Apakah Infeksi Cacing Kremi Termasuk Berbahaya?
Halodoc, Jakarta – Cacing kremi bisa masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi. Parasit berukuran kecil ini menyerang usus besar manusia, kemudian berkembang biak dan menimbulkan gejala berupa gatal, nyeri, dan ruam pada bagian anus. Penularan penyakit ini bisa terjadi melalui sentuhan langsung dengan kulit, atau saat menyentuh benda yang sebelumnya sudah terkontaminasi cacing kremi.
Apakah infeksi cacing kremi berbahaya? Sebenarnya, kondisi ini jarang menyebabkan gangguan kesehatan yang membahayakan. Namun, cacing kremi yang jumlahnya banyak dan terus bertambah di dalam usus harus diwaspadai. Kondisi ini bisa memicu terjadinya komplikasi akibat infeksi cacing kremi. Komplikasi yang bisa muncul adalah infeksi saluran kemih, atau radang pada Miss. V.
Baca juga: 6 Masalah Kesehatan Akibat Cacing Kremi
Mencegah Infeksi Cacing Kremi
Sebagian besar kasus infeksi cacing kremi mungkin terlambat disadari, sebab penyakit ini jarang menimbulkan gejala. Namun, ada beberapa tanda yang sering muncul sebagai gejala penyakit ini, di antaranya adalah gatal pada anus, gangguan tidur karena gatal, nyeri di perut, hingga mual dan muntah. Biasanya, rasa gatal yang muncul akibat gangguan ini akan terasa semakin parah pada malam hari sehingga mengganggu kualitas tidur.
Meski pada dasarnya tidak menimbulkan gangguan kesehatan yang membahayakan, infeksi cacing kremi tidak boleh disepelekan. Sebab, saat jumlah cacing kremi sudah terlalu banyak di usus, bisa muncul komplikasi, termasuk penurunan berat badan, infeksi saluran kemih, serta peradangan pada vagina atau vaginitis pada wanita.
Penyakit ini terjadi karena telur cacing kremi masuk ke dalam tubuh, biasanya melalui mulut atau hidung. Penyebaran cacing kremi bisa terjadi melalui kontak langsung dengan seseorang yang sudah terinfeksi atau menyentuh benda yang terkontaminasi. Setelah masuk ke dalam tubuh, cacing kremi biasanya akan menetap dan menetas di saluran pencernaan.
Baca juga: Anak-Anak Rentan Serangan Cacing Kremi
Semakin lama, cacing akan terus berkembang di usus dan tumbuh dewasa di dalam saluran pencernaan. Kemudian, cacing dewasa mulai berkembang biak dengan cara bertelur. Setelah telur berhasil menetas, cacing akan masuk kembali ke dalam usus dan mulai menyerang. Jika tidak ditangani dengan tepat, cacing kremi tersebut akan semakin berkembang lalu menyebabkan infeksi.
Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, tapi ada beberapa kelompok yang disebut lebih rentan mengalaminya. Cacing kremi lebih berisiko menyerang orang yang memiliki kebiasaan mengisap jari (biasanya anak-anak), tidak menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan, tinggal di lingkungan yang kotor dan memiliki anggota keluarga yang juga terinfeksi cacing kremi.
Supaya cacing kremi bisa segera diobati, penting untuk mendiagnosis penyakit dengan tepat. Cara mendiagnosis penyakit ini adalah dengan melakukan tes menggunakan plester khusus. Dokter akan meminta pasien menempelkan plester ke kulit di sekitar anus setiap pagi, sebelum mandi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidak cacing di anus. Jika ada, cacing nantinya akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.
Baca juga: Awas, Inilah Cara Penularan Cacing Kremi
Punya gejala cacing kremi atau mau tahu lebih lanjut seputar penyakit ini? Tanya dokter di aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call atau Chat. Kamu juga bisa menyampaikan keluhan seputar masalah kesehatan dan minta rekomendasi beli obat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Pinworm Infection.
Healthline. Diakses pada 2020. Pinworm Infection.
WebMD. Diakses pada 2020. What Are Pinworms? How do You Get Infected?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan