Apa Komplikasi yang Bisa Disebabkan Trombositopenia?
Halodoc, Jakarta - Trombosit adalah sel darah yang membantu proses terjadinya pembekuan darah. Trombosit menghentikan pendarahan dengan menggumpal dan membentuk sumbat pada cedera pembuluh darah. Ketika jumlahnya rendah, maka orang tersebut dinyatakan mengalami trombositopenia.
Trombositopenia terjadi akibat kelainan sumsum tulang seperti leukemia atau masalah sistem kekebalan. Kondisi ini juga bisa muncul sebagai efek samping dari minum obat tertentu. Hal yang harus diwaspadai dari trombositopenia adalah jika jumlahnya sangat rendah bisa memicu perdarahan internal yang membahayakan nyawa pengidapnya. Waspadai komplikasi lainnya berikut ini.
Baca juga: 7 Ciri Tingginya Jumlah Trombosit Dalam Darah
Waspadai Komplikasi dari Trombositopenia
Komplikasi trombositopenia dapat berupa perdarahan yang berlebihan saat pengidapnya mengalami luka atau cedera. Namun, perdarahan spontan akibat trombositopenia yang tidak disebabkan oleh cedera maupun luka jarang terjadi, kecuali jika jumlah trombosit kurang dari 10.000. Komplikasi lain mungkin disebabkan oleh penyakit lain yang menyertai trombositopenia.
Misalnya, trombositopenia autoimun yang berhubungan dengan lupus berisiko menyebabkan komplikasi yang terkait dengan penyakit lupus. Karena berisiko mengancam nyawa, kamu perlu mengetahui tanda dan gejala trombositopenia agar lebih waspada.
Gejala dan Penanganan Trombositopenia
Tidak sulit untuk mengidentifikasi trombositopenia. Pada umumnya, trombositopenia menyebabkan ditandai dengan gejala berikut ini:
- Mudah memar atau memar berlebihan (purpura)
- Perdarahan di dalam kulit yang biasanya ditandai dengan bintik-bintik ungu kemerahan (petechiae). Bintik-bintik ini seringkali muncul di kaki bagian bawah
- Perdarahan yang sulit dihentikan saat mendapatkan luka
- Pendarahan dari gusi atau hidung
- Urin atau tinja mengandung darah
- Perdarahan menstruasi yang sangat deras
- Kelelahan
- Pembesaran limpa
Baca juga: Beda Gangguan Pembekuan Darah dan Kelainan Trombosit
Trombositopenia bisa berlangsung selama berhari-hari atau bertahun-tahun. Pada orang yang mengidap trombositopenia, pengobatan mungkin tidak diperlukan. Bagi orang yang memang membutuhkan pengobatan untuk trombositopenia, pengobatan tergantung pada penyebabnya dan seberapa parahnya.
Misalnya, trombositopenia disebabkan karena penggunaan obat, maka dokter mungkin perlu mengubah dosis obat tersebut atau menggantinya dengan alternatif lainnya. Beberapa jenis perawatan trombositopenia, yakni:
- Transfusi darah atau trombosit. Jika jumlah trombosit terlalu rendah, dokter perlu menggantikan darah yang hilang melalui transfusi darah.
- Pengobatan. Apabila trombositopenia berhubungan dengan masalah sistem kekebalan, dokter biasanya meresepkan obat untuk meningkatkan jumlah trombosit. Obat utama yang mungkin akan diresepkan adalah kortikosteroid. Jika tidak berhasil, obat yang lebih kuat akan diresepkan untuk menekan sistem kekebalan.
- Operasi. Jika perawatan lain tidak membantu, dokter mungkin perlu melakukan operasi untuk mengangkat limpa (splenektomi).
- Pertukaran plasma. Purpura trombositopenik trombotik dapat menyebabkan keadaan darurat medis yang membutuhkan pertukaran plasma.
Kalau kamu punya pertanyaan lain mengenai trombositopenia, tanyakan saja kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Di aplikasi ini, kamu bisa menghubungi banyak dokter spesialis kapan pun kamu butuhkan.
Baca juga: Ketahui Perbedaan Trombositopenia yang Ringan dan Kronis
Apakah Trombositopenia Bisa Dicegah?
Trombositopenia dapat dicegah jika penyebabnya segera ditemukan. Misalnya, jika obat tertentu diketahui dapat menurunkan jumlah trombosit, maka penggunaannya harus dibatasi atau dihindari. Jika seseorang mengidap penyakit tertentu yang dapat menyebabkan trombositopenia, kondisi tersebut harus segera diobati.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Thrombocytopenia (low platelet count).
MedicineNet. Diakses pada 2020. What Is Thrombocytopenia (Low Platelet Count)?.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan