Apakah Penyakit Hipertiroid Bisa Disembuhkan? Ini Faktanya

7 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   17 Desember 2024

Penyakit hipertiroid terjadi ketika kelenjar tiroid seseorang memproduksi hormon lebih tinggi dari biasanya.

Apakah Penyakit Hipertiroid Bisa Disembuhkan? Ini FaktanyaApakah Penyakit Hipertiroid Bisa Disembuhkan? Ini Faktanya

DAFTAR ISI

  1. Apakah Hipertiroid Bisa Disembuhkan?
  2. Gejala dan Penyebab Hipertiroidisme
  3. Studi Terkait Hipertiroid
  4. Penanganan Hipertiroid

Penyakit hipertiroid terjadi ketika kelenjar tiroid seseorang memiliki aktivitas yang lebih tinggi dari normal sehingga mengeluarkan hormon tiroid yang tinggi.

Kelenjar tiroid terletak pada leher bagian depan dan berperan dalam meregulasi temperatur tubuh serta metabolisme.

Kondisi hipertiroid bisa memengaruhi seluruh tubuh pengidapnya. Kondisi ini bisa menyebabkan beberapa dampak bagi tubuh, seperti metabolisme yang lebih cepat, nafsu makan lebih tinggi, dan detak jantung berdebar.

Oleh karena itu, hipertiroid perlu penanganan medis yang tepat.

Apakah Hipertiroid Bisa Disembuhkan?

Untungnya, penyakit hipertiroid ini merupakan kondisi kesehatan yang bisa disembuhkan secara permanen.

Caranya adalah dengan melalui operasi pengangkatan kelenjar tiroid pengidap. Operasi ini bernama tiroidektomi dan tergolong sebagai operasi yang umum dokter lakukan.

Pasien yang melalui prosedur medis ini bisa membutuhkan pengangkatan kelenjar tiroid sebagian atau total. Jadi, tidak hanya pengidap tiroid saja yang menjalani operasi.

Pasien yang merupakan pengidap kanker tiroid atau pembengkakan juga bisa menjalani tiroidektomi.

Namun, beberapa pengidap hipertiroid tidak memilih operasi ini meski bisa menyembuhkan penyakit mereka secara permanen.

Ini karena pengangkatan kelenjar tiroid bisa menyebabkan hipotiroid, yaitu kondisi yang terjadi jika keaktifan kelenjar di bawah rata-rata.

Hipotiroid juga bisa menyebabkan masalah kesehatan lain seperti mudah lelah, tidak bisa menahan dingin, dan metabolisme lambat.

Selain itu, operasi tiroidektomi akan mengharuskan pasien untuk mengonsumsi suplemen tiroid seumur hidup agar kadar hormon dalam tubuh tetap normal.

Maka dari itu, cara penanganan ini biasanya lebih baik untuk pengidap hipertiroid yang tidak merespon pada pengobatan lain atau mengalami pembengkakan serius pada kelenjar tiroid.

Gejala dan Penyebab Hipertiroidisme

Saat mengalami hipertiroidisme, pengidapnya bisa mengalami gejala berikut:

  • Meningkatnya laju metabolisme dapat menyebabkan penurunan berat badan meskipun nafsu makan tetap normal atau meningkat.
  • Sering merasa gelisah, mudah marah, dan mengalami kecemasan yang berlebihan.
  • Tangan atau jari dapat bergetar (tremor).
  • Sering berkeringat dan intoleransi terhadap panas.
  • Sulit tidur atau insomnia.
  • Detak jantung yang cepat atau tidak teratur (takikardia).
  • Pada wanita, dapat terjadi perubahan dalam siklus menstruasi.
  • Terkadang, kelenjar tiroid dapat membesar, terlihat sebagai benjolan di leher.

Nah, gejala-gejala di atas bisa disebabkan oleh penyakit berikut ini:

  • Penyakit Graves. Penyakit autoimun ini adalah penyebab paling umum hipertiroidisme, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid.
  • Nodul Tiroid. Kelenjar tiroid yang memproduksi hormon tiroid berlebih dapat menyebabkan hipertiroidisme.
  • Tiroiditis. Peradangan pada kelenjar tiroid, yang dapat menyebabkan pelepasan hormon tiroid yang berlebihan.
  • Pengobatan tiroid. Penggunaan obat-obatan tiroid yang berlebihan, biasanya dalam mengobati hipotiroidisme, justru bisa menimbulkan hipertiroidisme apabila dilakukan berlebihan.
  • Konsumsi yodium berlebihan. Yodium berlebih dalam diet atau suplemen juga dapat menyebabkan hipertiroidisme.

Studi Terkait Hipertiroid

Studi yang dipublikasikan dalam JAMA Network, membahas mengenai hipertiroidisme, suatu kondisi medis di mana kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid secara berlebihan. 

Kondisi ini cukup umum terjadi, baik dalam bentukhipertiroidisme berat maupun dalam bentuk yang lebih ringan (subklinis).

Hipertiroidisme dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, seperti gangguan jantung, osteoporosis, dan bahkan meningkatkan risiko kematian. 

Penyakit Graves adalah penyebab paling umum dari hipertiroidisme. Gejala yang sering muncul meliputi jantung berdebar, gugup, penurunan berat badan, dan masalah tidur. 

