Apa yang Menyebabkan Terjadinya Glaukoma?
Halodoc, Jakarta - Ketika memasuki usia senja, penglihatan tentu sudah tidak setajam sebelumnya. Usia senja juga sering dikaitkan dengan masalah penglihatan yang disebabkan oleh kondisi tertentu. Selain katarak, glaukoma adalah kondisi yang rentan dialami para lansia.
Glaukoma terjadi ketika saraf optik yang menghubungkan mata ke otak rusak. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh cairan yang menumpuk di bagian depan mata, sehingga meningkatkan tekanan di dalam mata. Meski dapat memengaruhi orang-orang dari segala usia, glaukoma paling sering terjadi pada lansia yang berusia 70-an dan 80-an.
Baca juga: Inilah 5 Jenis Glaukoma yang Perlu Diwaspadai
Penyebab Terjadinya Glaukoma
Glaukoma dapat terjadi karena sejumlah faktor. Sebagian besar kasus disebabkan oleh penumpukan tekanan di mata saat cairan tidak dapat mengalir dengan baik. Peningkatan tekanan ini kemudian merusak saraf yang menghubungkan mata ke otak (saraf optik).
Sering kali tidak jelas mengapa hal ini terjadi. Namun, ada hal-hal tertentu yang dapat meningkatkan risikonya, seperti:
- Usia. Seiring bertambahnya usia, risiko glaukoma semakin meningkat.
- Etnis. Melansir dari Mayo Clinic, orang yang berasal dari Afrika, Karibia, atau Asia berisiko lebih tinggi mengalami glaukoma.
- Riwayat keluarga. Kamu lebih berisiko mengembangkan glaukoma jika memiliki orang tua atau saudara kandung dengan kondisi tersebut.
- Mengidap kondisi medis. Orang yang mengidap rabun jauh, rabun dekat, dan diabetes lebih berisiko terkena glaukoma.
Apabila kamu punya pertanyaan lain seputar glaukoma, kamu bisa menanyakannya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tak perlu repot keluar rumah, lewat Halodoc kamu bisa menghubungi dokter kapan dan di mana saja.
Seperti Apa Gejala Glaukoma?
Glaukoma biasanya tidak menyebabkan gejala apa pun. Kondisi ini cenderung berkembang perlahan selama bertahun-tahun dan memengaruhi tepi penglihatan(penglihatan perifer) terlebih dahulu. Karena alasan ini, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap glaukoma, dan sering kali hanya terdeteksi selama tes mata rutin.
Baca juga: Jangan Anggap Remeh Glaukoma, Ini Faktanya
Meski begitu, glaukoma bisa ditandai dengan penglihatan kabur, atau melihat lingkaran berwarna pelangi di sekitar cahaya terang. Glaukoma terkadang juga dapat berkembang secara tiba-tiba dan menyebabkan:
- Sakit mata yang hebat.
- Mual dan muntah.
- Mata merah.
- Sakit kepala.
- Kelembutan di sekitar mata.
- Melihat cincin di sekitar lampu.
- Penglihatan kabur.
Glaukoma biasanya dapat dideteksi selama tes mata rutin oleh dokter mata. Beberapa tes cepat dan tanpa rasa sakit dapat dilakukan untuk memeriksa glaukoma, termasuk tes penglihatan dan pengukuran tekanan di dalam mata. Jika tes menunjukkan tanda-tanda glaukoma, kamu harus dirujuk ke dokter mata spesialis (dokter mata) untuk mendiskusikan pengobatan.
Apakah Glaukoma Bisa Dicegah?
Langkah-langkah perawatan ini dapat membantu mendeteksi glaukoma pada tahap awal. Glaukoma yang dideteksi sangat awal dapat mencegah hilangnya penglihatan atau memperlambat perkembangannya. Berikut langkah-langkah pencegahannya:
- Jalani pemeriksaan mata dilatasi secara teratur. Pemeriksaan mata komprehensif secara teratur dapat membantu mendeteksi glaukoma pada tahap awal, sebelum terjadi kerusakan yang signifikan. Sebagai aturan umum, American Academy of Ophthalmology merekomendasikan pemeriksaan mata komprehensif setiap lima hingga 10 tahun pada orang berusia di bawah 40 tahun; setiap dua hingga empat tahun jika berusia 40 hingga 54 tahun; setiap satu hingga tiga tahun untuk orang berusia 55 hingga 64 tahun; dan setiap satu hingga dua tahun untuk orang di atas 65 tahun.
- Berolahraga dengan aman. Olahraga intensitas sedang secara teratur dapat membantu mencegah glaukoma dengan mengurangi tekanan mata.
- Gunakan obat tetes mata yang diresepkan secara teratur. Obat tetes mata glaukoma dapat secara signifikan mengurangi risiko tekanan mata yang tinggi. Agar efektif, obat tetes mata yang diresepkan oleh dokter perlu digunakan secara teratur meskipun kamu tidak memiliki gejala.
Baca juga: 3 Cara Pengobatan Glaukoma
Kamu mungkin perlu menggunakan kacamata atau pelindung mata untuk menghindari cedera apapun. Cedera mata yang serius dapat menyebabkan glaukoma. Kenakan pelindung mata saat menggunakan perkakas listrik atau saat melakukan olahraga tertentu.