Anak Diare Akibat MPASI, Ibu Harus Apa?
“Diare wajar dialami anak ketika ia sudah mulai diberikan MPASI. Penyebabnya bisa karena makanan dalam MPASI yang tidak cocok atau mengandung bahan yang memicu alergi pada Si Kecil. Itulah mengapa ibu dianjurkan untuk memberi MPASI pada anak secara bertahap. Tidak usah panik bila Si Kecil mengalami diare. Ibu bisa merawat anak dengan memberinya banyak minum air dan juga istirahat.”
Halodoc, Jakarta – Makanan pendamping ASI (MPASI) mulai diberikan pada bayi ketika usia mereka menginjak 6 bulan. Namun, pemberian MPASI kadang dapat memengaruhi pencernaan mereka yang masih lemah dan sensitif, sehingga Si Kecil bisa mengalami diare.
Melihat Si Kecil buang air dalam frekuensi yang sering tentu bisa membuat ibu menjadi khawatir. Pasalnya, diare berpotensi membuat Si Kecil dehidrasi dan lemas. Lantas, apa yang harus ibu lakukan?
Baca juga: 6 Fakta Penting Diare pada Anak yang Mesti Ibu Tahu
MPASI Sebabkan Diare, Ibu Lakukan Hal Ini
Memiliki kekhawatiran berlebih ketika Si Kecil mengalami diare memang wajar dialami, apalagi oleh ibu baru. Namun, diare saat memberikan MPASI merupakan hal yang wajar terjadi. Oleh karena itu, MPASI harus diberikan secara bertahap. Dimulai dari makanan yang bertekstur halus, hingga padat.
Secara umum, MPASI yang pertama kali diberikan pada bayi adalah bubur serta buah-buahan yang bertekstur halus. Dalam hal ini, ibu bisa menghaluskan buah-buahan dengan diblender terlebih dulu. Masing-masing menu MPASI sebaiknya diberikan dengan satu rasa. Hal ini bertujuan untuk perkenalan rasa murni pada bayi.
Tak hanya itu, MPASI satu rasa ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi apakah terjadi reaksi alergi atau diare ketika Si Kecil mengkonsumsi bahan makanan tersebut. Dari masing-masing rasa, berikan Si Kecil selama 3 hari berturut-turut. Jika terjadi reaksi alergi atau diare, ibu dapat menggantinya dengan bahan makanan lain untuk sementara waktu.
Begitu juga bila penyebab diare anak adalah karena makanan dalam MPASI yang tidak cocok. Sebaiknya berhenti memberikannya untuk sementara waktu. Dalam hal ini, ibu dapat memberikannya kembali saat mereka beranjak besar.
Ketika anak mengidap diare, penting bagi ibu untuk memberinya banyak air dan mengajaknya beristirahat dengan cukup. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan makanan, minuman, dan pakaiannya. Bila diare anak cukup parah, tanyakan pada dokter anak mengenai obat-obatan yang bisa diberikan pada Si Kecil. Ibu bisa beli obatnya dengan menggunakan aplikasi Halodoc.
Baca juga: Makanan yang Tepat saat Anak Diare
Cari Tahu Penyebabnya
Umumnya diare disebabkan oleh rotavirus yang merupakan infeksi penyebab gangguan saluran pencernaan pada balita. Ketika mereka mengalaminya, nutrisi yang terdapat pada makanan tidak dapat terserap secara sempurna, sehingga keluar dalam bentuk cairan secara berlebihan.
Tidak cocok konsumsi makanan saat MPASI bukan menjadi satu-satunya alasan diare pada bayi, mereka bisa saja mengidap bakteri, parasit atau virus dari benda-benda kotor di sekitarnya. Tak hanya itu, anak yang memiliki hobi memasukkan tangan ke dalam mulut juga dapat menjadi faktor pemicu terjadinya diare.
Baca juga: 3 Obat Diare Anak sebagai Pertolongan Pertama
Bahaya Diare pada Si Kecil
Ibu, jangan pernah menyepelekan penyakit diare pada bayi. Meski penyakit ini tidak seserius penyakit jantung bawaan, tetapi diare menjadi salah satu penyakit yang berakibat sangat fatal jika tidak segera ditangani dengan tepat. Terlebih jika penyakit ini dialami oleh balita. Penyakit ini merupakan penyebab utama malnutrisi pada balita akibat polusi air dan pencemaran makanan.
Ketika diare, tubuh anak akan kehilangan banyak air dan elektrolit. Hal inilah yang dapat menyebabkan Si Kecil dehidrasi. Berikut ini tanda yang perlu diwaspadai:
- Anak tampak lelah
- Mata tampak cekung
- Bibir tampak kering dan pecah-pecah
- Jarang buang air kecil
- Tidak mau minum atau makan
- Merasa gelisah dan rewel.
Atasi segera jika Si Kecil terlihat memiliki tanda-tanda dehidrasi akibat diare. Dehidrasi berat yang dialami bisa saja menyebabkan mereka mengalami kejang, bahkan kehilangan nyawa. Perhatikan kebutuhan cairannya, anak di bawah usia satu tahun membutuhkan air sebanyak 65–80 persen dari bobot tubuhnya sendiri.
Ibu juga bisa bertanya pada dokter anak mengenai minuman elektrolit yang bisa diberikan untuk bayi. Minuman tersebut bisa membantu menggantikan cairan dan garam yang hilang saat Si Kecil diare. Namun, dalam kasus diare normal, ASI atau susu formula sudah cukup untuk mengatasi dehidrasi pada anak.
Itulah beberapa hal yang bisa ibu lakukan untuk mengatasi diare pada anak. Jangan lupa, download aplikasi Halodoc sekarang juga ya untuk memudahkan ibu untuk mendapatkan solusi kesehatan terlengkap untuk keluarga.
Referensi:
Baby Centre. Diakses pada 2021. Diarrhoea in Babies.
WebMD. Diakses pada 2021. Diarrhea in Babies.
Healthline. Diakses pada 2021. What’s Giving Your Baby Diarrhea? Common Causes and What You Can Do
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan