Awas, Sinar UV Bisa Menembus Kaca Mobilmu
Halodoc, Jakarta - Ketika mengendarai mobil, pernahkah merasa panasnya sinar matahari menerpa kulit melalui jendela samping? Rasa panas dan terang inilah yang membuat banyak orang merasa tak nyaman saat mengemudi.
Namun, ternyata ada masalah yang jauh lebih serius dibandingkan dengan ketidaknyamanan saat mengemudi. Ternyata sinar ultraviolet (UV) yang dipancarkan dari matahari bisa menembus ke dalam mobil, lho.
Menurut studi dari JAMA Ophthalmology, kondisi inilah yang bisa memicu masalah kesehatan kulit. Misalnya, membuat kulit terbakar, bahkan bisa memicu risiko kanker kulit bila terjadi secara berkepanjangan. Bikin khawatir, kan?
Baca juga: 4 Bahaya Sinar Matahari untuk Kulit
Tidak Terlindungi 100 Persen
Ingat, saat kita berada di dalam ruangan atau di dalam mobil, enggak menjamin kulitmu terlindungi 100 persen dari sinar UV. Sebab, sinar UV bisa saja lewat menembus kaca. Ambil contoh ketika kita berada di dalam mobil.
Berdasarkan studi yang dimuat pada JAMA Ophthalmology, kebanyakan kaca depan mobil cuma bisa menahan rata-rata 96 persen sinar UV. Sedangkan kaca samping, hanya bisa menahan 71 persen. Nah, jendela samping mobil ini tidak memiliki perlindungan yang memadai dari sinar UV-A.
Ahli dalam studi di atas menduga, efek jangka panjang dari paparan sinar UV-A inilah yang nantinya bisa memicu masalah kesehatan kulit dan mata. Untuk kulit, paparan sinar UV ini bisa memicu kanker kulit. Sementara itu, dampak bagi mata lain lagi. Paparan sinar UV dalam jangka panjang bisa meningkatkan seseorang berisiko terserang katarak.
Nah, kesimpulannya, meski kita berada di dalam mobil, tetap ada kemungkinan kalau sinar matahari bisa menembus kaca dan merusak kulit.
Jahatnya Sinar UV Bagi Kulit
Kanker kulit merupakan salah satu penyakit yang sering kali dikaitkan dengan sinar matahari, khususnya sinar UV. Sebenarnya, biang keladi utama dari kanker kulit adalah mutasi atau perubahan DNA, yang memicu sel kulit tumbuh tidak terkendali.
Namun, sampai kini penyebab mutasi tersebut belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, ada dugaan kuat kalau radiasi sinar ultraviolet (UV) yang menjadi biang keladi utamanya. Misalnya, karena paparan sinar matahari langsung atau tindakan untuk menggelapkan kulit dengan sinar UV (tanning kulit).
Baca juga: Sering Terpapar Sinar UV Matahari, Bagaimana Cegah Kemunculan Flek Hitam?
Sumber utama sinar ultraviolet adalah sinar matahari yang terdiri dari tiga jenis, yaitu ultraviolet A (UVA), ultraviolet B (UVB), dan ultraviolet C (UVC). Nah, dari ketiga jenis sinar ultraviolet tersebut, yang paling berbahaya bagi kulit adalah sinar UVC.
Meski demikian, sinar UVC dapat diserap oleh atmosfer sebelum mencapai tanah. Sedangkan UVA dan UVB dapat merusak sel-sel kulit, terutama bagi mereka yang memiliki kulit berwarna pucat dan berpotensi menyebabkan kanker kulit.
Sinar UV ini bisa menembus lapisan kulit luar dan masuk kedalam lapisan kulit yang lebih dalam lagi. Nah, hal inilah yang ujung-ujungnya bisa membunuh sel-sel kulit dan merusak DNA pada sel kulit.
Nah, untungnya terdapat beragam cara untuk mencegah kanker kulit. Penasaran? Simak penjelasan di bawah ini.
Lihat Kandungannya, Jangan Asal Membeli
Memang terdapat beragam cara untuk menghindari risiko kanker kulit. Cara yang paling simpel dan cukup efektif menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit. Ingat, Sinar UV-A dan UV-B sama-sama menimbulkan kerusakan pada kulit.
Namun, UV-A bisa menyebabkan kerusakan yang lebih parah, seperti kerusakan pada DNA, membuat kulit keriput, bahkan meningkatkan risiko kanker kulit. Sedangkan UVB hanya sampai permukaan kulit saja, efeknya “hanya” membuat kulit gosong atau kemerahan.
Nah, UV-B ini ditahan oleh SPF yang terkandung dalam tabir surya. Sementara itu UV-A ditahan oleh PA (Protection Grade of UV A). Sayangnya, menurut ahli biasanya orang memilih sunscreen hanya berdasarkan kandungan SPF-nya.
Padahal, kandungan PA juga jadi faktor penting untuk menjaga kulitmu dari UVA. Oleh karena itu, sebaiknya kamu perlu memastikan tabir surya yang kamu gunakan mengandung kedua bahan tersebut.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa kapan dan di mana saja mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!