Apa Beda Gangguan Panik dan Gangguan Kecemasan?
Halodoc, Jakarta - Istilah gangguan panik dan gangguan kecemasan sekilas mungkin akan terasa sama. Padahal, keduanya memiliki maksud yang berbeda, meskipun gejala yang ditunjukkan sekilas akan tampak sama. Gangguan panik akan dikaitkan dengan rasa takut, sementara gangguan kecemasan akan dikaitkan dengan kekhawatiran berlebihan. Untuk lebih jelasnya mengenai kedua hal tersebut, berikut penjelasan selengkapnya.
Baca juga: Gangguan Kecemasan dan Serangan Panik, Sama atau Beda?
Berikut Perbedaan antara Gangguan Panik dan Gangguan Kecemasan
Semua orang bisa mengalami gangguan panik dan gangguan kecemasan. Pasalnya, kedua gangguan tersebut merupakan bagian dari respons emosional dan perlindungan yang alami tertanam dalam tubuh manusia. Berikut perbedaannya:
-
Gangguan Panik
Gangguan panik merupakan rasa takut, gugup, atau ketakutan yang muncul secara tiba-tiba. Gejala pada gangguan panik juga sering kali muncul dengan ekstrem, sebab gangguan ini dapat muncul secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas. Dalam beberapa kasus, gangguan panik ini dapat terjadi akibat phobia terhadap sesuatu.
Gejala gangguan panik yang muncul akan berada dalam puncaknya pada sepuluh menit setelah kemunculan, kemudian mereda dengan sendirinya. Namun, beberapa gangguan dapat bertahan lebih lama dan terjadi secara berturut-turut, sehingga akan membingungkan apakah gangguan panik telah berakhir atau malah dimulai gangguan panik yang baru.
Biasanya, gangguan panik yang telah selesai akan diikuti dengan rasa stres, khawatir, serta tidak nyaman seharian. Gangguan panik akan diikuti dengan serangkaian gejala, seperti detak jantung yang cepat, keringat berlebihan, gemetar, sulit bernapas, nyeri dada, mual, perasaan tidak sadar, kesemutan, serta merasa pusing, tidak stabil, bahkan pingsan.
-
Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan umumnya muncul pada periode waktu tertentu, serta akan berkaitan dengan kekhawatiran yang tengah kamu pikirkan. Jika jumlah stres yang kamu rasakan tinggi, hal ini dapat memicu terjadinya gangguan kecemasan. Gangguan ini biasanya akan hilang dengan sendirinya ketika rasa khawatir akan hal yang kamu pikirkan menghilang.
Gejala yang dapat muncul pada pengidap gangguan kecemasan, antara lain mengalami ketegangan otot, kualitas tidur terganggu, kesulitan berkonsentrasi, merasa gelisah, menjadi cepat marah, detak jantung meningkat, sesak napas, serta mengalami pusing
Baca juga: Perlu Tahu, Ini Bedanya Serangan Panik dan Serangan Kecemasan
Penanganan saat Mengalami Gangguan Panik dan Gangguan Kecemasan
Seseorang yang tengah berurusan dengan gangguan panik atau gangguan kecemasan secara terus-menerus dapat melakukan beberapa perawatan umum, seperti terapi, atau konsumsi obat-obatan. Ketika terserang salah satunya, kamu dapat memutuskan untuk mencoba salah satu metode ini.
-
Terapi
Terapi dapat membantu kamu menemukan cara untuk mengatasi gejala yang tengah terjadi. Selain itu, terapi yang dilakukan juga dapat mengatasi trauma masa lalu, menentukan jalan melangkah ke depan, serta memiliki pandangan yang lebih positif dalam menyikapi setiap kejadian dalam hidup.
-
Obat-Obatan
Obat-obatan dapat kamu konsumsi guna mengurangi gejala parah yang muncul. Sayangnya, obat-obatan hanya bisa mengontrol gejala dalam waktu singkat. Ketika efek obat-obatan hilang dan gangguan panik atau gangguan kecemasan menyerang, kamu akan membutuhkannya kembali.
Baca juga: Sering Mudah Panik? Bisa Jadi Serangan Panik
Selain beberapa hal tersebut, latihan pernapasan juga dapat kamu lakukan untuk mengatasi gejala yang muncul secara mendadak. Teknik ini bernama self-help. Penanganan ini akan bertumpu pada kekuatan dirimu sendiri. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa tanya langsung dengan dokter ahli pada aplikasi Halodoc mengenai tahapan self-help yang dapat kamu lakukan mandiri di mana pun.
Referensi:
Help Guide (Diakses pada 2019). Anxiety Disorders and Anxiety Attacks.
Very Well Mind (Diakses pada 2019). Anxiety Attacks vs. Panic Attacks