Apakah Khitan Bisa Memengaruhi Kesuburan Pria?
Halodoc, Jakarta – Khitan alias disunat adalah satu “ritual” yang dilakukan oleh sebagian anak laki-laki. Entah karena alasan budaya maupun kepercayaan, namun hal ini diyakini baik dan harus dilakukan. Tapi apakah anggapan itu sepenuhnya benar?
Pada dasarnya, khitan secara medis bukanlah satu hal yang sangat diwajibkan. Namun bukan berarti tanpa manfaat. Pria yang disunat memiliki risiko yang lebih rendah dalam penularan HIV dan penyakit kemalin lainnya. Selain itu, prosedur ini juga disebut mampu menurunkan risiko terjadinya kanker pada Mr P.
Namun apa yang akan terjadi jika seorang pria memutuskan untuk tidak melakukan khitan? Adakah dampak pada tingkat kesuburan?
Mengutip Mayo clinic, dikhitan atau tidak sebenarnya tak akan secara langsung memengaruhi tingkat kesuburan pria. Namun hal ini bisa membantu mencegah terjadinya beberapa kondisi berbahaya seperti fimosis dan balanitis juga penyakit lain. Penyakit-penyakit tersebut lah yang bisa memengaruhi tingkat kesuburan pada pria.
Apa yang membuat disunat baik bagi pria?
Disunat adalah tindakan medis yang dilakukan untuk mengangkat kulup yang ada pada Mr P. Kulup tersebut merupakan kulit yang menempel di bagian ujung serta memiliki fungsi untuk melindungi Mr. P dari benda asing, seperti gesekan dengan kain.
Satu-satunya yang menjadi pembeda antara disunat atau tidak adalah keberadaan kulup tersebut. Pada pria yang disunat, Mr. P menjadi tak lagi tertutup oleh kulit kulup.
Dengan menghilangkan kulup, bagian ujung Mr. P biasanya akan menjadi lebih lembab dan mampu melindungi diri dari kontak dengan zat asing. Termasuk menurunkan risiko terjadinya penyakit yang berkaitan dengan tingkat kesuburan pria. Salah satunya adalah fimosis, yaitu kondisi di mana kulit pada Mr. P sulit ditarik ke atas. Hal ini bisa memicu terjadinya peradangan pada sekitar bagian kulit kulup.
Menurut The American Academy of Pediatrics (AAP), disunat bisa memberi manfaat kesehatan bagi pria. Ada beberapa hal yang bisa menjadi keuntungan dari khitan, di antaranya:
- Khitan dapat membuat pria menjadi lebih mudah dalam membersihkan dan mencuci bagian intim tersebut. Hal ini bisa menjadi jaminan kebersihan Mr P terus terjaga. Sementara pada pria yang tidak disunat, biasanya kebersihan menjadi hal yang sulit dipastikan, sebab ada kulit kulup yang menutupi.
- Disunat juga bisa menurunkan risiko pria mengalami infeksi saluran kemih. Sebab bagian kulit kulup adalah tempat paling serinng bakteri berkembang biak. Dengan menghilangkannya, artinya risiko pria mengalami infeksi ini juga menjadi lebih kecil. Tak hanya bagi diri sendiri, sunat pada pria juga bisa mencegah penularan infeksi pada pasangan.
- Pria yang dikhitan memiliki risiko infeksi penyakit menular seksual yang lebih rendah, termasuk HIV. Namun hal ini tentunya harus dibarengi dengan perilaku seksual yang sehat dan aman.
- Meski jarang ditemukan, namun kanker juga bisa menyerang bagian Mr P. Dan sunat ternyata dapat menekan risiko tersebut. Selain itu, wanita yang memiliki pasangan yang sudah dikhitan pun memiliki risiko lebih kecil terhadap kanker leher rahim alias kanker serviks.
Nyatanya disunat atau tidak bukanlah satu hal yang dapat menjamin tingkat kesuburan pada pria. Perkara kesuburan, ada beberapa faktor yang sebaiknya diperhatikan oleh pria, terutama yang tengah menyusun rencana untuk memiliki keturunan. Yaitu faktor gaya hidup dan pola makan sembarangan yang dapat menurunkan kualitas sperma.
Kondisi fisik dan kesehatan secara menyeluruh pun bisa memengaruhi kesuburan pria. Jaga selalu kesehatanmu dengan rutin mengonsumsi vitamin dan lakukan pengobatan segera saat sakit. Pakai aplikasi Halodoc untuk bicara dengan dokter seputar masalah kesehatan. Dokter bisa dihubungi lewat Video/Voice Call dan Chat. Kamu juga bisa membeli obat dan menjadwalkan pemeriksaan laboratorium lewat Halodoc. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan