Anak Selalu Lapar, Tanda Sindrom Prader Willi?
Halodoc, Jakarta - Anak banyak makan memang terlihat menggemaskan, ya. Kebiasaan ini bisa membuat pertumbuhan dan perkembangannya terjadi dengan pesat. Namun, waspada jika anak merasa lapar terus-menerus, ya, bu. Ini bisa menjadi indikasi bahwa sang buah hati mengidap sindrom Prader Willi. Sindrom ini terbilang langka dan terjadi sejak anak dilahirkan.
Terjadinya sindrom Prader Willi menyebabkan berbagai masalah yang melibatkan pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil, seperti masalah perilaku, keterbelakangan mental, dan pertumbuhan badannya yang mengalami hambatan. Gejala utamanya adalah anak akan merasa lapar terus-menerus ketika usianya menginjak dua tahun.
Penyebab dan Gejala Sindrom Prader Willi
Sindrom Prader Willi termasuk kondisi kelainan genetik. Terjadinya biasanya karena terjadi kekeliruan pada salah satu atau lebih gen di tubuh. Meski begitu, gen yang menjadi penyebab kelainan ini belum bisa teridentifikasi. Namun, diyakini kesalahan terjadi pada bagian tertentu pada otak.
Baca juga: 5 Penyakit Langka yang Perlu Diketahui
Kelainan ini menyebabkan gangguan pada bagian hipotalamus di otak, menyebabkan terganggunya fungsi normal dari bagian otak ini. Hipotalamus berfungsi untuk mengatur rasa haus dan lapar, juga mensekresikan hormon yang memicu keluarnya produk lain yang bertanggungjawab terhadap pertumbuhan dan perkembangan masalah seksual.
Tidak berfungsinya hipotalamus karena terjadinya kelainan pada kromosom menghambat kelancaran semua fungsi ini. Akibatnya, pengidap akan merasakan lapar yang tidak terkontrol, pertumbuhan kerdil, hingga mengalami keterbelakangan masalah seksual. Ada pula beberapa dampak lain dari sindrom ini yang turut muncul.
Gejala dari sindrom Prader Willi berbeda pada bayi dan anak-anak. Pada bayi, kelainan ini menyebabkan otot menjadi lemah, terlambatnya perkembangan bayi, bayi menjadi kurang responsif, strabismus atau kurangnya koordinasi pada mata, dan memiliki wajah yang berbeda. Bayi yang mengalami kelainan ini memiliki mata seperti kacang almond, mulut yang seperti terbalik, bibir bagian atas lebih tipis, dan penyempitan kepala di bagian pelipis.
Baca juga: Ketahui 6 Penyakit Langka pada Bayi Baru Lahir
Jika terjadi pada anak-anak, sindrom ini membuat anak lapar terus-menerus sehingga berat badannya bertambah, perkembangan organ seks yang kurang baik, tidak sempurnanya pertumbuhan dan perkembangan fisiknya, mengalami disabilitas intelektual, hambatan bicara dan masalah perilaku, terhambatnya perkembangan motoriknya, mengalami gangguan tidur, kelainan tulang skoliosis, dan masalah lain pada kelenjar endokrin.
Kondisi ini tentu bukan menjadi masalah yang bisa disepelekan. Pengidap membutuhkan penanganan segera untuk mengatasi gejalanya. Jadi, kamu harus segera buat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat untuk melakukan pengecekan kesehatan, sehingga diagnosis bisa segera ditentukan dan pengobatan bisa segera dilakukan.
Tindakan Rumahan untuk Sindrom Prader Willi
Kalau Si Kecil mengidap sindrom Prader Willi sejak bayi, maka berhati-hatilah dalam menggendong dan menimangnya. Kalau terjadi pada anak yang telah berusia 2 tahun, buatlah rencana makan dan kendalikan asupan makannya, sehingga ia tidak mengalami obesitas dini. Giatkan aktivitasnya agar tubuhnya tetap bergerak.
Baca juga: Ini Jenis dan Ciri Penyakit Langka yang Dapat Menyerang Anak
Ibu juga harus mengatur batasan perilaku pada anak. Kalau diperlukan, ibu bisa bertanya pada dokter untuk mendapatkan tips terbaik dalam mengendalikan perilaku sang buah hati. Lalu, ketahui pula seberapa sering skrining kesehatan harus dilakukan berkaitan dengan risiko yang terjadi akibat dari sindrom Prader Willi, seperti diabetes, obesitas, dan kelainan tulang skoliosis.
Referensi:
MedinePlus. Diakses pada 2019. Prader-Willi Syndrome.
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Prader-Willi Syndrome.
Chamberlins. Diakses pada 2019. Prader-Willi Syndrome.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan