Awas, Fistula Ani Bisa Sebabkan Komplikasi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   20 April 2019
Awas, Fistula Ani Bisa Sebabkan KomplikasiAwas, Fistula Ani Bisa Sebabkan Komplikasi

Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar masalah kesehatan bernama fistula ani? Hmm, keluhan medis ini merupakan kondisi terbentuknya saluran kecil di antara ujung usus besar dan kulit di sekitar anus atau dubur, lho. Kok bisa?

Kondisi ini bisa terbentuk sebagai reaksi dari adanya infeksi pada kelenjar pada anus yang berkembang menjadi abses di anus. Abses ini akan membentuk kantung atau benjolan berisi nanah. Fistula ini akan terlihat seperti saluran atau lubang kecil setelah nanah keluar.

Sebenarnya masalah ini enggak hanya menyoal abses saja. Sebab, kondisi kesehatan ini juga membuat pengidapnya mengalami gangguan saluran cerna bawah, seperti crohn’s disease.

Baca juga: Waspada Fistula Ani, Penyebab BAK Bernanah dan Berdarah

Kenali Gejala Fistula Ani

Pengidap fistula ani bisa mengalami beberapa gejala, seperti:

  • Nyeri dan bengkak di sekitar anus.

  • Terbentuknya lubang di kulit dan muncul cairan atau feses dari lubang tersebut.

  • Demam dan terasa lelah.

  • Adanya perdarahan dari anus.

  • Terdapat nanah di sekitar anus.

  • Tercium adanya bau tajam atau tidak sedap di sekitar kulit anus.

  • Kulit kemerahan dan terasa perih akibat iritasi.

  • Nyeri pada anus semakin parah saat duduk atau batuk.

Baca juga: 3 Penyebab BAB Berdarah

Awasi Penyebabnya

Fistula ani terjadi akibat abses anus yang tak sembuh dengan sempurna. Alhasil, menyisakan saluran atau lubang kecil pada kulit di dekat anus. Kira-kira sekitar 50 persen pengidap abses anus amat berisiko mengalami fistula ani.

Sebenarnya enggak cuma abses pada anus saja yang bisa menyebabkan fistula. Sebab, fistula ani juga bisa terjadi karena beberapa kondisi lainnya. Misalnya, gangguan saluran cerna bagian bawah atau daerah anus. Kondisi tersebut meliputi crohn’s disease dan hidradenitis suppurativa.

Selain penyebab di atas, ada pula beberapa faktor yang bisa memicu risiko terserangnya penyakit ini. Misalnya:

  • Hidradenitis supuratif. Kondisi kulit yang menyebabkan abses dan jaringan parut.

  • Divertikulitis.

  • Infeksi tuberkulosis atau HIV.

  • Komplikasi pembedahan di sekitar anus (operasi).

Bisa Menimbulkan Komplikasi

Komplikasi pada fistula ani umumnya terjadi pada periode pasca operasi. Komplikasi ini bisa berupa retensi urine, perdarahan hebat atau keluarnya cairan dari lokasi fistulotomi, pembentukan bekuan darah di dalam wasir, dan impaksi tinja.

Tak cuma itu saja, komplikasi lain yang umumnya dapat timbul setelah prosedur operasi, seperti stenosis anus, inkontinensia usus, dan penyembuhan luka yang tertunda (tidak sembuh selama lebih dari 12 minggu).

Pada dasarnya semua operasi membawa risiko infeksi ketika sayatan dibuat ke dalam kulit, termasuk prosedur fistulektomi (prosedur bedah pada saluran fistula). Dalam beberapa teknik bedah fistula, prosedur ini mungkin harus diselesaikan dalam beberapa tahap.

Nah, dalam kasus seperti itu, infeksi pada saluran fistula dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan infeksi sistemik. Sehingga, antibiotik sering diperlukan untuk mengobati infeksi yang terkait dengan operasi fistula.

Baca juga: Harus Dibedah, Adakah Pilihan Pengobatan Fistula Ani?

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!