Apakah Sakit Pinggang Bisa Diatasi dengan Pijatan?
Halodoc, Jakarta - Di masa pandemi seperti ini, kebanyakan orang lebih banyak mengerjakan segala pekerjaan di rumah. Hal ini terkadang membuat sakit pinggang tidak terelakan karena terlalu banyak berdiam diri di depan laptop atau komputer. Tentu kamu mencari cara yang paling efektif untuk mengatasi masalah tersebut agar aktivitas tidak terganggu bukan?
Salah satu cara yang banyak orang lakukan untuk mengatasi masalah pada pinggang tersebut adalah dengan melakukan pijatan. Namun, apakah pijatan dapat mengatasi sakit pinggang yang terjadi dan diperbolehkan oleh ahli medis? Ketahui jawaban dari pertanyaan tersebut pada pembahasan berikut ini!
Baca juga: Jenis Jenis Obat Sakit Pinggang yang Perlu Diketahui
Dapatkah Mengatasi Sakit Pinggang dengan Pijatan?
Sakit pinggang adalah kondisi yang memang umum terjadi pada orang dewasa. Gangguan ini dapat terjadi karena beberapa hal, seperti mengangkat beban yang berat dengan posisi yang salah, tubuh yang kurang aktif, dan mengalami keausan pada tulang. Tentu hal tersebut dapat mengganggu aktivitas sehari-hari yang harus dilakukan. Namun, benarkah pijatan dapat mengatasi masalah pada pinggang tersebut? Berikut ulasannya!
Sebuah penelitian menunjukkan jika pijatan yang dilakukan oleh profesional dapat menjadi cara yang paling ampuh untuk mengatasi sakit pinggang, terutama masalah yang persisten. Tidak sedikit orang yang memilih untuk mengonsumsi obat-obatan hingga tindakan medis untuk meredakannya, tetapi malah memperburuk masalah. Maka dari itu, pijatan dapat menjadi solusi yang tepat tanpa menimbulkan efek buruk lainnya.
Berikut ini beberapa jenis pijatan yang cocok untuk mengatasi sakit pinggang:
1. Terapi Neuromuskuler
Salah satu teknik untuk mengatasi sakit pinggang ini terbilang efektif untuk mengatasi nyeri punggung bagian bawah dan juga cedera pada jaringan lunak. Metode ini dilakukan dengan menggunakan tingkat tekanan terkonsentrasi secara bergantian pada area otot yang bermasalah. Tekanan ini dilakukan menggunakan buku-buku jari, jari tangan, hingga siku dan dilakukan selama 10–30 detik.
Cara ini dapat merelaksasikan otot-otot yang kejang dan tegang dengan cara melepas asam laktat yang tersimpan dan mengembalikannya ke aliran darah. Awalnya, mungkin kamu akan merasakan rasa sakit untuk sementara. Setelah itu, sakit pinggang yang timbul akan jauh berkurang dan dapat meningkatkan gerakan tubuh dalam waktu 24 jam. Akhirnya, aktivitas harian dapat kembali normal tanpa adanya suatu gangguan.
Baca juga: 5 Penyebab Sakit Pinggang Belakang yang Sering Disepelekan
2. Pijat Swedia
Salah satu bentuk terapi fisik yang populer saat ini dapat berguna untuk meningkatkan relaksasi pada tubuh dan menghilangkan rasa sakit. Pijat ini dilakukan dengan memberikan kekuatan yang lembut ke area pinggang untuk mengatasi otot yang tegang. Pijat swedia dipilih karena dapat memberikan kelegaan pada mental dan fisik seseorang. Seorang pijat profesional akan menggabungkan tekanan tangan yang lembut dan manipulasi otot menggunakan minyak tertentu, untuk meningkatkan pemulihan pada area yang sakit.
Jika kamu mempunyai pertanyaan terkait cara mengatasi sakit pinggang dengan pijatan, dokter dari Halodoc siap memberikan saran terbaik yang dapat dilakukan. Caranya mudah sekali, cukup dengan download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan sehari-hari untuk mendapatkan kemudahan akses terkait kesehatan!
3. Pijat Jaringan Dalam
Teknik ini sama seperti pijat Swedia, bedanya tekanan yang diberikan bukan hanya pada otot, tetapi juga hingga tulang. Cara ini dapat membantu tubuh untuk melepaskan otot yang terikat erat dan jaringan parut yang menjadi akar masalah dari sakit pinggang. Pijatan tersebut dapat menimbulkan rasa yang tidak nyaman dan menimbulkan rasa sakit selama beberapa hari. Namun, metode ini sangat efektif untuk meredakan nyeri yang terjadi pada pinggang.
Baca juga: 10 Gerakan Ini Bisa Mengatasi Sakit Pinggang
Itulah pembahasan mengenai sakit pinggang yang ternyata dapat diatasi dengan pijatan. Namun, jika setelah beberapa kali melakukan pijatan dan tidak ada perubahan yang terjadi terhadap rasa sakit, kemungkinan masalah yang lebih besar menjadi penyebabnya. Maka dari itu, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter agar penyebabnya dapat didiagnosis terlebih dahulu.