Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut? Ini Penjelasan Medisnya 

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Caisar Dewi Maulina   27 Februari 2025

Gigi bungsu bisa memicu masalah jika tumbuh miring, terjebak dalam gusi, atau mendesak gigi lainnya.

Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut? Ini Penjelasan Medisnya Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut? Ini Penjelasan Medisnya 

DAFTAR ISI

  1. Kapan Gigi Bungsu Harus Dicabut?
  2. Tanda Gigi Bungsu Harus Dicabut
  3. Apa Kata Riset?
  4. Mengatasi Keluhan Pascaoperasi Gigi Bungsu

Gigi bungsu adalah geraham terakhir yang biasanya tumbuh di usia remaja atau awal dewasa. 

Meski kehadirannya sering dianggap wajar, gigi ini bisa memicu masalah jika tumbuh miring, terjebak dalam gusi, atau mendesak gigi lainnya. 

Kondisi ini bisa menyebabkan rasa nyeri, pembengkakan, bahkan infeksi jika tidak ditangani dengan tepat.

Namun, gigi bungsu hanya perlu dicabut jika dibarengi kondisi tertentu. Apa saja kondisi yang mengharuskan gigi bungsu dicabut? Yuk, simak penjelasan berikut ini!

Baca juga: Tips Merawat Gigi Ompong Si Kecil

Kapan Gigi Bungsu Harus Dicabut?

Faktanya, rahang manusia cenderung mengecil seiring berjalannya waktu.

Beberapa ilmuwan percaya bahwa ketika otak manusia tumbuh lebih besar dari waktu ke waktu, rahang menjadi lebih kecil untuk mengakomodasi ruang.

Namun, kondisi ini tidak berarti selalu ada cukup ruang untuk semua gigi yang tumbuh.

Umumnya rahang mulai mengecil pada saat seseorang berusia 18 tahun, tetapi sebagian besar gigi bungsu muncul saat berusia lebih dari 18 tahun.

Nah, untuk menentukan apakah gigi bungsu perlu dicabut, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan rontgen gigi untuk melihat posisinya secara detail. 

Gigi bungsu bisa mengalami berbagai masalah, seperti abses, pembusukan, infeksi gusi (perikoronitis), hingga terbentuknya kista atau tumor. 

Jika pengobatan tidak cukup mengatasi masalah tersebut, pencabutan menjadi solusi terbaik, terutama jika gigi bungsu menyebabkan nyeri, merusak gigi di sekitarnya, atau memicu infeksi serius.

Selain itu, gigi bungsu yang tumbuh tidak normal (impaksi) bisa menambah masalah. 

Gigi bisa tumbuh miring, melintang, atau hanya keluar sebagian, sehingga terjebak di dalam gusi. 

Dalam kasus ini, dokter mungkin menyarankan operasi pencabutan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius, seperti penyakit gusi atau infeksi berkepanjangan.

Baca juga: 3 Cara Mengatasi Masalah Gusi Membengkak

Tanda Gigi Bungsu Harus Dicabut

Gigi bungsu yang tumbuh tidak normal bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama jika posisinya miring atau terjebak di dalam gusi. 

Jika dibiarkan, kondisi ini bisa memicu rasa sakit, infeksi, hingga kerusakan pada gigi lainnya. 

Maka, penting untuk mengenali tanda-tanda gigi bungsu yang perlu segera dicabut agar bisa mendapat penanganan yang tepat. 

Inilah beberapa tandanya:

  • Nyeri atau tekanan di bagian belakang mulut
  • Pembengkakan gusi
  • Gusi kemerahan 
  • Kesulitan membuka mulut
  • Bau mulut atau rasa tidak enak di mulut
  • Kerusakan enamel pada gigi lain
  • Muncul kista atau kantung berisi cairan

Jika kamu mengalami satu atau lebih tanda di atas, sebaiknya segera konsultasi ke dokter gigi untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

Dengan begitu, kamu bisa mencegah komplikasi yang lebih serius dan menjaga kesehatan mulut secara menyeluruh!

Apa Kata Riset?

Penelitian yang dimuat dalam Journal of College of Medical Sciences-Nepal membahas masalah gigi bungsu bawah yang tumbuh tidak normal (terimpaksi) dan sering menyebabkan rasa sakit atau infeksi pada gusi (perikoronitis). 

Dari 239 pasien yang diteliti, kebanyakan mengalami impaksi miring ke depan (44,4 persen), sementara yang lain memiliki impaksi vertikal, miring ke belakang, atau mendatar. 

Penelitian ini juga menyatakan bahwa gigi bungsu yang terimpaksi bisa menimbulkan nyeri hebat, infeksi, hingga komplikasi serius jika dibiarkan terlalu lama. 

Karena itu, diperlukan penanganan dini dengan memeriksa posisi gigi bungsu dengan rontgen dan mempertimbangkan pencabutan dini, supaya komplikasi lebih besar bisa dicegah. 

Mengatasi Keluhan Pascaoperasi Gigi Bungsu

Setelah proses operasi pencabutan gigi bungsu, ada beberapa hal yang bisa terjadi, misalnya:

  • Perdarahan mungkin masih dapat terjadi. Oleh karena itu, hindari meludah berlebihan. Jangan lupa untuk mengganti kasa seperti yang sudah diarahkan oleh dokter gigi.
  • Apabila rasa sakit masih terjadi, gunakan es batu untuk menguranginya.
  • Banyak minum air putih dan hindari penggunaan sedotan karena dapat menyebabkan gumpalan darah kembali keluar. Pastikan minum air putih saja.
  • Bersihkan mulut dengan berkumur menggunakan obat kumur, hindari menggosok gigi pada 24 jam pertama.
  • Pilihlah makanan yang lembut seperti yogurt dan bubur selama 24 jam. Hindari makanan yang keras untuk dikunyah, panas, dan pedas karena dapat menyebabkan iritasi.

Baca juga: 7 Penyebab Gusi Berdarah

Biasanya setelah pencabutan gigi bungsu, perawatan untuk gigi hanya rawat jalan. Operasi gigi bungsu tidak memerlukan rawat inap, alias bisa langsung pulang. 

Namun, pada beberapa kasus mungkin rawat inap diperlukan, apabila proses pencabutan gigi bungsu cukup rumit. 

Terpenting adalah perhatikan kesehatan gigi dan mulut seusai operasi gigi bungsu dilakukan, ya!

Referensi:
NHS Choices UK. Diakses pada 2025. Health A-Z. Wisdom Tooth Removal.
MedlinePlus. Diakses pada 2025. Impacted tooth.
Biswas G, Gupta P, Das D. Diakses pada 2025. Wisdom teeth – A major problem in young generation, study on the basis of types and associated complications.
Halodoc. Diakses pada 2025. Mungkinkah Gigi Bungsu Tumbuh Saat Dewasa?