Untungnya, hipertiroidisme dapat diobati dengan berbagai cara, seperti pemberian obat-obatan anti-tiroid, pengobatan dengan yodium radioaktif, atau pembedahan.

Pemilihan metode pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien.

Intinya, studi ini menyoroti pentingnya deteksi dini dan penanganan yang tepat terhadap hipertiroidisme untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius.

Penanganan Hipertiroid

Berita baiknya, pengidap kondisi ini juga bisa tetap menjalani perawatan non-operasi untuk mengurangi gejala penyakit. Beberapa caranya antara lain:

1. Konsumsi obat-obatan

Dokter kemungkinan besar akan meresepkan obat-obatan untuk mengontrol tiroid yang terlalu aktif.

Obat-obatan ini bekerja dengan cara menghambat produksi kelebihan hormon.

Jenis obat yang umumnya pengidap konsumsi adalah jenis anti-tiroid seperti methimazole dan propylthiouracil. 

Selain jenis obat tersebut, beta blockers juga bisa pengidap konsumsi berdasarkan rekomendasi dokter.

Obat ini menghambat dampak hormon tiroid ke tubuh tanpa mengubah kadar hormon di dalam darah. Oleh karena itu, gejala hipertiroid bisa berkurang.

Pengidap umumnya perlu mengonsumsi obat selama 12-18 bulan. Obat-obatan ini juga membutuhkan beberapa bulan sampai terasa efeknya.

Didiagnosis Idap Kanker Tiroid? Ini Dokter Bisa Bantu Perawatannya guna mencegah terjadinya komplikasi.

2. Terapi iodine radioaktif

Terapi iodine radioaktif adalah suatu bentuk terapi radiasi yang menggunakan isotop radioaktif iodine untuk mengobati beberapa jenis penyakit kelenjar tiroid.

Dalam kasus hipertiroid, tujuan terapi iodine radioaktif adalah menghancurkan sebagian kelenjar tiroid untuk mengurangi produksi hormon tiroid yang berlebihan.

Iodine radioaktif adalah bentuk iodine yang memiliki aktivitas radioaktif. Ketika dokter menyuntikkan iodine radioaktif ke dalam tubuh pengidap, kelenjar tiroid akan mengumpulkan iodine tersebut. 

Kemudian, kelenjar tiroid akan menggunakan iodine untuk memproduksi hormon tiroid yang penting untuk mengatur metabolisme tubuh.

Iodine radioaktif akan mengeluarkan radiasi dalam bentuk partikel beta yang dapat menghancurkan jaringan kelenjar tiroid yang berlebihan.

Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa mencari tahu juga Seberapa Penting Melakukan Terapi Radiasi untuk Penyakit Tiroid.

Itulah fakta mengenai penyembuhan penyakit hipertiroid.

Kalau kamu sedang mengalami gejala-gejalanya, jangan ragu untuk segera meminta bantuan lebih lanjut dengan hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc.

Kini, kamu bisa berkonsultasi dengan praktis kapan saja dan dari mana saja.

Tunggu apa lagi? Ayo download Halodoc sekarang juga!

Referensi: 
Healthline. Diakses pada 2024. Overactive thyroid (hyperthyroidism) treatment.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Hyperthyroidism; Thyroidectomy; Hypothyroidism.
JAMA Network. Diakses pada 2024. Hyperthyroidism.

Frequently Asked Question

1. Apa yang dirasakan orang hipertiroid?

Orang yang mengalami hipertiroid biasanya akan merasakan sejumlah gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa gejala umum yang sering dialami antara lain:

  • Detak jantung menjadi lebih cepat dan tidak teratur.
  • Tubuh terasa panas dan sering berkeringat, bahkan dalam kondisi dingin.
  • Suasana hati menjadi tidak stabil, sering merasa cemas, dan mudah tersinggung.
  • Meskipun lelah, sulit untuk tidur nyenyak.
  • Meskipun nafsu makan meningkat, berat badan justru turun drastis.
  • Terjadi tremor atau gemetaran pada tangan, terutama saat beristirahat.
  • Sering buang air besar dan mengalami diare.
  • Rambut menjadi tipis dan mudah rontok.
  • Pada beberapa kasus, bola mata bisa terlihat menonjol keluar dari rongganya.
  • Pada wanita, siklus menstruasi bisa menjadi tidak teratur.

2. Hipertiroid disebabkan karena apa?

Hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid terlalu banyak. Beberapa penyebab umum hipertiroid antara lain:

  • Penyakit Graves, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid dan merangsangnya untuk memproduksi hormon secara berlebihan.
  • Nodul tiroid, yakni benjolan kecil pada kelenjar tiroid yang menghasilkan hormon tiroid secara berlebihan.
  • Peradangan kelenjar tiroid (tiroiditis) yang menyebabkan pelepasan hormon tiroid dalam jumlah besar secara tiba-tiba.
  • Konsumsi yodium berlebihan. Yodium adalah bahan penting untuk produksi hormon tiroid. Kadar yang berlebihan dapat memicu hipertiroid.
  • Obat-obatan tertentu, beberapa jenis obat, seperti amiodarone, dapat memicu hipertiroid.