Asma Dapat Sebabkan Nyeri Dada, Ini Penjelasan Medisnya
Halodoc, Jakarta - Ada banyak jenis gangguan pernapasan yang bisa terjadi. Salah satu yang tergolong kronis atau berkepanjangan adalah asma. Penyakit ini ditandai dengan peradangan pada saluran udara, karena meningkatnya produksi lendir dalam tabung bronkial. Akibatnya, ketika kambuh, pengidap asma bisa mengalami sesak napas.
Namun, serangan asma juga bisa datang dengan gejala lain, seperti nyeri dada. Apa sebenarnya kaitan antara asma dan nyeri dada? Mengapa kambuhnya asma bisa menyebabkan nyeri dada? Simak pembahasan berikut hingga tuntas, ya!
Baca juga: 7 Penyebab Nyeri Dada Sebelah Kiri
Mengapa Asma Sebabkan Nyeri Dada?
Nyeri dada sebenarnya merupakan gejala dari banyak penyakit, salah satunya adalah asma. Nyeri dada yang muncul akibat serangan asma bisa berbeda-beda. Ada yang seperti terhantam benda tumpul dan ada pula yang terasa seperti hujaman tajam.
Batuk dan mengi yang terjadi selama asma sedang kambuh memang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada dada. Saat kambuh, kamu harus mempertimbangkan gejala yang terjadi dan mencatatnya untuk memberitahu dokter apa yang dirasakan. Diketahui jika asma yang sebabkan nyeri dada dapat disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu:
1. Pneumomediastinum
Pneumomediastinum adalah kondisi ketika udara terperangkap dalam mediastinum atau ruang yang berada di tengah paru-paru dan organ lainnya pada rongga dada, termasuk juga jantung. Hal ini terjadi akibat adanya trauma dan kebocoran di paru-paru atau saluran pernapasan.
Terperangkapnya udara dalam mediastinum inilah yang menyebabkan tekanan dalam paru-paru meningkat. Akhirnya, muncul gejala nyeri dada saat serangan asma kambuh. Terkadang, nyeri dapat menjalar ke area punggung dan leher. Namun, pneumomediastinum jarang menyebabkan kondisi serius dan membaik dengan sendirinya.
Perasaan nyeri ini biasanya dapat menjalar hingga ke leher atau punggung. Beberapa gejala lainnya yang dapat terjadi adalah:
- Batuk;
- Sulit untuk menelan;
- Leher terasa sakit;
- Sesak napas;
- Kerap mengeluarkan lendir.
Seseorang akan lebih sering mengalami rasa tidak nyaman dan nyeri pada dada meski kondisinya sudah mulai membaik. Pada kasus yang jarang, peningkatan tekanan ini dapat menyebabkan pneumotoraks.
Baca juga: 4 Jenis Olahraga yang Tepat untuk Pengidap Asma
2. Pneumothorax
Kemungkinan kedua dari gangguan asma yang sebabkan nyeri dada adalah pneumothorax. Kondisi ini terjadi ketika udara yang bocor mengalir ke ruang di antara paru-paru dan dinding dada. Kemudian, udara tersebut menekan bagian luar paru-paru, sehingga organ ini mengempis atau kolaps.
Pneumothorax lebih umum terjadi pada orang-orang golongan usia dewasa muda yang memang sudah mengidap asma sebelumnya. Selain nyeri dada, pneumothorax juga dapat menimbulkan gejala lain, seperti:
- Agitasi.
- Pernapasan yang lebih cepat.
- Detak jantung yang meningkat.
- Mengalami gangguan pernapasan.
- Mengi.
Seseorang yang mengidap asma dari masalah ini harus segera mendapatkan pertolongan medis, karena pneumotoraks yang parah dapat menimbulkan masalah fatal jika tidak segera ditangani. Untuk mengatasi masalah ini, dokter mungkin harus memasukkan selang kecil ke dalam dada guna mengurangi tekanan dan menggembungkan kembali paru-paru agar dapat berfungsi dengan normal.
Apakah hanya kedua kondisi tersebut saja yang bisa jadi penyebab nyeri dada muncul saat serangan asma? Tentu tidak. Nyeri dada akibat asma juga dapat terjadi akibat gangguan muskuloskeletal. Hal ini dapat terjadi ketika batuk atau bersin terlalu keras, sehingga menyebabkan penegangan otot dan tendon di sekitar tulang rusuk.
Baca juga: 7 Faktor Utama Penyebab Asma yang Harus Diwaspadai
Bagaimana Mengatasi Nyeri Dada saat Asma?
Nyeri dada akibat asma tidak boleh disepelekan. Sebaiknya, jika mengidap asma, selalu sediakan inhaler ke mana pun kamu pergi untuk berjaga-jaga. Jika gejala asma dan nyeri dada muncul, segera gunakan inhaler untuk membantu membuka saluran dada.
Jika kehabisan stok inhaler, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk beli inhaler lewat aplikasi, yang pastinya cepat dan bisa diakses di mana saja. Kalau serangan asma dan nyeri dada sudah terlanjur muncul, segera minta bantuan orang terdekat untuk mencari pertolongan medis atau pergi ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.
Sebab, terkadang, serangan asma yang serius tidak bisa diatasi dengan inhaler saja. Apalagi jika nyeri dada yang terjadi disebabkan oleh pneumothorax. Kamu tentu perlu mendapatkan pertolongan medis dari dokter secepat mungkin.
Jadi, meski nyeri dada termasuk gejala yang biasa terjadi saat asma, kondisi ini tidak boleh disepelekan, karena bisa menjadi indikasi masalah kesehatan yang lebih serius. Jika tidak yakin nyeri dada yang dirasakan merupakan gejala asma atau penyakit lain, sebaiknya segera periksa ke dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Asthma and Chest Pain: What's the Connection?
Medical News Today. Diakses pada 2021. Pneumomediastinum: Symptoms, causes, and treatment.
Diperbarui pada 21 Mei 2021