Awas, 7 Hal Ini Bisa Memicu Biang Keringat pada Anak
Halodoc, Jakarta - Biang keringat sering dikaitkan pada bayi. Namun, tingginya suhu yang membuat tubuh rentan mengalami keringat membuat anak-anak yang aktif bergerak lebih berisiko mengalami biang keringat. Kondisi ini sering terjadi pada saat cuaca sedang panas dan lembap.
Ketika suhu tinggi pada siang hari, ada risiko biang keringat yang lebih tinggi pada anak yang aktif atau mengenakan pakaian yang tidak memungkinkan kulit untuk bernapas. Hal ini meningkatkan jumlah keringat pada kulit, sehingga risiko biang keringat pada anak menjadi lebih tinggi.
Keringat berlebihan menyebabkan pori-pori anak yang sebenarnya adalah saluran kelenjar keringat menjadi tersumbat, dan keringat bisa terperangkap di bawah kulit. Kondisi ini memicu terjadinya iritasi, kulit berubah warna menjadi kemerahan, dan munculnya ruam yang terkadang terasa gatal. Ini yang kemudian dikenal dengan istilah biang keringat.
Baca juga: Inilah 3 Jenis dan Gejala dari Biang Keringat
Munculnya Benjolan Kecil
Biang keringat mungkin terlihat seperti benjolan kecil yang dikelilingi oleh memerahnya kulit. Beberapa bentuk gangguan kulit ini bisa terasa gatal atau menimbulkan sensasi seperti tertusuk duri. Namun, biang keringat biasanya tidak menyakitkan.
Pada bayi, biang keringat muncul di leher, ketiak, lipatan siku, dan selangkangan. Sementara itu, biang keringat pada anak yang lebih besar bisa terjadi di dada maupun punggung. Ruam ini tidak muncul di mata, hidung, mulut, telapak tangan, atau kaki.
Apabila anak mengalami biang keringat, pastikan kondisi tubuhnya tetap sehat dan imunitasnya tetap terjaga. Pasalnya, seorang anak yang mengalami biang keringat tidak boleh mengalami demam atau gejala penyakit lainnya. Faktor yang memicu biang keringat pada anak, antara lain:
-
Cuaca atau lingkungan yang panas dan lembap.
-
Aktivitas fisik, seperti olahraga atau aktivitas yang menuntut banyak gerakan di luar ruangan.
-
Pakaian yang dikenakan tidak mampu menyerap keringat atau terlalu tebal ketika cuaca sedang panas.
-
Menggunakan selimut terlalu tebal ketika tidur.
-
Menggunakan minyak, krim, atau salep yang bisa menyumbat saluran keringat.
-
Saluran keringat yang belum terbentuk dengan sempurna, seperti pada bayi baru lahir.
-
Penggunaan obat-obatan yang meningkatkan fungsi kelenjar keringat.
Baca juga: Ini Alasan Anak Mudah Kena Biang Keringat
Penanganan yang Tepat
Jika ibu mencurigai terjadinya biang keringat pada anak, segera bawa Si Kecil pada ruangan atau area yang lebih dingin. Jika berada di luar rumah, bawa ke bawah pohon yang rindang dan teduh. Jika di dalam rumah, nyalakan pendingin ruangan segera untuk membuat suhu ruang lebih dingin.
Lepaskan pakaian yang membalut tubuhnya, seperti misalnya jaket atau sweater. Lepaskan pula kaus yang ia kenakan. Keringkan tubuhnya dengan tisu atau handuk dingin untuk membersihkan kulit dari keringat dan minyak berlebih dari tubuh. Tidak perlu menggunakan losion, minyak, atau salep pada kulit karena ini semakin menutup pori-pori kulit, memerangkap kelembapan, dan membuat panas tubuh semakin tinggi.
Kenakan pakaian yang nyaman pada anak, seperti yang terbuat dari katun yang bisa menyerap keringat lebih baik jika ia banyak beraktivitas di luar rumah. Hal ini membuat kulit anak tetap dingin dan kering, sehingga biang keringat pada anak bisa dicegah.
Meski begitu, biang keringat menghilang dengan sendirinya dalam beberapa hari tanpa menimbulkan kerusakan permanen pada kulit.
Baca juga: 3 Tips Sederhana Supaya Enggak Kena Biang Keringat
Jika biang keringat pada anak tidak membaik, ibu bisa langsung bertanya pada dokter tindakan apa yang bisa dilakukan. Download dan gunakan aplikasi Halodoc, percayakan pula pembelian obat dan vitamin di Halodoc. Coba sekarang juga!