Halodoc, Jakarta – Herpetophobia adalah ketakutan berlebihan terhadap reptil, khususnya ular dan kadal. Tingkat keparahan fobia spesifik yang relatif umum ini dapat bervariasi. Tak hanya pada orang dewasa, fobia ini juga bisa terjadi pada anak-anak. 

Kondisi ini dapat membuat anak mengalami kecemasan, bahkan saat hanya memikirkan reptil. Jika Si Kecil mengalaminya, apa yang bisa Ibu lakukan? Simak lebih lanjut pembahasannya berikut ini!

Menghadapi Herpetophobia pada Anak

Anak-anak juga dapat mengalami herpetophobia. Seorang anak dengan fobia ini dapat melakukan beberapa hal berikut saat mereka memikirkan atau melihat reptil:

• Tidak bisa bergerak.
• Menangis.
• Melekat pada orang tua.
• Mengamuk.

Jika anak mengidap herpetophobia, yang perlu Ibu lakukan adalah menenangkannya saat gejala muncul. Selain itu, Ibu juga perlu tahu kapan harus membawa anak ke psikolog atau psikiater. 

Secara umum, anak harus Ibu bawa ke profesional kesehatan mental jika fobia yang ia alami menyebabkan beberapa kondisi, seperti:

• Menurunkan konsentrasi, prestasi, dan kemampuan belajar anak di sekolah.
• Membuat hubungan dengan keluarga dan teman menjadi tegang.
• Memengaruhi interaksi sosial atau kegiatan sosial.
• Mengganggu kemampuan anak untuk melakukan tugas sehari-hari.

Jika Ibu melihat salah satu dari tanda tersebut pada anak, buatlah janji dengan ahli kesehatan mental. 

Pilihan Perawatan yang Tersedia

Perawatan untuk herpetophobia melibatkan terapi dan, pada beberapa kasus juga perlu obat-obatan. Berikut ini beberapa pilihan pengobatan untuk herpetophobia anak yang perlu Ibu ketahui:

1. Terapi

Ada dua jenis terapi yang sering digunakan untuk fobia spesifik seperti herpetophobia, yaitu:

• Terapi Pemaparan. Terapis secara perlahan akan meningkatkan keterpaparan anak pada reptil. Misalnya, mereka mungkin meminta anak memikirkan reptil di sesi pertama, dengan tujuan agar anak bisa benar-benar memegang reptil di sesi selanjutnya. Berbagai teknik untuk mengatasi kecemasan juga diajarkan.
• Terapi Perilaku Kognitif (CBT). Terapi ini sering terapis lakukan bersamaan dengan terapi pemaparan. Tujuan CBT adalah untuk membantu mengidentifikasi dan membentuk kembali pola pikir dan emosi negatif yang menyebabkan rasa takut terhadap reptil.

2. Obat-obatan

Benzodiazepin dan beta-blocker adalah dua contoh obat yang mungkin dokter resepkan untuk mengobati gejala herpetophobia. Namun, ini sering kali hanya diberikan dalam waktu singkat untuk membantu mengatasi perasaan cemas.

Obat golongan inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) juga sering diresepkan untuk fobia tertentu.

Tips Lainnya untuk Ibu

Selain menemani dan mendukung anak mendapatkan pengobatan untuk herpetophobia, ada beberapa langkah penanggulangan tambahan yang bisa Ibu lakukan, yaitu:

• Ajak anak untuk tidak membiarkan fobia ini mengganggu kehidupan sehari-harinya. Coba ajak anak untuk menahan diri untuk tidak melangkah terlalu jauh untuk menghindari reptil.
• Cobalah ajari anak berbagai cara untuk menurunkan stres, seperti melakukan hal-hal yang ia sukai, atau mengajarkan teknik pernapasan.
• Ajak anak untuk menerapkan dan mematuhi gaya hidup sehat setiap harinya. Seperti makan makanan bergizi seimbang, olahraga teratur, dan mempertahankan jadwal tidur yang teratur.
• Minta anak untuk tidak ragu untuk berbicara dengan Ibu atau orang terdekat tentang apa yang ia rasakan. Bila perlu, ajak anak untuk bergabung dengan kelompok pendukung, sehingga ia bisa terhubung dengan orang-orang di sekitarnya yang juga mengalami fobia tertentu.

Itulah pembahasan mengenai herpetophobia pada anak, pilihan pengobatan, dan hal yang bisa Ibu lakukan untuk mendukungnya. Jika Ibu butuh saran terbaik dari ahlinya, download Halodoc saja untuk bertanya pada psikolog anak melalui chat.

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2022. Herpetophobia, the Fear of Lizards and Snakes.

Very Well Mind. Diakses pada 2022. Herpetophobia and Its Treatment.