Apa Saja Komplikasi yang Disebabkan Fistula Trakea Esofagus?
Halodoc, Jakarta – Esophagus atau kerongkongan merupakan bagian dari saluran pencernaan yang tersusun atas otot dan berfungsi untuk dilalui makanan dari mulut menuju lambung. Sedangkan trakea merupakan saluran penting untuk pernapasan yang mengarah dari kotak suara menuju bronkus. Normal, kedua bagian ini terpisah. Namun, pada pengidap fistula trakea esofagus terdapat pertumbuhan jaringan abnormal yang menyambungkan esofagus dan trakea.
Baca juga: Fistula Trakea Esofagus pada Bayi Sebabkan Gizi Buruk?
Kondisi ini merupakan salah satu jenis cacat lahir yang cukup jarang terjadi. Adanya fistula trakea esofagus dapat menyebabkan cairan yang ditelan oleh bayi dapat masuk hingga ke paru-paru. Inilah yang dapat membahayakan kesehatan bayi dan munculnya berbagai komplikasi pada kesehatan bayi. Untuk itu, tidak ada salahnya ketahui lebih banyak mengenai kondisi ini agar kamu dapat lakukan pengobatan atau perawatan yang tepat pada bayi dengan fistula trakea esofagus.
Kenali Gejala Fistula Trakea Esofagus
Selama berada dalam kandungan, janin akan terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan bagian organ serta tubuh. Esofagus dan trakea pun akan mengalami perkembangan selama janin dalam kandungan. Awalnya, esofagus dan trakea akan muncul dalam satu saluran, tetapi ketika usia kandungan memasuki usia 4–8 minggu mulai terbentuk dinding yang memisahkan trakea dan esofagus.
Saat dinding pemisah tidak terbentuk dengan sempurna inilah yang menyebabkan bayi mengalami cacat lahir, seperti fistula trakea esofagus. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menjadi pemicu dari kondisi ini. Melansir dari Stanford Children’s Health, ada beberapa kondisi yang rentan tingkatkan risiko ini, seperti mengalami kondisi trisomy 13, 18, dan 21, memiliki penyakit saluran cerna, gangguan jantung, gangguan ginjal, hingga gangguan pada otot.
Baca juga: Penyebab Seseorang Alami Fistula Trakea Esofagus
Umumnya, bayi dengan fistula trakea esofagus tidak menunjukkan gejala apapun saat dilahirkan. Gejala akan terlihat beberapa waktu setelah bayi dilahirkan. Bayi dengan fistula trakea esofagus akan sering mengeluarkan busa berwarna putih dari mulutnya, sering batuk, atau tersedak ketika menyusu sehingga akan rentan muntah.
Tidak hanya itu, perubahan pada warna kulit juga akan terlihat saat bayi menyusu. Biasanya, kulit akan terlihat membiru. Bayi juga akan terlihat mengalami kesulitan bernapas. Tanda lainnya adalah kondisi perut bayi yang terlihat selalu kencang atau penuh. Beberapa gejala tersebut dapat menjadi tanda adanya gangguan lain pada kesehatan bayi. Segera gunakan aplikasi Halodoc dan tanyakan langsung pada dokter anak jika ibu mendapati anak mengalami beberapa gejala tersebut. Pemeriksaan yang tepat dapat mendeteksi penyebab anak alami keluhan kesehatan.
Fistula Trakea Esofagus Dapat Sebabkan Komplikasi
Pemeriksaan dapat dilakukan pada rumah sakit terdekat untuk memastikan kondisi kesehatan bayi. Dokter anak akan bertanya mengenai riwayat kesehatan bayi dan juga gejala yang pernah dialami bayi.
Fistula trakea esosfagus dapat dideteksi dengan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti melakukan X-Ray pada bagian dada hingga perut dan juga pemeriksaan endoskopi atau bronkoskopi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan tabung tipis yang dilengkapi kamera. Fungsinya untuk melihat bagian saluran pernapasan bayi.
Pengobatan yang dilakukan juga akan disesuaikan dengan gejala, usia, dan kondisi kesehatan bayi. Namun, umumnya tindakan bedah akan dilakukan untuk menutup jaringan abnormal yang muncul di antara trakea dan esofagus.
Baca juga: Ini Prosedur Diagnosis Fistula Trakea Esofagus
Tindakan ini dilakukan untuk menurunkan risiko komplikasi yang mungkin dialami pengidap fistula trakea esofagus. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi adalah gangguan pernapasan akut, abses paru, kekurangan nutrisi, gangguan tumbuh kembang, hingga gagal pernapasan atau kematian.