Apakah Penyakit ALS Berbahaya? Ini Faktanya
“Ada beberapa alasan mengapa penyakit ALS dianggap berbahaya. Di antaranya, penyakit ini belum memiliki penyebab yang jelas, progres penyakit cenderung memburuk seiring waktu, belum ada pengobatan yang menyembuhkan, hingga berpotensi pada komplikasi serius.”
Halodoc, Jakarta – Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS), atau yang juga dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig, adalah penyakit neurodegeneratif, yang mempengaruhi sel-sel saraf motorik di otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit ALS dapat mengakibatkan kelemahan otot yang progresif, kekakuan, dan gangguan fungsi motorik lainnya.
Penyakit ALS dapat dianggap sebagai penyakit yang berbahaya, karena mengakibatkan gangguan pada sistem saraf yang mengendalikan fungsi motorik tubuh. Kelemahan otot yang progresif pada penyakit ALS dapat mempengaruhi kemampuan pengidap untuk bergerak, berbicara, menelan, dan bahkan bernapas.
Dalam beberapa kasus, penyakit ini dapat menyebabkan pengidap ketergantungan pada perangkat bantu pernapasan atau perawatan medis lainnya.
Fakta-Fakta tentang Penyakit ALS
Agar lebih mewaspadai penyakit ALS, berikut beberapa fakta yang perlu diketahui:
1. Penyebabnya belum jelas
Sebagian besar kasus penyakit ALS belum memiliki penyebab yang jelas.
Namun, mengutip National Institute of Neurological Disorders and Stroke, sekitar 5 hingga 10 persen kasus ALS berkaitan dengan faktor genetik. Artinya, penyakit ini dapat diturunkan dari generasi ke generasi.
Sementara itu, beberapa faktor risiko yang diketahui termasuk usia di atas 40 tahun, riwayat keluarga dengan penyakit ALS, dan paparan lingkungan tertentu, seperti merokok.
2. Gejala awal tidak terlihat
Kelemahan otot progresif terjadi pada semua kasus ALS, tapi hal itu mungkin bukan indikasi pertama dari kondisi tersebut. Pada tahap awal, tanda dan gejala mungkin hampir tidak terlihat.
Namun, gejala menjadi lebih terlihat seiring berjalan waktu. Hanya saja perkembangan gejala bervariasi pada setiap orang. Gejala umum yang terlihat dapat berupa:
- Kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk berjalan.
- Peningkatan “kecanggungan”.
- Kram dan kedutan di lengan, bahu, atau lidah.
- Kesulitan mempertahankan postur tubuh yang baik dan mengangkat kepala.
- Mengalami ledakan tawa atau tangis yang tidak terkendali, suatu kondisi yang disebut “emosi labil”.
- Perubahan dalam berpikir atau memori.
- Bicara cadel dan kesulitan dengan proyeksi suara.
- Nyeri.
- Kelelahan.
- Masalah dengan air liur dan lendir.
- Kesulitan bernapas dan menelan, pada tahap selanjutnya.
3. Belum ada obat yang dapat menyembuhkannya
Hingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ALS. Adapun perawatan sebatas membantu memperlambat progresi penyakit, meredakan gejala, dan meningkatkan kualitas hidup pengidap.
Terapi tersebut berupa:
- Obat-obatan
- Terapi fisik
- Terapi wicara
- Perangkat bantu pernapasan.
Agar lebih memahami tentang terapi penanganan penyakit ALS, baca lebih lanjut artikel berikut: Ini 5 Terapi untuk Mengatasi Amyotrophic Lateral Sclerosis.
4. Tingkat keparahan penyakit ALS
Penyakit ALS memiliki kecenderungan progresif, artinya gejala dan kelemahan otot pengidap akan terus memburuk seiring berjalan waktu. Tingkat keparahan penyakit dapat bervariasi pada setiap orang.
Namun, pada umumnya, kelemahan otot akan meluas ke berbagai bagian tubuh, termasuk otot-otot yang mengendalikan pernafasan. Hal tersebut dapat menjadi bahaya yang serius bagi pengidap ALS, karena kehilangan kemampuan bernapas secara mandiri dapat mengancam nyawa.
5. Berpotensi menyebabkan komplikasi serius
Selain kelemahan otot, penyakit ALS dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang dapat berdampak serius pada kesehatan pengidap. Beberapa komplikasi yang mungkin muncul termasuk:
- Infeksi paru-paru.
- Gangguan nutrisi dan penurunan berat badan.
- Kesulitan berbicara dan menelan.
- Gangguan fungsi kognitif.
Komplikasi tersebut dapat memperburuk kondisi pengidap dan memperparah kualitas hidupnya.
6. Mempengaruhi kualitas pengidap
Penyakit ALS memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan pengidap dan keluarganya. Kelemahan otot progresif dapat mengganggu kemampuan pengidap untuk bekerja, berinteraksi sosial, dan menjalani kehidupan sehari-hari.
Maka itu, dukungan sosial dan perawatan holistik menjadi sangat penting dalam menghadapi penyakit ini. Saat ini, banyak organisasi dan kelompok dukungan yang menyediakan informasi, saran, dan bantuan bagi pengidap ALS dan keluarganya.
Itulah yang perlu diketahui tentang fakta penyakit ALS. Jika kamu memiliki gejala yang mencurigakan, sebaiknya segera dapatkan pemeriksaan dari dokter.