Atelektasis Menyerang Kesehatan Paru, Perhatikan Gejalanya
Halodoc, Jakarta - Semua manusia yang hidup harus bernapas untuk memenuhi kebutuhan oksigen di dalam tubuhnya. Jika hal tersebut tidak tercukupi, kematian adalah hal yang paling fatal terjadi saat tubuh kekurangan oksigen. Bisa saja kamu dapat bernapas, tetapi tubuh tetap kekurangan asupan oksigen karena gangguan pada paru-paru.
Salah satu gangguan yang dapat terjadi pada paru-paru adalah atelektasis. Penyakit ini dapat menyebabkan organ tersebut menjadi kolaps dan tidak mengembang. Penting untuk mengetahui beberapa gejala dari atelektasis agar penanganan dini lebih cepat untuk dilakukan. Berikut beberapa gejala yang dapat timbul ketika seseorang mengidap atelektasis!
Baca juga: Perlu Diketahui, Inilah Jenis-Jenis Atelektasis
Gejala yang Timbul pada Pengidap Atelektasis
Paru-paru adalah organ tubuh yang berguna untuk mengambil udara agar dapat mengirimkan oksigen ke seluruh tubuh. Namun, seseorang dapat kesulitan untuk menyebarkan oksigen tersebut karena salah satu atau kedua bagian paru-paru mengalami kolaps, atau disebut juga atelektasis.
Saat bernapas, paru-paru setiap orang akan dipenuhi dengan udara. Setelah itu, udara tersebut akan mengalir ke kantong udara (alveoli) pada paru-paru yang merupakan tempat oksigen akan masuk ke dalam darah. Di tahap akhir, darah akan mengantarkan oksigen ke organ dan jaringan yang tersebar di seluruh tubuh.
Saat kantung udara mengempis karena gangguan atelektasis, maka paru-paru tidak dapat mengembang dengan baik dan menyebabkan tidak cukup udara yang masuk. Sehingga, oksigen yang masuk ke darah juga lebih sedikit dan menimbulkan gangguan berbahaya bahkan mengancam nyawa.
Untuk mencegah hal tersebut, penting untuk mendapatkan pengobatan segera agar komplikasi berbahaya dapat dicegah. Salah satu caranya adalah dengan mengetahui gejala-gejala yang dapat timbul ketika atelektasis terjadi.
Gejala-gejala dari atelektasis tergantung dari seberapa parah gangguan tersebut terjadi dan memengaruhi paru-paru, serta seberapa cepat perkembangannya. Jika hanya sebagian kecil kantong udara yang terlibat, kemungkinan tidak ada gejala apa pun yang timbul. Gejala baru akan keluar jika kekurangan oksigen cukup parah. Inilah beberapa gejala yang dapat timbul:
-
Kesulitan untuk bernapas.
-
Merasakan nyeri dada yang tajam, terutama saat menarik napas atau batuk.
-
Pernapasan yang lebih cepat.
-
Terjadinya peningkatan pada denyut jantung.
-
Kulit, bibir, dan kuku yang berwarna biru.
Dalam kasus yang jarang, pneumonia dapat berkembang di bagian paru-paru yang terserang. Saat hal ini terjadi, kamu mungkin juga mengalami gejala-gejala seperti batuk parah, demam, hingga nyeri dada. Baik atelektasis maupun pneumonia dapat menyebabkan gangguan yang berbahaya saat terjadi.
Baca juga: Bayi Lahir Prematur Rentan Terkena Atelektasis
Jika semua gejala tersebut telah terjadi, maka penting untuk melakukan diagnosis terkait penyakit tersebut. Umumnya, dokter akan melakukan rontgen pada bagian dada untuk memastikan gangguan yang terjadi. Tes lainnya yang mungkin dilakukan adalah CT-scan yang dapat memberikan gambaran lebih jelas terkait kondisi paru-paru.
Apabila gangguan yang terjadi lebih parah, dokter akan menggunakan metode bronkoskopi yang dapat melihat jalan pernapasan pengidapnya. Cara ini akan menggunakan tabung kecil yang dimasukkan ke tenggorokan untuk mencari sumbatan atau gangguan lainnya. Saat sumbatan dipastikan, maka dokter akan berusaha menghilangkannya.
Itulah beberapa gejala dari atelektasis yang dapat timbul saat seseorang mengalaminya. Penting untuk mengetahuinya secara dini agar dapat mencegah komplikasi terjadi. Dengan begitu, paru-paru dapat terjaga kesehatannya yang dapat memastikan aktivitas tidak terganggu.
Baca juga: 5 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Paru-Paru
Kamu juga dapat bertanya pada dokter dari Halodoc terkait beberapa gejala yang timbul saat mengidap atelektasis. Caranya mudah sekali, kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan agar pencegahan dini mampu dilakukan!