Apakah Crush Injury Berbahaya?
Halodoc, Jakarta – Crush injury adalah salah satu risiko yang dapat dialami saat berbagai kecelakaan, seperti kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, atau bencana alam. Crush injury terjadi ketika seseorang mengalami cedera yang membuat bagian tubuh terhimpit atau mendapat tekanan kuat dari benda berat.
Saat mengalami crush injury, umumnya seseorang mengalami nyeri hebat di area yang cedera, memar akibat rusaknya jaringan, mati rasa pada bagian tubuh yang mengalami cedera, penurunan kesadaran, perdarahan hebat, kulit pucat, sesak napas dan lain-lain. Lantas, apakah kondisi ini membahayakan? Simak di sini ulasannya.
Baca Juga: Waspada Lumpuh Otak yang Dapat Terjadi Akibat Kecelakaan
Apakah Crush Injury Berbahaya?
Crush injury bisa menimbulkan memar, luka robek, patah tulang, cedera saraf, perdarahan organ atau terpotongnya bagian tubuh. Meski telah ditangani, seseorang yang pernah mengalami crush injury berisiko mengalami kelumpuhan secara permanen. Komplikasi crush injury paling serius adalah kematian, karena itu kondisi ini perlu ditangani dengan segera.
Ingin tahu lebih mendalam soal crush injury? Diskusi saja dengan dokter Halodoc. Mudah saja, tidak perlu repot pergi ke rumah sakit untuk bicara dengan dokter. Tinggal klik aplikasi Halodoc, kamu bisa Chat, dan Voice/Video Call kapan saja dan di mana saja.
Komplikasi Sebagai Efek dari Crush Injury
Crush injury dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Selain kelumpuhan permanen, ada komplikasi yang bisa diidap oleh seseorang yang mengalami crush injury yang tidak segera ditangani, yaitu:
1. Crush Syndrome
Crush syndrome terjadi ketika kecelakaan menyebabkan kerusakan otot, sehingga otot mengeluarkan mioglobin dalam jumlah besar. Pelepasan mioglobin dalam jumlah besar ini menimbulkan syok, gagal ginjal, dan urine berwarna kuning kehitaman. Kondisi ini sering terjadi ketika crush injury memengaruhi otot paha atau betis.
2. Syok Hipovolemik
Crush injury yang tidak mendapat penanganan bisa menyebabkan perdarahan hebat. Akibatnya, seseorang mengalami kekurangan darah dalam jumlah banyak. Berkurangnya volume darah otomatis mengurangi pasokan oksigen untuk jantung, sehingga menurunkan tekanan darah yang rendah. Kondisi ini berbahaya dan berisiko menyebabkan kematian. Syok hipovolemik umumnya disebabkan oleh luka robek pada pembuluh darah atau terputusnya pembuluh darah
Baca Juga: Jangan Hanya Merekam, Begini Panduan Menolong Korban Kecelakaan di Jalan
3. Sindrom Kompartemen
Sindrom kompartemen terjadi ketika tekanan dalam ruang dibatasi selaput pembungkus otot (fascia) dan tulang tinggi. Akibatnya, tubuh yang cedera mengalami pembengkakan otot hebat, sehingga menekan pembuluh darah. Pada akhirnya, saraf di sekitar area cedera tidak mendapatkan cukup suplai darah, sehingga menyebabkan kerusakan dan kematian otot dan syaraf.
Pertolongan Pertama Crush Injury
Crush injury adalah kondisi yang mengancam nyawa, sehingga sebaiknya lakukan pertolongan pertama pada seseorang yang mengalaminya, yaitu:
-
Periksa tingkat kesadaran individu. Pastikan ia masih bisa merespons pertanyaan dan membuka matanya.
-
Periksa jalan napas dengan melihat apakah dada dan perutnya masih bergerak naik-turun secara normal.
-
Cari sumber perdarahan dan hentikan segera. Untuk menghentikannya, kamu bisa tekanan kuat pada area tersebut untuk mencegah perdarahan lebih parah.
-
Periksa kondisi kulit apakah muncul perubahan warna menjadi pucat atau membiru.
-
Jika perdarahan tidak kunjung berhenti, gunakan bebat dan perban untuk menutup sumber perdarahan.
-
Jika ada bagian tubuh yang terpotong, hentikan perdarahan dengan tutup menggunakan perban dan simpan bagian tubuh yang terpotong ke dalam wadah tertutup yang telah diberi es.
-
Apabila orang tersebut mengalami dislokasi atau patah tulang, pastikan agar tubuhnya tetap diam dan tidak terlalu banyak bergerak.
Baca Juga: Inilah Penanganan Lanjutan Ketika Mengalami Crush Injury
Itulah penjelasan seputar crush injury yang perlu kamu ketahui. Kamu sebaiknya selalu berhati-hati dalam berkendara maupun bekerja. Selalu patuhi aturan keamanan yang ada untuk mencegah terjadinya kecelakaan.