Apakah Aman Ibu Hamil Mengonsumsi Klorokuin? Ini Faktanya

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   31 Mei 2023

"Penggunaan klorokuin untuk ibu hamil masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Namun, sebelum memakainya, pastikan manfaatnya lebih besar daripada risikonya terhadap kesehatan ibu dan janin."

Apakah Aman Ibu Hamil Mengonsumsi Klorokuin? Ini FaktanyaApakah Aman Ibu Hamil Mengonsumsi Klorokuin? Ini Faktanya

Halodoc, Jakarta – Klorokuin adalah obat untuk mengobati dan mencegah malaria. Cara kerjanya dengan mengganggu pertumbuhan parasit malaria di dalam tubuh manusia.

Selain penggunaannya dalam pengobatan malaria, klorokuin juga telah diteliti dalam beberapa kondisi lain, termasuk pengobatan penyakit autoimun. Di antaranya seperti lupus eritematosus sistemik dan rheumatoid arthritis. Apakah obat ini aman untuk dikonsumsi ibu hamil? Simak penjelasan berikut.

Amankah Ibu Hamil Mengonsumsi Klorokuin?

Penggunaan klorokuin pada ibu hamil memerlukan pertimbangan yang hati-hati. Idealnya, keputusan penggunaan klorokuin selama kehamilan harus berdasarkan pada manfaat yang lebih besar daripada risikonya terhadap janin.

Studi terbatas pada manusia menunjukkan bahwa penggunaan klorokuin pada trimester pertama kehamilan mungkin tidak meningkatkan risiko cacat lahir atau komplikasi lainnya. 

Namun, informasi yang tersedia saat ini masih terbatas, dan lebih banyak penelitian untuk memahami dengan lebih baik efek penggunaan klorokuin pada ibu hamil.

Penting untuk dicatat bahwa penggunaan klorokuin pada trimester kedua dan ketiga kehamilan masih menjadi perdebatan. Beberapa penelitian telah melaporkan potensi efek negatif pada pertumbuhan janin dan risiko kelahiran prematur. Namun, bukti ini belum konsisten, dan hasil penelitian masih bervariasi.

Untuk membuat keputusan yang tepat, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan, seperti dokter kandungan atau ahli farmakologi. Tujuannya untuk mengevaluasi manfaat dan risiko penggunaan klorokuin secara individual, berdasarkan situasi klinis dan kebutuhan khusus ibu hamil.

Pilihan Perawatan Malaria untuk Ibu Hamil

Tujuan utama pengobatan malaria pada ibu hamil untuk mencegah komplikasi serius baik pada ibu maupun janin. Pasalnya, malaria yang tidak segera mendapatkan penanganan dengan tepat bisa berakibat fatal. Untuk info selengkapnya, Ketahui Bahaya Malaria pada Ibu Hamil dan Balita

Pilihan perawatan dapat bervariasi tergantung pada jenis malaria, tingkat keparahan, dan trimester kehamilan. Pengobatan malaria juga harus di bawah pengawasan medis yang cermat.

Selain menggunakan klorokuin, berikut ini pilihan perawatan yang dapat kamu pertimbangkan:

1. Artemisinin-based Combination Therapies (ACTs)

ACTs, seperti artemether-lumefantrine, adalah rekomendasi pengobatan untuk malaria yang terjadi akibat Plasmodium falciparum, terutama pada daerah dengan resistensi terhadap klorokuin. 

Namun, penggunaan ACTs pada ibu hamil harus pertimbangan yang hati-hati karena data keamanan pada trimester pertama masih terbatas. Pada trimester kedua dan ketiga dapat menggunakan ACTs, jika manfaat yang mungkin lebih besar daripada risiko potensial.

2. Pengobatan berdasarkan resistensi lokal

Dokter juga perlu mempertimbangkan tingkat resistensi malaria di wilayah tertentu saat memilih pengobatan. Panduan pengobatan setempat dari organisasi kesehatan nasional atau organisasi kesehatan internasional seperti World Health Organization (WHO), harus diikuti.

Keputusan tentang pilihan pengobatan harus berdasarkan pada evaluasi individu oleh profesional kesehatan yang berpengalaman dalam pengobatan malaria pada ibu hamil.

Faktor-faktor seperti jenis malaria, keparahan penyakit, trimester kehamilan, serta keamanan dan efektivitas obat harus kamu pertimbangkan dengan hati-hati.

Itulah informasi seputar penggunaan klorokuin untuk mengobati malaria pada ibu hamil. Apabila ibu punya pertanyaan lain seputar klorokuin maupun penyakit malaria, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan di Halodoc.

Referensi:
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). Diakses pada 2023. Practice Advisory: Novel Coronavirus 2019 (COVID-19). 
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2023. Malaria: Guidelines for Treatment. 
National Health Service (NHS). Diakses pada 2023. Can I take malaria tablets if I’m pregnant?