Apakah Bulu Anjing yang Sering Rontok itu Berbahaya?
Halodoc, Jakarta - Bulu anjing rontok dikenal juga alopecia. Kondisi ini sering terjadi dan sangat terlihat. Rambut rontok dapat terjadi di satu area, terlihat bercak-bercak atau di seluruh tubuh. Jika anjing kesayangan kamu mengalami rambut rontok, perlu kamu ketahui apa yang menyebabkannya.
Melihat anjing kesayangan kamu mengalami kerontokan tentunya menjadi hal yang mengkhawatirkan. Kondisinya sangat terlihat, terutama jika anjing peliharaan berbulu panjang dan halus. Ada banyak hal yang menyebabkan bulu anjing sering rontok. Berbahaya atau tidaknya, tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Baca juga: Ini Alasan Hewan Kesayangan Harus Divaksin
Penyebab Bulu Anjing Sering Rontok
Ada banyak alasan anjing mengalami kerontokan bulu, mulai dari infeksi hingga iritasi yang disebabkan oleh parasit. Beberapa penyebab yang paling umum meliputi:
- Efek dari Cuaca
Terkadang bulu anjing rontok adalah hal yang normal. Anjing bisa mengalami rontok saat ia bertambah tua atau cuaca sedang panas. Beberapa ras anjing, seperti husky dan labrador, menumbuhkan bulu saat musim dingin, kemudian dirontokkan kembali saat musim panas. Jika kerontokan bulu anjing di luar kendali, lakukan penyikatan bulu beberapa kali seminggu untuk menghilangkan dan mengontrol bulu rontok.
- Infeksi Bakteri dan Jamur
Bakteri dan jamur adalah hal yang normal terjadi pada kulit anjing. Hanya saja terkadang pertumbuhan bakteri dan jamur bisa di luar kendali dan menyebabkan infeksi.
Infeksi jamur atau bakteri pada kulit anjing dapat menyebabkan bulu rontok, kemerahan, gatal, dan bau. Infeksi bakteri juga menyebabkan pustula seperti jerawat. Perlu diketahui bahwa anjing juga bisa mengalami kurap, jamur yang menyebabkan rambut rontok dan infeksi.
Baca juga: Memelihara Hewan, Ini Manfaatnya untuk Kesehatan Mental
- Kudis dan Parasit Lainnya
Kudis adalah istilah umum untuk infeksi kulit gatal yang disebabkan oleh tungau. Tungau merupakan makhluk mikroskopis yang hidup di permukaan kulit atau di folikel rambut. Tungau bisa menyebabkan bulu rontok dan gatal-gatal dengan menggaruk atau menggigit kulit.
Beberapa tungau, seperti tungau kudis, sangat menular baik ke manusia maupun anjing lainnya. Tungau lain, seperti tungau demodex, tidak menular tapi dapat menyebabkan kerontokan rambut dan mungkin memerlukan perawatan.
- Alergi
Anjing bisa mengalami alergi sama seperti manusia. Beberapa tanda umum alergi pada anjing yaitu kulit gatal dan bulu rontok. Alergi yang umum pada anjing yaitu atopi (alergi lingkungan terhadap iritan seperti serbuk sari, jamur, dan tungau), alergi kutu dan alergi makanan.
Jika kamu melihat adanya alergi pada anjing peliharaan, sebaiknya berikan obat pengendali kutu, obat pengontrol rasa gatal, dan hindari alergi atau makanan yang memicu alergi.
- Kondisi Medis
Jika bulu anjing rontok di seluruh tubuhnya, maka kemungkinan masalah terletak di balik kulit. Kulit secara teknis merupakan organ terbesar di tubuh, dan membutuhkan nutrisi untuk tetap sehat.
Jika anjing memiliki kondisi medis tertentu, bulu biasanya yang pertama terdampak karena tubuh akan mengalihkan sumber daya dari kulit menuju organ dalam yang membutuhkan bantuan.
Baca juga: Ini Bahayanya Kutu pada Hewan Peliharaan
Kondisi hormonal seperti hipotiroidisme, gangguan kelenjar adrenal, atau gangguan hormon pertumbuhan, bisa menyebabkan bulu rontok. Beberapa anjing bisa kehilangan rambut setelah dikebiri karena penurunan testosteron. Penyakit hati, penyakit ginjal, dan kanker juga dapat menyebabkan kerontokan bulu.
Jika anjing kesayangan kamu mengalami kerontokan bulu yang tidak wajar dan kamu mencurigai gejalanya, sebaiknya segera bicarakan pada dokter hewan melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan saran penanganan. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!