Autisme pada Anak Bisa Terjadi karena Faktor Lingkungan?
Halodoc, Jakarta - Gangguan perkembangan autisme dapat membuat anak sulit berinteraksi, berkomunikasi, dan berperilaku seperti anak pada umumnya. Gejala autisme umumnya dapat didiagnosis pertama kali pada tahun pertama, atau mungkin lebih awal pada usia bayi. Lalu, apa penyebab terjadinya autisme pada anak?
Sebenarnya, penyebab pasti dari autisme pada anak hingga kini belum dapat dipastikan. Beberapa ahli menduga bahwa gangguan perkembangan ini terjadi akibat cacat atau mutasi gen, yang mengatur perkembangan otak dan sel-sel di dalamnya. Namun, ada juga faktor lain yang juga diduga bisa memicu terjadi autisme. Salah satunya adalah faktor lingkungan.
Baca juga: Kenali Ciri-ciri Autisme Pada Anak Sedini Mungkin
Mengapa Faktor Lingkungan Bisa Memicu Autisme?
Faktor lingkungan diduga berkontribusi terhadap perkembangan autisme pada anak. Masalah yang terjadi atau obat-obatan yang dikonsumsi selama kehamilan adalah pemicu utamanya. Obat yang disebut-sebut bisa meningkatkan risiko autisme pada anak adalah obat thalidomide dan asam valproat.
Thalidomide adalah obat yang umum digunakan untuk mencegah pembengkakan dan peradangan karena penyakit tertentu, serta mencegah perkembangan jenis kanker tertentu. Sementara itu, asam valproat adalah obat yang biasa digunakan untuk mengatasi kejang, gangguan mental, dan migrain. Obat ini kemungkinan bisa mengganggu perkembangan otak janin.
Oleh karena itu, untuk menurunkan risiko autisme pada anak, ibu hamil harus hati-hati dalam menggunakan obat-obatan apapun. Selalu konsultasikan pada dokter terlebih dahulu setiap akan menggunakan obat tertentu. Agar lebih mudah, download saja aplikasi Halodoc dan kamu bisa memanfaatkannya untuk bertanya pada dokter, kapan dan di mana saja.
Baca juga: Anak Lebih Rentan Terkena Autisme Jika Ibu Mengidap Diabetes
Faktor Lain yang Bisa Sebabkan Autisme
Selain faktor lingkungan, ada beberapa faktor lain yang kemungkinan besar berperan sebagai penyebab autisme atau bisa meningkatkan risikonya, yaitu:
1. Faktor Genetik
Autisme cenderung terjadi dalam keluarga dan kemungkinan besar merupakan sesuatu yang diwariskan dari orangtua ke anaknya. Misalnya, jika salah satu orangtua punya autisme, anaknya akan berpotensi mengalami autisme juga.
Jika anak didiagnosis autisme, adiknya juga punya peluang lebih besar mengidap autisme. Hal ini karena gen yang diwariskan orangtua adalah salah satu faktor utama yang membuat seseorang lebih berisiko mengalami gangguan ini. Namun, para ilmuwan masih bekerja keras untuk menemukan dengan pasti gen apa yang bertanggung jawab menjadi penyebab autis pada anak.
Pada beberapa kasus, autisme bisa berkaitan dengan gangguan genetik seperti sindrom fragile X atau sklerosis tuberous. Sindrom fragile X adalah kelainan genetik yang dapat menyebabkan masalah perkembangan, terutama gangguan kognitif. Sementara tuberous sclerosis adalah kelainan genetik langka yang menyebabkan adanya tumor non kanker berkembang di berbagai bagian tubuh, seperti otak, kulit, ginjal, jantung, mata, dan paru-paru.
Baca juga: Inilah Jenis Olahraga yang Baik untuk Anak Autisme
2. Kondisi Kesehatan Tertentu
Kondisi kesehatan tertentu juga bisa berkaitan dengan penyebab autisme pada anak. Kondisi yang dimaksud adalah:
- Down syndrome. Kelainan genetik yang menyebabkan tertundanya perkembangan, ketidakmampuan belajar dan fitur fisik yang tidak normal.
- Distrofi otot. Sekelompok kondisi genetik yang menyebabkan kelemahan otot progresif serta hilangnya massa otot.
- Cerebral palsy. Gangguan kronis pada otak dan sistem saraf, yang menyebabkan masalah pergerakan dan koordinasi.
Kondisi-kondisi tersebut mungkin sulit untuk dicegah. Namun, kamu tetap bisa mengupayakan agar Si Kecil lahir sehat, dengan mencukupi kebutuhan nutrisi dari makanan, istirahat yang cukup, dan menerapkan gaya hidup sehat. Jangan lupa juga untuk selalu rutin memeriksakan kehamilan ke dokter kandungan. Agar lebih mudah, download dan gunakan aplikasi Halodoc saja untuk buat janji dengan dokter kandungan di rumah sakit.
3. Lahir dari Kehamilan saat Usia Tua
Dalam sebuah studi, dilaporkan bahwa usia ibu hamil berdampak pada peningkatan risiko autisme pada anak. Ibu yang hamil di atas usia 40 tahun berisiko 51 persen untuk memiliki anak dengan autisme. Angka tersebut 2 kali lebih besar dibanding ibu yang hamil di usia sekitar 25 tahun.
Kemungkinan usia ibu berpengaruh pada gen yang diwariskan maupun perkembangan otak bayi selama di kandungan. Jadi, jika kamu mengalami kehamilan di usia tua, selalu lakukan konsultasi dengan dokter untuk memantau perkembangan dan kesehatan janin dalam kandungan.