan. Anak-anak usia 3 hingga 15 tahun juga lebih cenderung mengalami radang tenggorokan, infeksi bakteri paling umum yang terkait dengan sakit tenggorokan.
- Paparan terhadap Asap Tembakau
Merokok dan asap rokok dapat mengiritasi tenggorokan. Penggunaan produk tembakau juga meningkatkan risiko kanker mulut, tenggorokan, dan kotak suara.
Baca juga: Penyebab Tenggorokan Sakit dan Suara Tiba-Tiba Hilang
- Alergi
Alergi musiman atau reaksi alergi berkelanjutan terhadap debu, jamur, atau bulu hewan peliharaan membuat kemungkinan sakit tenggorokan semakin besar.
- Paparan terhadap Iritasi Kimia
Partikel di udara dari pembakaran bahan bakar fosil dan bahan kimia rumah tangga biasa dapat menyebabkan iritasi tenggorokan.
- Infeksi Sinus Kronis atau Sering
Drainase dari hidung dapat mengiritasi tenggorokan ataupun menyebarkan infeksi.
- Imunitas Lemah
Seseorang bisa lebih rentan terhadap infeksi jika imunitas tubuhnya rendah. Penyebab umum penurunan kekebalan tubuh, termasuk HIV, diabetes, pengobatan dengan steroid atau obat kemoterapi, stres, kelelahan, dan pola makan yang buruk.