Bagaimana Cara Chlamydia Ditularkan ke Orang Lain?
Halodoc, Jakarta – Chlamydia adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang paling umum yang disebabkan oleh bakteri. Infeksi ini mudah menyebar karena sering kali tidak menimbulkan gejala, sehingga pengidapnya bisa menularkan Chlamydia ke pasangan seksual tanpa menyadarinya.
Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari infeksi menular seksual tersebut. Salah satunya adalah memahami cara penularan Chlamydia agar kamu bisa merencanakan tindakan pencegahan. Kamu juga dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan rutin dan membicarakannya dengan dokter bila berisiko tinggi untuk terkena IMS tersebut.
Chlamydia Ditularkan Melalui Aktivitas Seksual
Chlamydia trachomatis, bakteri yang menjadi penyebab Chlamydia, menyebar melalui hubungan seks atau kontak dengan cairan kelamin yang terinfeksi, seperti air mani atau cairan vagina. Beberapa cara yang menyebabkan kamu tertular infeksi bakteri tersebut:
- Melakukan seks vaginal, anal, atau oral tanpa menggunakan kondom.
- Berbagi mainan seks yang tidak dicuci atau tidak ditutup dengan kondom baru setiap kali digunakan.
- Chlamydia bisa menular ketika alat kelamin kamu dengan alat kelamin pasangan bersentuhan, meskipun tidak terjadi penetrasi, orgasme, atau ejakulasi.
- Cairan kelamin yang terinfeksi (air mani atau cairan vagina) masuk ke mata.
Chlamydia tidak bisa ditularkan melalui kontak biasa, seperti berciuman dan berpelukan, mandi bersama, berenang di kolam renang yang sama atau menggunakan tempat duduk toilet atau berbagi handuk dan alat makan yang sama.
Bila kamu tertular Chlamydia saat sedang hamil, kamu bisa menularkan infeksi tersebut kepada bayi saat melahirkan. Selain itu, bila kamu sudah pernah terkena Chlamydia, kamu masih bisa tertular kembali meskipun sudah mengobati penyakit tersebut sebelumnya.
Baca juga: Hati-Hati, Bakteri Chlamydia Sebabkan 5 Komplikasi Ini
Cara Mencegah Chlamydia
Cara terbaik untuk mencegah Chlamydia yaitu tidak melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan orang yang terinfeksi penyakit tersebut. Namun, karena Chlamydia sering kali tidak disadari, kamu bisa melindungi diri dari penyakit tersebut dengan cara:
- Gunakan kondom, baik kondom lateks untuk pria maupun polyurethane untuk wanita, dengan cara yang benar setiap kali berhubungan seks.
- Hindari bergonta-ganti pasangan seksual untuk mengurangi risiko terpapar.
- Tidak berbagi mainan seks. Bila kamu ingin berbagi mainan seks, bersihkan lah terlebih dahulu atau tutupi dengan kondom baru setiap kali menggunakannya.
- Bagi wanita, hindari melakukan douche. Sebab, perawatan vagina tersebut meningkatkan risiko infeksi karena mengurangi jumlah bakteri baik di dalam vagina.
- Bagi kamu yang aktif secara seksual, penting untuk melakukan tes rutin untuk mencegah, mendeteksi lebih dini, dan mengobati Chlamydia dan penyakit seks menular lainnya, seperti HIV dan herpes.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan wanita yang aktif secara seksual yang berusia di bawah 25 tahun untuk melakukan skrining Chlamydia setiap tahun sekali.
Baca juga: 3 Penyakit Menular Seksual yang Rentan Terjadi pada Wanita
Waspada Gejala Chlamydia
Kebanyakan orang yang terinfeksi Chlamydia tidak mengalami gejala. Kalaupun muncul gejala, gejala IMS biasanya baru muncul beberapa minggu setelah kamu berhubungan seks dengan pasangan yang terinfeksi.
Gejala Chlamydia pada pria dan wanita berbeda. Pada wanita, berikut gejala yang bisa terjadi bila terinfeksi penyakit tersebut:
- Keputihan yang tidak normal.
- Merasakan sensasi terbakar saat buang air kecil.
Sementara pada pria, gejala Chlamydia meliputi:
- Keluarnya cairan dari Mr.P.
- Merasakan sensasi terbakar saat buang air kecil.
- Nyeri dan bengkak di salah satu atau kedua testis, namun hal itu jarang terjadi.
Baca juga: Begini Cara Menangani Dampak dari Chlamydia
Bila kamu atau pasangan kamu mengalami gejala-gejala Chlamydia seperti di atas, sebaiknya segera temui dokter untuk mendapatkan pengobatan. Kamu juga bisa berobat tanpa perlu antre dengan buat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan kamu melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang.