Awas, Inilah Komplikasi dari Alopecia Areata
Halodoc, Jakarta – Alopecia areata adalah kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami kebotakan pada sebagian tempat di kepala atau kebotakan menyeluruh. Kondisi ini terjadi karena adanya kerontokan rambut yang disebabkan oleh serangan imunitas tubuh sendiri alias autoimun.
Kerontokan pada rambut terjadi karena sistem imunitas tubuh menyerang folikel rambut dan biasa terjadi pada kulit kepala. Meski begitu, kondisi ini juga bisa terjadi pada bagian tubuh lain yang ditumbuhi rambut, seperti alis, kumis, dan bulu mata. Pola kebotakan yang terjadi karena alopecia areata biasanya berbentuk bulat, namun bisa juga menyebabkan kebotakan menyeluruh.
Penyakit autoimun ini bisa terjadi pada siapa saja, baik perempuan maupun laki-laki dari segala usia. Meski tidak termasuk penyakit yang bisa memicu kondisi serius, namun komplikasi alopecia areata harus diwaspadai. Pasalnya, kebotakan yang terjadi karena penyakit ini bisa menyebabkan seseorang terganggu secara emosional. Hal itu terjadi karena kebotakan memicu tumbuhnya perasaan tidak percaya diri dan menganggap diri tidak menarik.
Lama-kelamaan, pikiran semacam itu memicu terjadinya stres, bahkan depresi. Kalau sudah begitu, pengidapnya harus mendapatkan dukungan dan perhatian untuk membantu proses adaptasi dengan kondisi yang baru. Sebab, membiarkan seseorang mengalami depresi sendiri bisa berujung bahaya, bahkan menimbulkan pikiran untuk mengakhiri hidup sendiri alias bunuh diri.
Selain itu, orang yang membawa penyakit alopecia areata berisiko lebih tinggi untuk memiliki keluarga dengan penyakit asma, alergi, serta penyakit autoimun lain, misalnya vitiligo dan tiroid. Meski begitu, bukan berarti kondisi ini akan menyebabkan anggota keluarga pengidap pasti akan mengalami atau mengembangkan penyakit serupa.
Baca juga: Kids Zaman Now Lebih Cepat Botak, Apa yang Salah?
Faktor Risiko dan Gejala Alopecia Areata
Alopecia areata adalah penyakit autoimun, di mana yang diserang adalah folikel rambut. Hal itu menyebabkan tempat tumbuhnya rambut tersebut menjadi mengecil, kemudian menyebabkan folikel berhenti memproduksi rambut dan terjadilah kebotakan.
Sayangnya, masih belum diketahui secara pasti penyebab penyakit autoimun ini bisa menyerang seseorang. Tapi, ini diduga dipicu oleh infeksi virus, trauma, tekanan fisik dan psikis, hingga karena perubahan hormon. Risiko penyakit ini juga disebut meningkat pada orang yang memiliki penyakit autoimun lain, seperti diabetes tipe 1 dan rheumatoid arthritis.
Gejala utama yang ditunjukkan sebagai tanda penyakit ini adalah kebotakan berpola bulat pada kulit kepala atau bagian tubuh lain yang ditumbuhi rambut. Pola bulatan biasanya terjadi karena muncul rambut baru di pinggir area yang botak. Pada beberapa kasus, kebotakan bisa meluas hingga terjadi menyeluruh di kulit kepala.
Baca juga: 4 Alasan Rambut Tak Berhenti Rontok
Meski begitu, biasanya rambut akan tumbuh kembali setelah beberapa bulan, namun dengan tekstur yang lebih tipis. Tapi pada kasus yang sedikit, alopecia areata juga bisa memicu kebotakan yang bersifat permanen dan rambut tidak tumbuh sama sekali. Selain pada kulit kepala, kondisi ini juga bisa menyerang bagian tubuh lain yang biasanya ditumbuhi rambut.
Kabar buruknya, belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan kondisi ini. Tapi, konsumsi obat tertentu disebut bisa membantu merangsang pertumbuhan rambut agar lebih cepat. Sebelum memutuskan mengonsumsi obat, cobalah untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter.
Baca juga: Inilah 7 Hal yang Bisa Menyebabkan Kebotakan
Kamu bisa bertanya seputar alopecia areata kepada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dihubungi kapan saja melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!