Apa Saja Prosedur VCT untuk HIV/AIDS?
Halodoc, Jakarta - Guna mengetahui apakah tubuh terinfeksi virus HIV/AIDS, kamu bisa melakukan pemeriksaan VCT atau Voluntary Counseling Testing. Seperti namanya, pemeriksaan ini bersifat sukarela dan rahasia. Artinya, tidak ada paksaan terhadap seseorang untuk melakukan tes ini.
Infeksi virus HIV pada fase awal cenderung tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga tak jarang seseorang tidak menyadari bahwa tubuhnya telah terinfeksi virus berbahaya ini. Inilah mengapa pemeriksaan VCT diperlukan, sehingga infeksi bisa terdeteksi sejak dini dan bisa segera mendapatkan penanganan.
Prosedur Pemeriksaan VCT
Sebelum melakukan pemeriksaan, kamu akan melalui tahapan konseling. Tahap konseling ini dilakukan untuk membantu persiapan pemeriksaan dan antisipasi terhadap hasil tes nantinya. Melalui konseling ini, kamu bisa merencanakan perawatan dan pengobatan HIV lebih cepat apabila diketahui hasil pemeriksaan adalah positif.
Baca juga: Jarang Disadari, Inilah Penyebab dan Gejala Terkena HIV
Tidak hanya itu, kamu juga lebih mengetahui bagaimana cara mencegah terjadinya penularan, baik dari orang lain maupun dari ibu ke anak apabila ibu sedang hamil dan mengidap HIV, serta mencegah terjadinya penyakit menular seksual. Namun, jika kamu tidak menghendaki adanya konseling sebelum pemeriksaan, tidak masalah. Sama seperti tes itu sendiri, konseling ini juga bersifat sukarela.
Setelah atau tanpa konseling, kamu akan melanjutkan pada tahapan pemeriksaan berikutnya, yaitu pemeriksaan antibodi HIV. Prosedur VCT ini memiliki tiga jenis tes, yaitu:
- Tes Elisa dan Western Blot. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel darah. Sampel lalu akan dikirimkan ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hasil pemeriksaan ini bisa kamu ketahui dalam waktu sekitar satu minggu.
- Rapid test. Pemeriksaan ini dilakukan dengan pengambilan sampel darah melalui ujung jari. Darah tersebut kemudian akan diletakkan pada kaca objek dan diberikan larutan kimia khusus. Hasil pemeriksaan bisa kamu ketahui hanya dalam waktu 15 menit. Apabila hasilnya positif, pemeriksaan ini akan diulangi guna memastikan diagnosis yang akurat.
Baca juga: Waspada, Inilah 5 Komplikasi yang Disebabkan HIV dan AIDS
Pemeriksaan antibodi HIV pada prosedur VCT dilakukan untuk mendeteksi adanya antibodi pada tubuh apabila jumlahnya telah mencukupi. Adanya teknologi terbaru membuat kamu lebih mudah untuk menjalani tes sebelum 3 bulan. Namun, tetap saja ada waktu ketika antibodi tidak bisa terdeteksi oleh darah, sehingga kamu akan mendapatkan hasil pemeriksaan negatif, meski virus sebenarnya masih ada pada tubuh.
Bagaimana dengan Hasilnya?
Setelah menjalani semua prosedurnya, kamu akan kembali menemui konselor untuk mendiskusikan hasilnya. Konselor akan menjelaskan dengan sederhana hasil pemeriksaan yang kamu jalani dan memberi kesempatan untuk bertanya. Apabila hasilnya negatif, kamu tetap diimbau untuk melakukan tindakan pencegahan, seperti menjalani hubungan intim yang aman.
Jika hasilnya positif, konselor akan memberikan pilihan pengobatan terbaik yang bisa kamu jalani, termasuk mengubah kebiasaan hidup. Pun, kamu akan diberikan bimbingan bagaimana upaya pencegahan penularannya.
Baca juga: Begini Penjelasan Tahapan Infeksi HIV menjadi AIDS
Semua jenis pemeriksaan HIV tadi sangat akurat untuk mendeteksi keberadaan virus tersebut pada tubuh. Meski begitu, efektivitasnya untuk mendeteksi virus HIV terbilang beragam, bergantung pada kelengkapan prosedur yang dilakukan. Secara sederhana, pemeriksaan ini menjadi cara pencegahan penularan virus hiv sekaligus penyakit menular seksual yang paling baik.
Kamu bisa bertanya lebih lanjut tentang HIV/AIDS dan pemeriksaan VCT langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tanya jawab seputar masalah kesehatan apa saja sekarang lebih mudah dan praktis.