Halodoc, Jakarta - Anjing merupakan hewan kedua setelah kucing yang banyak dijadikan sebagai peliharaan. Namun, banyak juga orang yang takut terhadap binatang ini lantaran takut digigit atau takut dengan suara gonggongannya yang keras. Saat seseorang fobia anjing, apakah kondisi ini bisa dikatakan sebagai cynophobia? Berikut penjelasannya!

Baca juga: Anak Takut Liat Balon Bisa Jadi Tanda Globophobia

Takut Lihat Anjing Bisa Jadi Tanda Cynophobia

Cynophobia merupakan istilah yang dapat diartikan sebagai fobia anjing. Orang dengan kondisi ini akan merasa terancam atau sangat takut ketika harus berpapasan langsung dengan anjing. Dalam kasus yang parah, gejala fobia anjing bisa saja muncul hanya dengan membayangkannya saja. Jika dibiarkan begitu saja, maka pengidapnya akan mengalami rasa takut dan cemas yang berlebihan, sehingga dapat mengganggu aktivitas yang dilakukannya.

Fobia anjing umumnya dialami karena pengalaman negatif yang pernah dilalui, yang biasanya terjadi saat masa kanak-kanak. Bukan hanya pengalaman negatif saja, rasa takut dan cemas yang berlebihan tentang anjing juga dapat berkembang dari doktrin kedua orangtua yang sering menyatakan jika anjing adalah hewan galak dan suka menggigit. Jika hal tersebut terus-menerus dilakukan, maka anak akan membangun imajinasinya sendiri, sehingga mindsetnya menyatakan jika anjing adalah binatang berbahaya.

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Anak yang Fobia Tempat Gelap

Ini Gejala yang Tampak pada Pengidap Cynophobia

Gejala fobia anjing akan sangat beragam, tergantung dari pengidapnya sendiri. Sama halnya dengan fobia yang lain, fobia anjing juga akan memicu munculnya reaksi fisik, emosional, bahkan keduanya dapat muncul secara bersamaan. Berikut ini gejala fisik yang terjadi dari cynophobia:

• Sakit perut,
• Kepala pusing,
• Terus berkeringat,
• Kesulitan bernapas,
• Peningkatan detak jantung,
• Sesak pada dada,
• Tubuh gemetar,
• Keringat dingin.

Berbeda dengan gejala fisik, gejala emosional yang tampak akan meliputi mengalami serangan panik atau cemas, menangis, berteriak, merasa lemas, ingin pingsan, dan melarikan diri. Gejala yang muncul bisa saja terjadi dengan intensitas yang parah, sehingga memicu munculnya komplikasi. Salah satu komplikasi yang bisa saja terjadi adalah takut untuk bersosialisasi dan pergi ke luar rumah.

Baca juga: Ketahui Penyebab Seseorang Fobia pada Boneka

Orang-Orang yang Berisiko Mengidap Fobia Terhadap Anjing

Sama halnya dengan fobia yang lain, fobia terhadap anjing juga terjadi secara bertahap dari waktu ke waktu. Namun, kondisi ini akan lebih berisiko dialami oleh orang-orang yang memiliki sejumlah faktor pemicu berikut ini:

• Pernah dikejar atau digigit anjing.
• Seseorang yang memiliki sifat tempramen dan sensitif.
• Pernah melihat atau mendengar pengalaman negatif dengan anjing. 

Tidak semua fobia membutuhkan perawatan dokter. Namun kembali lagi, semua akan tergantung pada tingkat keparahan gejala yang muncul. Jika gejala sudah sangat mengganggu, silahkan temui psikolog atau psikiater di rumah sakit terdekat untuk melakukan langkah penanganan yang tepat. Biasanya dokter akan menyarankan pengidap untuk melakukan terapi yang dibarengi dengan konsumsi obat-obatan tertentu.

Terapi yang dilakukan adalah terapi perilaku kognitif yang bertujuan untuk membantu pengidap dalam mengelola dan menghadapi rasa takut. Terapi dapat dilakukan dengan melibatkan anjing secara langsung atau hanya dengan membayangkannya. Kemudian, dokter akan melihat reaksi yang muncul dan menentukan bagaimana langkah penanganannya.

Selain terapi, konsumsi obat-obatan jangka pendek juga diperlukan guna meringankan gejala yang muncul. Jenis obat yang digunakan adalah beta bloker, yaitu obat yang digunakan untuk memblokir adrenalin, sehingga tekanan darah dan peningkatan detak jantung dapat diatasi dengan baik.



Referensi:

Healthline. Diakses pada 2020. What You Should Know About Cynophobia.

Very Well Mind. Diakses pada 2020. Cynophobia: Fear of Dogs.