Apa yang Menyebabkan Seseorang Berisiko Mengidap Diabetes Tipe 2?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   02 Juni 2021
Apa yang Menyebabkan Seseorang Berisiko Mengidap Diabetes Tipe 2? Apa yang Menyebabkan Seseorang Berisiko Mengidap Diabetes Tipe 2?

Halodoc, Jakarta - Diabetes tipe 2 terjadi ketikaankreas Anda tidak menghasilkan cukup insulin, yakni hormon yang mengatur pergerakan gula ke dalam sel-sel tubuh. Akibatnya, sel-sel tidak mampu merespons insulin dengan baik, sehingga dan mengambil lebih sedikit gula

Diabetes tipe 2 umumnya lebih rentan dialami oleh lansia. Meski begitu ada beberapa faktor tertentu yang membuat seseorang lebih rentan mengidap kondisi ini. Berikut berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. 

Baca juga: Apa yang Membedakan Diabetes Insipidus dengan Diabetes Melitus?

Faktor Risiko Diabetes Tipe 2

Penting untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 supaya kamu bisa terhindar dari kondisi. Terlebih jika kamu punya riwayat keluarga yang mengidap diabetes tipe 2, tentunya kamu harus lebih waspada terhadap faktor-faktor berikut:

  • Kelebihan berat badan. Kelebihan berat badan atau obesitas adalah risiko utama diabetes tipe 2. Apabila kamu memiliki berat badan berlebih, sebaiknya mulai turunkan berat badan dengan cara yang sehat untuk mencegah perkembangan penyakit diabetes tipe 2.
  • Lemak berlebih. Kelebihan lemak di area perut juga dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Pada laki-laki, risiko terkena diabetes tipe 2 meningkat jika memiliki lingkar pinggang di atas 101,6 sentimeter. Sedangkan pada wanita, risiko akan meningkat apabila memiliki ukuran pinggang di atas 88,9 sentimeter.
  • Kurang bergerak aktif. Kurangnya aktivitas nyatanya juga dapat menempatkan kamu pada risiko diabetes tipe 2. Aktivitas fisik membantu mengontrol berat badan. Pasalnya, saat kamu beraktivitas, tubuh akan menggunakan glukosa sebagai energi dan membuat sel lebih sensitif terhadap insulin.
  • Riwayat keluarga diabetes. Risiko diabetes tipe 2 meningkat jika orangtua atau saudara kamu mengidap diabetes tipe 2.
  • Tingkat lipid darah. Peningkatan risiko diabetes tipe 2 juga berkaitan dengan rendahnya kadar kolesterol baik dalam darah (HDL) dan tingkat trigliserida (LDL) yang tinggi.
  • Usia. Risiko diabetes tipe 2 meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 45 tahun.
  • Prediabetes. Prediabetes adalah kondisi saat kadar gula darah lebih tinggi dari biasanya, tetapi tidak cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes. Jika tidak diobati, prediabetes sering berkembang menjadi diabetes tipe 2.
  • Diabetes gestasional selama kehamilan. Risiko Terkena diabetes tipe 2 meningkat jika kamu mengidap diabetes gestasional saat hamil atau jika kamu melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kilogram.
  • Sindrom ovarium polikistik. Sindrom ovarium polikistik adalah kondisi yang ditandai dengan periode menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih dan obesitas. Semua kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Baca juga: Pengidap Diabetes dengan Gula Darah Normal Boleh Berhenti Minum Obat?

Peluang terkena diabetes tipe 2 sebenarnya bergantung pada kombinasi faktor risiko, seperti gen dan gaya hidup. Meskipun kamu tidak dapat mengubah faktor risiko, seperti riwayat keluarga atau usia, kamu tetap bisa mencegah berkembangnya diabetes tipe 2 dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Pastikan kamu mengonsumsi makanan yang sehat, rutin aktivitas fisik, dan menjaga berat badan tetap ideal untuk mencegah diabetes dan penyakit kronis lainnya,

Gejala Diabetes Tipe 2

Tanda dan gejala diabetes tipe 2 seringkali berkembang perlahan. Seseorang bahkan bisa hidup dengan diabetes tipe 2 selama bertahun-tahun tanpa mengetahuinya. Ketika gejala muncul, biasanya ditandai dengan beberapa hal berikut:

  • Sering merasa haus.
  • Sering buang air kecil.
  • Mudah lapar.
  • Penurunan berat badan yang tidak diinginkan.
  • Kelelahan.
  • Penglihatan kabur.
  • Luka yang sulit sembuh.
  • Sering mengalami infeksi.
  • Mati rasa atau kesemutan di tangan atau kaki.
  • Area kulit yang menghitam, biasanya di ketiak dan leher.

Baca juga: 5 Cara Menyemangati Anak yang Terkena Diabetes

Apabila kamu memiliki gejala di atas dan khawatir dengan diabetes, kamu dapat bicara dengan dokter lewat aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, lewat Halodoc bisa lebih mudah dan praktis untuk berkonsultasi dengan dokter yang sesuai dengan keluhan kamu.




Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Type 2 diabetes.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease. Diakses pada 2021. Risk Factors for Type 2 Diabetes.