Anak Kecanduan Smartphone, Hati-Hati Gangguan Pendengaran
Halodoc, Jakarta – Smartphone kini sudah menjadi pengganti “mainan” yang jauh lebih menarik daripada mainan pada umumnya, seperti mobil-mobilan atau boneka. Melalui smartphone, anak-anak bisa bermain berbagai macam permainan yang seru dan menarik serta menonton video-video yang menghibur. Banyak juga orangtua yang sering memberikan smartphone agar anaknya bisa duduk tenang dan engak rewel. Enggak heran bila banyak anak-anak zaman now lebih suka duduk di rumah bermain smartphone dibanding bermain di luar rumah bersama teman-temannya. Akibatnya, lama-kelamaan anak akan kecanduan bermain smartphone dan susah lepas dari benda canggih tersebut. Namun, tahukah ibu bahwa smartphone dan tablet dapat memicu timbulnya gangguan pendengaran pada anak?
Sebuah tim peneliti Erasmus University di Belanda melakukan penelitian terhadap lebih dari 3.000 anak dengan rentang usia 9 sampai 11 tahun. Anak-anak tersebut dijadikan objek penelitian dari 2012 hingga 2015. Sebanyak 2.000 anak senang mendengarkan musik via smartphone dan tablet. Selain itu, 8.000 di antaranya memiliki intensitas mendengar musik yang lumayan tinggi, yaitu satu sampai dua hari dalam seminggu.
Akhirnya, didapati hasil bahwa sebanyak 14 persen atau 450 anak dinyatakan memiliki gangguan pendengaran. Setengahnya atau sekitar 7 persen positif mengidap gangguan pendengaran untuk frekuensi tinggi. Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa anak-anak yang sering mendengarkan musik dari smartphone dan tablet berisiko tiga kali lipat lebih besar mengalami gangguan pendengaran frekuensi tinggi.
Baca juga: 5 Jenis Gangguan Pendengaran yang Perlu Diketahui
Kenali Gejala Gangguan Pendengaran pada Anak
Jadi, jangan biarkan anak menggunakan smartphone terlalu lama, apalagi mendengarkan musik melalui headset dengan volume suara yang tinggi. Ibu diharapkan untuk waspada dan segera memeriksakan anak ke dokter THT bila mendapati gejala-gejala gangguan pendengaran berikut:
- Berbicara dengan suara yang lebih keras dari biasanya.
- Seringkali memberi respons, “Hah?” atau “Apa?” ketika diajak berbicara.
- Sering menyalakan televisi dengan volume suara yang tinggi.
- Sering mengatakan bahwa ia tidak mendengar suara ibu.
- Cenderung menggunakan salah satu telinga ketika mendengar atau mengeluh bahwa ia hanya bisa mendengar melalui salah satu telinga saja.
Dampak Bermain Smartphone Terhadap Pendengaran
Jangan sepelekan gangguan pendengaran yang bisa terjadi pada anak akibat bermain smartphone dengan volume suara yang keras terlalu lama. Berikut dampak buruk yang bisa terjadi:
1. Kehilangan Pendengaran di Usia 20-an
Menurut sebuah penelitian, dampak penggunaan earphone atau headset yang terlalu sering saat bermain smartphone memang tidak akan langsung terasa. Namun, efeknya baru akan mulai terasa ketika anak sudah berusia 20 tahunan. Apabila Si Kecil tidak menghentikan kebiasaan mendengarkan musik lewat earphone dengan suara yang kencang, ia berisiko kehilangan pendengarannya di usia tersebut.
2. Kerusakan Otak
Gelombang elektromagnetik dari earphone atau headset diduga dapat memengaruhi listrik yang ada di dalam otak manusia. Hal tersebut sudah dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan pada tikus. Namun, sampai saat ini memang belum diketahui seberapa besar efek dari gelombang elektromagnetik tersebut pada otak manusia. Meski demikian, ibu sebaiknya menganjurkan anak untuk segera menghentikan kebiasaannya menggunakan headset terlalu sering.
Baca juga: Meniere bisa Menyebabkan Hilang Pendengaran
3. Kerusakan Permanen Pada Telinga
Bila gendang telinga sudah tidak kuat lagi menanggung beban suara keras dari earphone yang langsung terhubung dengan lubang telinga, bukan tidak mungkin Si Kecil akan kehilangan pendengarannya. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak yang masih muda atau remaja.
Itulah gangguan pendengaran yang bisa dialami anak akibat kecanduan bermain smartphone. Jadi, orangtua diharapkan dapat mengingatkan anaknya untuk tidak bermain smartphone dengan volume suara yang keras terlalu lama. Kebanyakan perangkat elektronik yang beredar pun sudah mengikuti regulasi Uni Eropa, yaitu menyetel volume default pada 85 desibel. Level tersebut dianggap masih aman untuk kesehatan pendengaran anak-anak.
Baca juga: Ini Bahayanya Terlalu Sering Menggunakan Earphone
Bila anak menunjukkan gejala-gejala gangguan pendengaran, segera periksakan ia ke dokter THT. Ibu juga bisa membuat janji ketemu dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Hubungi dokter Halodoc untuk minta saran kesehatan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2021.Cell Phones May Cause Hearing Loss.
USA Today. Diakses pada 2021. You might just be addicted: Smartphone use physically affects your brain, study says.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan