Anak Sering Alami Mimpi Buruk? Ini Penyebabnya
Halodoc, Jakarta - Mimpi buruk yang dialami oleh anak-anak adalah hal yang wajar. Namun kadang mereka akan terbangun dengan perasaan takut dan kesal sehingga mengganggu tidur orangtuanya juga. Pasalnya, tidak jarang mereka sulit untuk kembali tidur setelah mimpi buruk. Penyebab mimpi buruk pada anak pun beragam, dan orangtua wajib mewaspadainya.
Mimpi buruk juga sering terjadi pada anak berusia 3 hingga 6 tahun. Mimpi buruk biasanya terjadi di malam hari dan menyebabkan perasaan teror, ketakutan, kesusahan, atau kecemasan yang kuat. Umumnya, anak bisa mengingat dan menggambarkan mimpi itu kepada orangtuanya.
Baca juga: Tidur Anak Tidak Nyenyak? Yuk, Kenali Penyebabnya
Penyebab Anak Mimpi Buruk
Melansir dari Raising Children Network Australia, anak-anak dengan imajinasi yang jelas dapat memiliki mimpi buruk yang lebih sering daripada anak-anak lain. Orangtua tidak perlu khawatir terhadap hal ini. Namun, ketika anak mengalami mimpi buruk berulang, atau ia mengalami mimpi buruk yang sangat buruk, ia mungkin mengalami semacam stres di siang hari.
Peristiwa traumatis juga dapat menyebabkan mimpi buruk. Jika seorang anak mengalami beberapa jenis peristiwa traumatis, ia mungkin mengalami mimpi buruk tentang hal itu selama beberapa minggu atau bulan sesudahnya.
Kelelahan, demam, atau jenis obat tertentu juga dapat menjadi penyebab anak mimpi buruk. Kondisi seperti kandung kemih yang sedang penuh juga bisa sebabkan anak mimpi buruk.
Baca juga: Tidur Cukup Bisa Bikin Bahagia, Ini Faktanya
Hal yang Harus Dilakukan
Bicaralah dengan anak untuk mengetahui apakah ada sesuatu yang mengkhawatirkan mereka yang bisa memicu mimpi buruk. Selain itu, memastikan anak memiliki rutinitas tidur yang baik juga dapat membantu.
Ajak anak menemui dokter umum di rumah sakit jika ia mengalami mimpi buruk berulang. Namun jika mimpi buruk anak disebabkan oleh pengalaman masa lalu yang penuh tekanan, mereka mungkin perlu bantuan konseling.
Segera buat janji dengan dokter atau psikolog melalui aplikasi Halodoc untuk menangani hal ini. Penanganan yang tepat sejak awal adalah hal penting yang harus dilakukan untuk mencegah gangguan pada tumbuh kembangnya.
Baca juga: Anak Susah Tidur, Ini yang Bisa Orangtua Lakukan
Tips Menghadapi Anak yang Alami Mimpi Buruk
Anak-anak sering terbangun menangis dan kesal setelah mimpi buruk, dan ini pasti cukup merepotkan orangtua. Namun, mereka membutuhkan kenyamanan dari orangtua. Seiring bertambahnya usia anak-anak, mereka semakin memahami bahwa mimpi hanyalah mimpi.
Nah, berikut adalah beberapa ide untuk membantu menangani mimpi buruk anak:
-
Jika anak bangun karena atau selama mimpi buruk, jelaskan bahwa itu adalah mimpi buruk. Yakinkan dia bahwa semuanya baik-baik saja dan dia aman. Berikan ciuman dan pelukan untuk membuatnya kembali tenang.
-
Biarkan anak tahu bahwa boleh saja merasa takut setelah mimpi buruk. Hindari menepis rasa takut atau mengatakan bahwa anak tengah bersikap konyol, karena mimpi buruk dapat terlihat nyata bagi anak-anak.
-
Jika anak usia prasekolah memimpikan tentang monster, jelaskan bahwa monster itu hanya khayalan.
-
Bersabarlah jika anak berbicara tentang mimpi buruk pada hari berikutnya. Dengarkan kekhawatirannya, jangan mengabaikan atau mengecilkannya. Bicarakan dengan tenang untuk mengurangi kekuatan emosionalnya. Jika anak tampaknya telah melupakan mimpi buruk, sebaiknya untuk tidak mengangkat topik itu kembali.
-
Seiring bertambahnya usia anak, dorong dia untuk melihat mimpi buruk sebagai sesuatu yang dapat ia pulihkan sendiri, lalu minta dirinya untuk kembali tidur.
Selain itu, orangtua harus memastikan agar anak tidur teratur dengan waktu yang cukup. Jika anak rentan terhadap kecemasan atau stres, pikirkan bagaimana caranya kamu bisa membantu anak lebih rileks sebelum tidur.
Referensi:
Raising Children Network Australia. Diakses pada 2020. Nightmares.
NHS UK. Diakses pada 2020. Night Terrors and Nightmares.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan