Apakah Tifus Termasuk Penyakit yang Berbahaya?
Halodoc, Jakarta - Sangat penting untuk menjaga kebersihan makanan yang diasup agar tetap terhindar dari penyakit tifus. Penyakit ini terjadi saat makanan yang telah terkontaminasi bakteri penyebabnya masuk ke tubuh lalu menyebarkan bakteri. Tifus termasuk rentan terjadi pada anak-anak dan perlu mendapatkan penanganan segera karena memiliki kemungkinan untuk menimbulkan bahaya. Ketahui bahayanya di sini!
Bahaya yang Disebabkan oleh Tifus
Penyakit tifus atau disebut demam tifoid, adalah gangguan yang disebabkan oleh infeksi bakteri jenis Salmonella typhi yang dapat menyebar ke seluruh tubuh. Gangguan ini terbilang sangat menular karena penyebarannya dapat melalui bakteri yang keluar dari kotoran (tinja) atau air kencing pada seseorang yang mengidapnya. Maka dari itu, kebersihan dari makanan atau minuman yang dikonsumsi harus benar-benar diperhatikan.
Baca juga: Fakta dan Bahaya Tentang Penyakit Tifus yang Perlu Diketahui
Tifus memang lebih umum terjadi pada bagian dunia dengan sanitasi yang buruk serta akses terbatas terkait air bersih. Beberapa daerah di Indonesia masih terbilang memiliki risiko tinggi terhadap penyakit ini. Selain itu, anak-anak juga terbilang berisiko tinggi disebabkan sistem kekebalannya yang masih berkembang. Namun, gejala yang timbul pada anak-anak terbilang lebih ringan dibandingkan orang dewasa.
Lalu, apa saja bahaya yang ditimbulkan oleh tifus?
Salah satu bahaya yang kerap terjadi disebabkan oleh penyakit tifus adalah perdarahan atau timbulnya lubang pada usus. Masalah ini biasanya terjadi pada minggu ketiga saat penyakit ini terjadi. Kondisi ini menyebabkan usus halus atau usus besar berlubang. Isi dari usus bocor ke lambung sehingga menimbulkan rasa sakit pada perut, mual, muntah, hingga sepsis. Perlu penanganan cepat saat mengalami gangguan ini karena dapat mengancam nyawa.
Selain gangguan pada usus, beberapa komplikasi lainnya yang dapat menimbulkan bahaya disebabkan tifus adalah:
- Radang otot jantung (miokarditis).
- Radang paru-paru.
- Radang pankreas (pankreatitis).
- Radang selaput jantung dan katup (endokarditis).
- Infeksi pembuluh darah utama (aneurisma mikotik)
- Meningitis.
- Infeksi ginjal atau kandung kemih
Perlu dilakukan penanganan cepat untuk mencegah penyakit tifus menimbulkan sesuatu yang berbahaya. Jangan pernah membiarkannya terjadi terlalu lama jika tidak ingin menimbulkan komplikasi yang dapat mengancam nyawa. Maka dari itu, penting sekali untuk mengetahui cara mendiagnosis gejalanya dan penanganan awal yang tepat.
Baca juga: 5 Pengobatan Gejala Tifus yang Perlu Dicoba
Gejala Penyakit Tifus
Gejala utama yang ditimbulkan oleh penyakit dengan sebutan demam tifoid ini adalah suhu tubuh yang mencapai 39–40 derajat Celsius, sakit kepala, terasa nyeri pada tubuh, batuk, hingga sembelit. Jika masih belum mendapatkan pengobatan dan infeksi terus menyebar, gejala yang timbul berupa kehilangan nafsu makan, mual, hingga diare, yang mungkin disertai dengan ruam. Apabila gejala tersebut terlihat, ada baiknya langsung memeriksakan diri ke dokter.
Untuk dapat memastikan gangguan yang terjadi benar disebabkan oleh tifus, kamu dapat memastikannya dengan dokter dari Halodoc. Caranya mudah, cukup dengan download aplikasinya dan dapatkan interaksi dengan ahli medis profesional. Setelah itu, kamu dapat membeli antibiotik sesuai resep di klinik terdekat sekitar rumah dengan aplikasi Halodoc tanpa perlu ke luar rumah. Unduh aplikasinya sekarang juga!
Pengobatan Penyakit Tifus
Demam tifoid dapat diobati dengan mengonsumsi antibiotik. Jika gangguan ini didiagnosis lebih awal, infeksi yang menyebar cenderung ringan dan biasanya dapat diobati hanya dengan mengonsumsi obat antibiotik di rumah selama 7 hingga 14 hari. Pada kasus yang lebih parah, pengidapnya membutuhkan perawatan di rumah sakit untuk mendapatkan antibiotik berupa suntikan dan berjaga-jaga jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.
Dengan pengobatan antibiotik yang tepat, kebanyakan orang akan mulai merasa lebih baik setelah beberapa hari dan komplikasi berbahaya dari tifus lebih jarang untuk terjadi. Disebutkan jika penyakit tifus yang tidak diobati, perbandingan pengidapnya untuk meninggal adalah 1 dari 5 orang. Meski selamat, kemungkinan untuk mengalami komplikasi dari infeksi tetap dapat terjadi.
Baca juga: Jenis Jenis Penyakit Tifus yang Perlu Diwaspadai
Itulah pembahasan mengenai bahaya dari penyakit tifus yang mungkin terjadi, sehingga perlu mendapatkan penanganan segera. Jangan biarkan penyakit ini terjadi dalam waktu yang lama, terlebih pada anak-anak yang sistem imunnya masih lemah. Lebih cepat mendapatkan penanganan, maka risiko untuk mengalami komplikasi lebih sedikit.
Referensi:
WHO. Diakses pada 2021. Typhoid.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Typhoid fever.
NHS. Diakses pada 2021. Typhoid fever.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan