Apa Pengaruh Anemia pada Kehamilan?
Halodoc, Jakarta - Saat hamil, tubuh seorang ibu akan membentuk lebih banyak sel darah merah, agar kebutuhan oksigen dan nutrisi janin terpenuhi. Itulah sebabnya banyak ibu hamil yang mengalami anemia. Terutama jika asupan zat besi, asam folat, dan vitamin B12 tidak tercukupi.
Lantas, apa pengaruh anemia pada kehamilan? Tentunya cukup banyak pengaruhnya. Selain dapat meningkatkan risiko depresi pada ibu setelah melahirkan, anemia saat hamil juga bisa berakibat buruk bagi janin, lho. Yuk, simak pembahasannya lebih lanjut!
Baca juga: 5 Asupan Makanan Terbaik untuk Orang yang Mengidap Anemia
Inilah Bahaya Anemia bagi Kehamilan
Meski cukup umum terjadi, anemia pada ibu hamil tidak boleh disepelekan. Jika jumlah sel darah merah dalam tubuh ibu terlalu sedikit, ibu hamil dan janin berisiko mengalami kekurangan gizi dan oksigen. Tentunya, hal ini dapat membahayakan ibu serta janin dalam kandungan.
Pada beberapa kasus yang parah, anemia di trimester pertama kehamilan dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti:
- Janin lambat atau tidak berkembang.
- Kelahiran prematur.
- Berat badan bayi saat lahir rendah.
- Risiko kerusakan organ vital seperti otak dan jantung, pada kasus yang sangat parah.
Jika kondisi anemia yang dialami ibu hamil terus berlanjut tanpa pengobatan, ada risiko ibu kehilangan banyak darah saat persalinan. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala anemia saat hamil dan segera mendapatkan pengobatan.
Secara umum, berikut ini gejala anemia saat hamil yang bisa dialami para ibu:
- Tubuh selalu terasa lesu, lemah, dan letih.
- Pusing.
- Sesak napas.
- Detak jantung cepat atau tidak teratur.
- Nyeri dada.
- Kulit, bibir, dan kuku memucat.
- Tangan dan kaki terasa dingin.
- Sulit konsentrasi.
Jika ibu mengalami gejala anemia saat hamil seperti yang disebutkan tadi, gunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter, ya. Penting untuk segera mendapatkan pengobatan, agar komplikasi serius akibat anemia saat hamil bisa dihindari.
Baca juga: Wanita Rentan Terkena Anemia Defisiensi Zat Besi, Benarkah?
Berbagai Penyebab Anemia saat Hamil
Anemia saat hamil terjadi ketika tubuh kekurangan jumlah sel darah merah yang sehat. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh terasa selalu lelah dan lemah, karena organ-organ tidak menerima cukup oksigen dan nutrisi.
Pada kebanyakan kasus, anemia terjadi akibat kurangnya asupan nutrisi pada ibu hamil dan perubahan hormon tubuh yang menyebabkan proses produksi sel-sel darah berubah. Anemia juga bisa terjadi akibat kondisi kesehatan yang dialami, seperti perdarahan, penyakit ginjal, dan gangguan sistem imun tubuh.
Meski bisa terjadi pada setiap ibu hamil, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko anemia, yaitu:
- Hamil kembar.
- Hamil dalam waktu yang berdekatan.
- Sering muntah dan mual di pagi hari (morning sickness).
- Hamil di usia belia.
- Kurang konsumsi makanan kaya zat besi dan asam folat.
- Sudah mengidap anemia sejak sebelum hamil.
Baca juga: 10 Makanan Kaya Zat Besi Tinggi untuk Orangtua
Tips Mencegah Anemia saat Hamil
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah anemia saat hamil, yaitu:
- Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung zat besi, seperti daging, ayam, ikan, telur, dan gandum.
- Perbanyak konsumsi makanan yang kaya akan asam folat, seperti kacang kering, gandum, jus jeruk, dan sayuran hijau.
- Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran yang tinggi vitamin C.
- Bila perlu, konsumsi suplemen asam folat dan zat besi.
Jika kamu ingin mengonsumsi suplemen asam folat dan zat besi, bicarakan dengan dokter tentang jenis dan dosis suplemen yang perlu dikonsumsi. Suplemen yang dikonsumsi perlu setidaknya mengandung 400 mcg asam folat dan 60 mg zat besi. Namun, jumlah itu bisa berbeda pada setiap ibu hamil, tergantung kondisi dan pola makan yang dimiliki.
Referensi:
Grow by WebMD. Diakses pada 2021. Anemia in Pregnancy.
Stanford Children’s Health. Diakses pada 2021. Anemia in Pregnancy.
American Society of Hematology. Diakses pada 2021. Anemia and Pregnancy.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Iron Deficiency Anemia During Pregnancy: Prevention Tips.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan