Apakah X-Ray Aman bagi Ibu Hamil?
Halodoc, Jakarta – Sinar-X atau x-ray banyak digunakan pada benda atau tempat yang sering ditemui sehari-hari, misalnya pada alat pemindai atau keamanan di bandara, rumah sakit, pusat perbelanjaan, atau gedung-gedung tertentu. Itu membuat siapapun yang ingin masuk ke tempat tersebut, harus melewati alat pemindai yang memanfaatkan paparan sinar-X.
Hingga kini, penggunaan sinar-X masih sering menjadi perdebatan karena disebut bisa membawa dampak negatif pada tubuh manusia, terutama pada wanita yang tengah hamil. Benarkah paparan x-ray bisa memicu dampak negatif pada tubuh? Apa yang terjadi jika wanita hamil terkena sinar-X dari alat pemindai atau alat lain yang memancarkan sinar?
Baca juga: Ibu Hamil, Perhatikan 6 Mitos & Fakta Kehamilan Berikut Ini
Melansir laman Health Physics Society, ibu hamil sebenarnya masih aman melewati alat pemindai keamanan. Sebab, sinar-X yang digunakan pada alat ini cenderung sangat rendah, sehingga tidak menembus kulit. Sinar-X pada alat ini hanya bertujuan untuk membuat garis besar batang tubuh eksternal dan memberi gambaran terkait apa yang dibawa atau melekat pada tubuh.
Dengan kata lain, sinar-X yang dipancarkan alat ini hampir tidak akan menyentuh organ internal, termasuk kandungan. Sinar-X pada alat pemindai keamanan diklaim tidak akan menimbulkan risiko bagi wanita hamil maupun janin yang tengah dikandung. Apalagi, biasanya seseorang hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk melewati alat tersebut.
Apakah Ibu Hamil Aman Melakukan X-ray untuk Keperluan Medis
Selain pada alat pemindai keamanan, x-ray juga digunakan dalam dunia medis, yaitu untuk foto rontgen. Nyatanya, ada beberapa kondisi yang mengharuskan wanita hamil untuk menjalani rontgen, entah rontgen untuk gigi, tulang pada tangan, kaki, atau bagian tubuh lainnya. Agar lebih aman, pastikan untuk selalu diskusikan terlebih dahulu ke dokter sebelum memutuskan untuk melakukan rontgen saat hamil.
Baca juga: Perlu Tahu, Ini Langkah-Langkah Pemeriksaan X-Ray
Masih banyak perbedaan pendapat seputar rontgen saat hamil, ada yang menyebut boleh ada juga yang menyarankan agar tidak dilakukan. Meski begitu, Academy of Family Physicians menyebut bahwa rontgen saat hamil umumnya aman untuk dilakukan. Melakukan rontgen saat hamil disebut tidak akan meningkatkan risiko keguguran, cacat lahir, atau masalah perkembangan bayi lainnya.
Meski begitu, sering terpapar x-ray disebut bisa meningkatkan risiko bayi mengalami kerusakan sel-sel tubuh, hingga meningkatkan risiko kanker di kemudian hari. Maka dari itu, wanita yang tengah hamil disarankan untuk tidak terlalu sering serta menghindari radiasi rontgen.
Nyatanya, tidak semua jenis rontgen aman untuk dilakukan selama hamil. Pastikan untuk selalu berkonsultasi terlebih dahulu sebelum memutuskan melakukan pemeriksaan ini selama hamil. Jenis rontgen yang melibatkan tingkat radiasi tinggi, sebaiknya dihindari wanita yang tengah hamil.
Semakin besar paparan dan tingkat radiasi yang diterima ibu hamil, akan semakin tinggi pula risiko yang bisa terjadi pada ibu dan janin. Penggunaan rontgen yang memaparkan radiasi lebih dari 10 rad saat hamil bisa menyebabkan efek samping, yaitu bisa meningkatkan risiko ketidakmampuan belajar dan masalah pada mata.
Tapi umumnya, sinar-X pada rontgen tidak memiliki kekuatan sebesar itu. Radiasi x-ray jauh lebih lemah dari ini, biasanya tidak lebih dari 5 rad.
Baca juga: Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Pemeriksaan X-Ray
Atau ibu bisa memanfaatkan aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan dokter sebelum memutuskan untuk melakukan pemeriksaan x-ray. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!