Anak Kecanduan Game Online, Ini 5 Hal yang Harus Dilakukan
“Kecanduan game online bisa terlihat dari gejalanya, yakni menghabiskan banyak waktu di depan gadget. Beberapa tips mengatasinya dapat dilakukan dengan menetapkan batasan waktu dan hukuman.”
Halodoc, Jakarta – Bermain game online bisa menjadi sarana hiburan dan pengisi waktu luang anak. Kegiatan ini juga mampu mengasah keterampilan mereka dalam memecahkan masalah dan menambah wawasannya.
Meski bermanfaat, game online bisa menyebabkan kecanduan. Jika sudah begitu, anak bisa saja memiliki kecenderungan perilaku kurang baik, hingga kesulitan bersosialisasi. Bahkan, anak juga berisiko mengalami masalah atau kesulitan tidur.
Kecanduan game online adalah gangguan terjadi ketika ibu membiarkan anak terlalu sering bermain gadget. Untuk mengatasinya, ibu bisa menetapkan batasan waktu bermain atau mendampingi saat bermain game.
Gejala dan Tips Mengatasi Kecanduan Game Online
Agar bisa cepat ditangani, ibu perlu mengetahui perubahan perilaku yang ditunjukkan oleh anak. Anak yang mengalami kecanduan game akan tampak:
- Banyak menghabiskan waktu untuk bermain game.
- Terlihat gelisah jika tidak bermain game.
- Menolak ajakan pergi dan memiliki bermain game.
- Game menjadi prioritas ketimbang aktivitas lainnya.
- Cenderung marah bahkan mengamuk ketika diminta berhenti bermain game.
- Mengalami masalah tidur.
- Mengalami penurunan nafsu makan.
- Mengalami penurunan prestasi akademik di sekolah.
- Mengalami sakit fisik di area punggung atas, leher, dan kepala.
- Mudah tersinggung pada orang tua.
Beberapa poin di atas menjadi gejala kecanduan game online yang perlu segera ditangani. Jika tidak, gangguan bisa berangsur semakin parah dan mengganggu kehidupan pribadinya.
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Menetapkan batasan waktu
Langkah ini bisa disesuaikan berdasarkan usia anak. Jika usianya baru menginjak 2 sampai 5 tahun, durasi yang tepat untuk menggunakan gadget adalah satu jam per hari. Di atas 5 tahun, durasi bisa ditentukan sesuai kesepakatan.
Sebaiknya ibu memberikan batasan maksimal selama 2 jam sehari atau 4 jam saat akhir pekan. Praktikkan langkah ini dengan tegas dan ajarkan anak untuk meminta izin lebih dulu sebelum bermain game.
2. Mendampingi anak bermain
Langkah ini bisa mempermudah ibu dalam mengingatkan anak untuk berhenti bermain dan melanjutkan aktivitas lainnya. Manfaat lainnya, yakni mencegah anak bermain game yang berunsur kekerasan dan pornografi.
3. Mengajak anak melakukan aktivitas lain
Agar pikirannya tidak melulu soal game, ibu bisa mengajak anak melakukan aktivitas lain yang tak kalah menyenangkan. Misalnya, memasak, menggambar, mewarnai, atau berkebun bersama.
Sebagai alternatif lain, ibu juga bisa mengajak anak berlibur singkat di angkir pekan dengan kegiatan menarik. Misalnya, staycation, berkemah, berenang, hiking, atau sekadar makan di luar rumah.
5. Menetapkan hukuman atau konsekuensi
Langkah ini diterapkan jika anak tidak bisa menaati aturan yang sudah disepakati bersama. Caranya tentu bukan hukuman fisik, tapi mengurangi waktu bermain. Misalnya, waktu bermain yang tadinya 2 jam, dipotong menjadi 1 jam.
Selain menetapkan hukuman, ibu juga bisa memberikan anak penghargaan jika berhasil mematuhi peraturan yang sudah disepakati. Misalnya, memasak makanan kesukaan atau mengajaknya nonton.
Mengatasi kecanduan game online memang gampang-gampang susah. Karena itu, ibu perlu menetapkan aturan dan konsekuensi agar anak bisa mengubah kebiasaan jadi lebih disiplin.
Jika terjadi masalah fisik akibat game online, seperti sakit fisik di area punggung atas, leher, dan kepala, kamu bisa menggunakan fiitur tanya dokter untuk melakukan pemeriksaan. Dapatkan juga informasi lain seputar kesehatan anak dengan download Halodoc sekarang juga.