Ketahui Fungsi Penting Usus Besar dalam Sistem Pencernaan
“Usus besar bagi sistem pencernaan manusia memiliki fungsi yang sangat penting. Organ ini menjadi bagian terakhir sebelum limbah makanan atau feses akhirnya keluar dari tubuh.”

Halodoc, Jakarta – Sebagai organ paling akhir dari sistem pencernaan pada manusia, usus besar memiliki fungsi yang begitu penting. Organ satu ini berfungsi untuk menyerap vitamin dan cairan, membentuk feses, membuat antibodi dan mencegah terjadinya infeksi.
Proses ini sangat penting dalam menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Oleh karena itu, yuk kenali lebih lanjut fungsi usus besar berikut ini!
Fungsi Usus Besar
Berikut fungsi utama usus besar dalam pencernaan:
1. Menyerap air dan elektrolit
Fungsi utama usus besar adalah menyerap air dari sisa-sisa makanan yang telah dicerna oleh usus halus. Air berfungsi menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Selain air, usus besar juga menyerap garam elektrolit, seperti natrium dan kalium.
Penyerapan garam berperan penting dalam menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
2. Memadatkan dan menyimpan tinja
Setelah menyerap air, sisa-sisa makanan yang tinggal di usus besar akan menjadi lebih kental. Proses ini membantu memadatkan tinja yang akan keluar melalui anus.
Sebelum keluar, usus besar juga menyimpan tinja ementara waktu. Hal ini memungkinkan kamu mengatur waktu dan tempat untuk buang air besar sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan.
Usus besar memiliki sel-sel khusus yang membantu mengendalikan proses buang air besar. Fungsi ini membantu tubuh agar tinja tidak keluar begitu saja.
3. Mencerna serat dan selulosa
Usus besar memiliki kemampuan untuk mencerna sebagian serat dan selulosa yang tidak dapat dicerna oleh usus halus.
Fungsi ini memungkinkan tubuh mendapatkan nutrisi tambahan dari makanan yang mengandung serat, seperti sayuran dan buah-buahan.
4. Menyeimbangkan mikroorganisme
Organ ini adalah rumah bagi berbagai mikroorganisme, termasuk bakteri baik.
Bakteri dalam usus besar membantu dalam mencerna sisa-sisa makanan yang sulit tercerna dan menghasilkan beberapa vitamin penting, seperti vitamin K dan beberapa jenis vitamin B.
Keseimbangan mikroorganisme ini mendukung kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh.
Penyakit yang Rentan Menyerang Usus Besar
Sama seperti organ tubuh lainnya, tidak menjaga kesehatan usus besar bisa menyebabkan organ satu ini mengalami banyak masalah kesehatan.
Nah, berikut beberapa di antaranya:
1. Diare
Diare adalah kondisi ketika frekuensi buang air besar menjadi lebih sering dengan konsistensi feses yang encer.
Umumnya, masalah kesehatan ini terjadi karena konsumsi makanan atau minuman yang tidak bersih atau telah terkontaminasi virus, parasit, dan bakteri.
Selain itu, diare juga bisa terjadi karena intoleransi pada tubuh terhadap beberapa makanan, efek samping mengonsumsi obat, hingga malarbsorpsi makanan.
2. Perdarahan
Perdarahan yang terjadi termasuk dalam gangguan pencernaan bagian bawah.
Biasanya, penyakit satu ini muncul dengan keluar darah dengan warna merah segar dari anus atau bercampur dengan feses.
Beberapa masalah kesehatan yang mengakibatkan perdarahan pada usus besar misalnya kanker, peradangan, wasir, dan divertikulitis.
3. Polip usus besar
Polip adalah benjolan berukuran kecil yang muncul pada usus besar bagian dalam.
Benjolan satu ini biasanya tidak berbahaya, tetapi ada jenis polip pada organ usus besar bisa berkembang menjadi kanker.
Terdapat beberapa keadaan yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami polip.
Ini termasuk kebiasaan buruk merokok, seseorang dengan kelebihan berat badan, dan ada riwayat anggota keluarga dengan kondisi yang sama.
4. Penyakit Crohn
Selanjutnya, penyakit Crohn yang merupakan penyakit kronis yang mengakibatkan saluran pencernaan meradang.
Masalah kesehatan ini bisa memengaruhi area saluran cerna mana saja, termasuk organ usus besar.
Gejala yang muncul dari penyakit ini adalah perut terasa nyeri, diare kronis, berat badan menurun, dan mengalami kekurangan gizi.
Selain itu, penyakit Crohn juga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker usus besar.
5. Kolitis
Kolitis merupakan peradangan pada usus besar yang umumnya terjadi karena infeksi atau reaksi masalah autoimun. Gejala yang muncul sesuai dengan jenis kolitis yang pengidap alami.
Namun, tanda khas dari kolitis adalah demam, tubuh menggigil, dan diare berdarah. Kenali lebih lanjut tentang Usus Besar: Fungsi, Gangguan, dan Penanganannya.
6. Divertikulitis
Divertikulitis adalah peradangan yang menyerang divertikula, kantung yang terdapat pada sepanjang lapisan usus.
Kondisi ini muncul karena tekanan dari makanan, cairan, atau gas pada lapisan dalam usus sehingga terbentuk kantung kecil.
Penyakit ini paling sering menyerang usus besar, tepatnya pada bagian bawah.
7. Kanker usus besar
Kanker usus besar muncul karena mutasi atau perubahan gen pada jaringan usus besar. Namun, hal yang menjadi penyebabnya sampai saat ini belum pasti.
Meski begitu, ada beberapa hal yang mungkin bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker ini. Misalnya, asupan lemak berlebih dan kadar gula yang tinggi.
Anatomi Usus Besar
Usus besar adalah bagian akhir dari sistem pencernaan manusia yang berperan dalam penyerapan air, elektrolit, dan pembentukan feses. Usus besar memiliki panjang sekitar 1,5 meter dan terbagi menjadi beberapa bagian utama, yaitu sekum, kolon, rektum, dan anus.
- Sekum adalah bagian pertama usus besar yang berbentuk kantung dan terhubung langsung dengan usus halus melalui katup ileosekal.
Di sekum, terdapat apendiks, organ kecil yang memiliki peran dalam sistem imun meskipun fungsinya tidak sepenuhnya dipahami.
- Kolon merupakan bagian utama dari usus besar yang terbagi menjadi empat bagian: kolon asendens (menaik), kolon transversum (melintang), kolon desendens (menurun), dan kolon sigmoid (berbentuk S).
Kolon berfungsi dalam penyerapan air dan elektrolit serta mendorong sisa makanan menuju rektum.
- Rektum adalah bagian akhir sebelum anus yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses sebelum dikeluarkan.
Anus sendiri merupakan saluran terakhir dari sistem pencernaan yang dikendalikan oleh otot sfingter untuk mengatur proses defekasi.
Secara keseluruhan, struktur anatomi usus besar memungkinkan tubuh untuk menyerap kembali zat yang berguna serta membuang sisa makanan dengan efisien.
Kombinasi gerakan peristaltik dan kerja mikroorganisme dalam usus besar juga berperan penting dalam proses pencernaan akhir sebelum ekskresi.
Jika kamu mengalami gejala sakit perut atau masalah pencernaan lain, pastikan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter, bisa dimulai dengan konsultasi dengan dokter spesialis di Halodoc yang siap melayani 24 jam dari mana saja.