Jangan Malu Punya Anak Sindrom Down
Halodoc, Jakarta - Sindrom Down adalah kelainan genetik ketika seorang anak dilahirkan dengan kromosom lebih banyak daripada seharusnya. Kelainan ini mengakibatkan keterlambatan pada perkembangan mental dan fisik anak.
Sejauh ini belum diketahui pasti penyebab sindrom ini dan belum ada cara yang bisa mencegah terjadinya kesalahan kromosom yang menjadi pemicunya. Namun, faktor risiko lebih tinggi pada ibu yang baru memiliki anak ketika berusia 35 tahun atau lebih tua. Bagaimana sikap orangtua semestinya jika memiliki anak dengan sindrom down? Berikut ulasannya!
Kenal Lebih Jauh dengan Sindrom Down
Kromosom mengandung ratusan, bahkan ribuan gen, yang bertugas membawa informasi yang menentukan sifat (karakteristik yang diturunkan kepada kamu dari orangtua).
Biasanya pada saat pembuahan terjadi, seorang bayi mewarisi informasi genetik dari kedua orangtuanya dalam bentuk 46 kromosom, 23 kromosom dari ibu, dan 23 lainnya dari sang ayah.
Pada sebagian besar kasus kelainan ini, seorang anak mendapatkan kromosom ekstra 21, sehingga total kromosomnya menjadi 47, bukan lagi 46. Anak dengan sindrom down cenderung berbagai fitur fisik tertentu, seperti wajah yang datar, miring ke atas mata, telinga kecil, dan lidah yang menonjol.
Mayoritas anak yang memiliki kelainan ini mengalami keterlambatan perkembangan, seperti duduk, merangkak, dan berjalan lebih lambat daripada anak lain seusianya.
Baca juga: Mengenal Sindrom Down Lebih Dalam
Ketika lahir, anak dengan kelainan ini biasanya memiliki ukuran tubuh rata-rata, tetapi seiring waktu pertumbuhannya akan melambat, bahkan ia tetap lebih kecil dibandingkan anak sebayanya. Mereka pun bisa saja mengalami keterlambatan bicara, berpakaian, atau memahami berbagai aktivitas, misalnya menggunakan toilet.
Jangan Malu Jika Sang Buah Hati Lahir dengan Sindrom Down
Orangtua perlu tahu, bahwa anak-anak yang lahir dengan membawa kelainan genetik sindrom down sama normalnya dengan anak-anak seusianya, hanya saja memerlukan waktu yang sedikit lebih lama untuk beradaptasi dengan hal-hal atau proses dalam hidupnya.
Anak-anak dengan sindrom ini memiliki berbagai kemampuan, sehingga perlu bimbingan dan ketanggapan orangtua supaya anak menemukan bakatnya. Anak-anak dengan sindrom down memiliki ritme mereka sendiri.
Mereka cenderung melakukan berdasarkan keinginan sendiri, menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri, sehingga bisa dikatakan kalau anak-anak ini cenderung lebih cerdas dan kreatif dibandingkan dengan anak normal lainnya.
Baca juga: Pilihan Pengobatan untuk Down Syndrome
Namun, mendidik anak dengan sindrom down tidak pernah menjadi hal yang mudah dilakukan. Ibu dan ayah tentu membutuhkan kesabaran ekstra untuk bisa memahami apa yang diinginkan sang buah hati.
Jangan menyerah, karena mereka bisa bertumbuh menjadi anak yang sangat cerdas dan membanggakan, tentu dengan cara mereka sendiri. Biarkan mereka membuat keputusan jika memang itu masih terasa masuk akal untuk dilakukan.
Berikan bimbingan dan dampingan setiap saat, berikan pula dukungan ketika mereka mengalami suatu masalah yang perlu diselesaikan. Berikan bantuan jika memang dibutuhkan.
Ada kalanya, mereka akan menghadapi berbagai hal yang memicu risiko. Jika memang masih masuk akal bagi ibu dan ayah, tidak ada salahnya membiarkan mereka memilih pilihan yang menurut mereka benar. Memang, sebagai orangtua,
ibu dan ayah harus melindungi sang buah hati dari segala ancaman. Namun, biarkan ia bertumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dengan segala kepercayaan dari orangtuanya.
Baca juga: Memilih Pendidikan yang Tepat Bagi Anak Sindrom Down
Jika ibu dan ayah butuh bantuan untuk mendidik anak dengan sindrom Down, tidak ada salahnya langsung bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Aplikasi ini akan membuat ibu lebih mudah dalam bertanya jawab dengan dokter, kapan dan di mana saja. Download dan pakai aplikasi Halodoc sekarang!
Referensi:
KidsHealth.org. Diakses pada 2020. Down Syndrome.
WebMD. Diakses pada 2020. Parenting a Child with Down Syndrome.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan