Apakah Lordosis Berbahaya? Ini Faktanya
“Lordosis merupakan kondisi yang umum terjadi dan terbentuk secara alami. Namun jika tulang belakang melengkung melebihi yang seharusnya, maka tubuh terasa tidak nyaman.”

Halodoc, Jakarta – Lordosis adalah istilah medis untuk tulang belakang yang melengkung ke depan, yang terjadi di leher atau punggung bagian bawah.
Secara alami tulang belakang leher (cervical spine) dan punggung bawah (lumbar spine) memang sedikit melengkung ke depan, ke arah depan tubuh.
Kondisi lordosis yang terjadi secara alami ini sebenarnya membantu kamu mempertahankan postur tubuh dan meredam guncangan saat bergerak.
Namun jika tulang belakang melengkung dari yang seharusnya, maka bisa menjadi gangguan pada tubuh. Kondisi itu bernama kurva lordotik.
Penyebab Lordosis yang Perlu Orang Pahami
Lordosis berkembang jika tulang belakang melengkung terlalu banyak dan mendorong postur tubuh keluar dari posisi biasanya.
Perlu kamu ketahui, lengkungan tulang belakang leher dianggap normal jika kurvanya sebesar 30-40 derajat. Sedangkan tulang belakang lumbar dianggap tipikal jika kurvanya 40-60 derajat.
Lordosis dapat terjadi pada siapa saja dan usia berapapun. Kondisi dan faktor tertentu yang dapat meningkatkan risiko lordosis yaitu:
- Spondylolisthesis: Ini adalah kondisi tulang belakang di mana salah satu vertebra (tulang punggung) bagian bawah tergelincir ke tulang di bawahnya. Kondisi ini perlu mendapatkan penanganan berupa terapi atau pembedahan.
- Achondroplasia: Salah satu jenis dwarfisme (kekerdilan) yang paling umum terjadi.
- Osteoporosis: Merupakan penyakit tulang yang menyebabkan hilangnya kepadatan tulang, yang meningkatkan risiko patah tulang.
- Osteosarkoma: Kanker tulang yang biasanya berkembang di tulang kering dekat lutut, tulang paha dekat lutut, atau tulang lengan atas dekat bahu.
- Obesitas: Kondisi ini membuat orang berisiko lebih tinggi terkena penyakit serius, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker.
Selain itu, lordosis memiliki beberapa jenis. Baca lebih lanjut artikel ini untuk mengetahui jenis-jenisnya: Inilah yang Dimaksud Lordosis dan Jenis-Jenisnya.
Gejala Lordosis yang Sebaiknya Tidak Diabaikan
Gejala utama lordosis adalah nyeri otot. Selain itu, saat tulang belakang melengkung secara tidak normal, otot tertarik ke arah yang berbeda, menyebabkan pengencangan atau kejang.
Jika kamu mengidap lordosis serviks, nyeri dapat meluas ke leher, bahu, dan punggung atas. Ini juga bisa menyebabkan gerakan di leher atau punggung bawah jadi terbatas.
Kamu dapat memeriksa lordosis dengan berbaring di permukaan rata dan memeriksa apakah ada banyak ruang antara lekuk leher dan punggung serta lantai.
Jika terdapat ruang yang memudahkan tangan masuk di dalamnya, kemungkinan kamu menderita lordosis.
Sebaiknya segera hubungi dokter jika kamu atau keluarga mengalami gejala lain dari lordosis berbahaya, seperti:
- Mati rasa.
- Perasaan geli.
- Sakit seperti ada sengatan listrik.
- Melemahnya kontrol kandung kemih.
- Tubuh terasa lemah.
- Kesulitan mempertahankan kontrol otot.
Nah, Ini Dokter yang Paham Perawatan Lordosis untuk kamu hubungi apabila mengalami gejala-gejala di atas agar tidak semakin memburuk.
Penanganan Lordosis
Pengobatan lordosis tergantung pada letak dan gejalanya. Kebanyakan orang yang mengalami lordosis yang tidak berbahaya tidak memerlukan perawatan apapun.
Namun jika memiliki gejala seperti sakit leher atau punggung, dokter mungkin meresepkan obat NSAID dan merekomendasikan latihan peregangan serta penguatan untuk meredakan gejala.
Kamu mungkin perlu mengunjungi dokter setiap beberapa bulan untuk memantau lordosis untuk memastikan kurva tidak semakin parah.
Jika kurva lordotik memburuk atau menjadi tidak fleksibel, dokter mungkin merekomendasikan beberapa perawatan berikut:
1. Terapi fisik
Dokter mungkin merekomendasikan olahraga dan peregangan untuk memperkuat otot di sekitar tulang belakang.
Olahraga mungkin tidak dapat mengurangi kurva ataupun menyembuhkan lordosis, tapi banyak penelitian yang menemukan bahwa cara ini dapat mengurangi gejala seperti nyeri di leher atau punggung.
Memperkuat paha belakang, pinggul, perut dan glutes (otot di pantat) dapat memperbaiki postur tubuh.
2. Bracing
Penanganan selanjutnya, dokter mungkin akan merekomendasikan penggunaan bracing yang sesuai untuk menopang tulang belakang.
Penggunaan bracing ini juga dapat menghentikan agar tulang belakang tidak melengkung terlalu jauh.
Dokter akan memberitahu seberapa sering kamu harus mengenakan bracing dan berapa lama harus memakainya.
Kebanyakan orang perlu mengenakannya setidaknya selama 20 jam sehari.
3. Operasi lordosis
Kondisi ini sebenarnya jarang membutuhkan operasi.
Namun, jika kurva lordotik cukup parah, atau semakin memburuk, dokter mungkin merekomendasikan fusi tulang belakang untuk membantu meluruskannya dan mengurangi kurva.
Dokter spesialis bedah mungkin juga memerlukan pencangkokan tulang untuk membantu penyembuhan.
Ia akan memberi tahu jenis operasi apa yang kamu perlukan dan berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk pulih.
Itulah yang perlu kamu ketahui mengenai apakah lordosis berbahaya. Jika kamu atau keluarga mengalami gejala lordosis lebih awal, sebaiknya segera hubungi dokter.
Selanjutnya dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan dan penanganan sesuai dengan kondisimu.