Halodoc, Jakarta – Keputihan merupakan gabungan dari cairan dan sel yang keluar dari vagina. Pada wanita yang menginjak remaja, selain mengalami menstruasi, di masa ini mereka mulai mengalami keputihan. 

Keputihan dibagi menjadi 2 yaitu keputihan normal dan keputihan abnormal. Keputihan normal terjadi saat menstruasi atau PMS (Premenstrual syndrome). Keputihan biasanya ditandai dengan keluarnya sedikit cairan dari vagina yang tidak berwarna, tidak berbau, serta tidak terjadi keluhan lain seperti gatal.

Lain halnya dengan keputihan abnormal. Keputihan ini ditandai dengan keluarnya cairan berwarna (kuning, hijau, cokelat, bahkan hitam) yang disertai dengan bau tidak sedap. Selain itu, keputihan ini menyebabkan gatal dan nyeri di sekitar vagina. 

Penyebab

Keputihan abnormal ini biasanya terjadi karena adanya infeksi jamur, vaginosis bakterial (gejala menopause), dan bakteri seperti bakteri Gardnerella, Lactobacillus, Bacteroides, Peptostreptococcus, Fusobacterium, dan Eubacterium. Hal ini terjadi karena beberapa faktor seperti vagina yang tidak higienis, adanya kondisi medis lain yaitu adanya penyakit diabetes yang tidak tertangani dengan baik.

Pakaian juga dapat menjadi penyebab keputihan abnormal seperti penggunaan pakaian dalam yang tidak berbahan katun sehingga menyebabkan iritasi pada vagina dan beresiko terjadi infeksi. Selain itu, penggunaan pakaian yang terlalu ketat juga dapat mengganggu sirkulasi udara di sekitar vagina.

Penanganan

Penanganan dari keputihan ini dapat disesuaikan dengan kondisi dan penyebabnya. Jika disebabkan oleh infeksi bakteri dapat diberikan obat golongan antibiotik. Jika infeksinya berasal dari jamur dapat diberikan obat anti jamur. 

Salah satu cara sederhana yang dapat dilakukan untuk mengurangi keluhan keputihan adalah menggunakan pembersih vagina dengan pH yang sesuai dengan kondisi vagina. 

Untuk beberapa kasus keputihan, selama cairan yang keluar tidak berbau dan tidak menimbulkan keluhan seperti gatal ataupun nyeri hal ini masih dalam kondisi yang wajar. Hal ini biasanya terjadi karena hormonal saja. 

Namun, apabila kondisi setelah mengurangi penyebab yang ada di atas masih ada bahkan keadaan memburuk sebaiknya melakukan konsultasi dengan dokter. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keadaan infeksi yang terjadi. Ini juga dilakukan sebagai penanganan lanjutan apakah dibutuhkan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan swab vagina, ataupun yang lainnya untuk mengetahui penyebab terjadinya keputihan saat ini. Dengan demikian dapat dilakukan penanganan yang sesuai dan optimal.  

Keputihan abnormal ini tidak berbahaya karena sangat jarang menjadi tanda kanker. Apabila kamu atau orang disekitar mengalami satu atau lebih keputihan dengan kondisi yang sudah disebutkan, tidak ada salahnya berkonsultasi ke dokter dengan buat janji rumah sakit. Informasi lainnya dapat diakses melalui aplikasi Halodoc, download Halodoc.

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2022. What Causes Black Discharge and How Is It Treated?.

Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Symptoms Vaginal discharge.