Anak Diam saat Diajak Bicara, Mengapa?
Halodoc, Jakarta – Menyaksikan perkembangan dan pertumbuhan sang buah hati adalah impian setiap orang tua. Namun, pernahkah ibu merasa si kecil mengalami perkembangan yang sedikit terlambat dibandingkan teman seusianya?
Salah satu gangguan yang sering dikeluhkan dan terjadi selama perkembangan anak adalah masalah komunikasi, misalnya diam saja saat diajak bicara. Biasanya hal ini ditandai dengan sikap si kecil yang tidak menoleh ketika dipanggil, cuek, dan cenderung tidak merespon percakapan. Hal ini bisa jadi gejala speech delay alias terlambat bicara pada anak.
Terlambat bicara biasanya disadari oleh orang tua, karena melihat perkembangan anak yang tertinggal. Meski setiap anak memiliki kecepatan yang berbeda dalam pertumbuhan dan perkembangan, tetapi perlu ada “batas” bagi orang tua. Artinya, ayah dan ibu harus mengetahui hingga usia berapa anak bisa dibiarkan tidak bicara sama sekali. Sebab, terlambat bicara juga bisa menjadi gejala autisme dan jika hal ini yang terjadi maka penanganan medis harus segera diberikan.
(Baca juga: Kenali Ciri-ciri Autisme Pada Anak Sedini Mungkin)
Salah satu cara terbaik untuk mengenali masalah yang terjadi pada anak adalah dengan memasang “target”. Misalnya, ibu melihat di usia satu tahun, anak setidaknya sudah bisa mengucapkan satu kata. Kemampuan ini tentu harus berkembang seiring dengan berjalannya waktu dan usia Si Kecil. Ibu harus waspada jika anak tidak mengalami tahap ini, bahkan tidak menunjukkan kemampuan kebahasaan setelah memasuki usia dua tahun.
Mengenali Keterlambatan Bicara pada Anak dan Cara Mencegahnya
Mengetahui penyebab keterlambatan bicara pada anak sedini mungkin dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Mengetahui penyebab terlambat bicara akan membantu orang tua untuk memutuskan pengobatan atau terapi yang dibutuhkan anak.
Umumnya, speech delay pada anak paling sering terjadi karena gangguan bicara dan bahasa. Penyebab keterlambatan bicara sangat luas dan banyak. Masalah ini juga terdiri dari beberapa kondisi, mulai dari gangguan ringan, sedang, sampai berat. Mulai dari masalah komunikasi yang bisa membaik hingga yang sulit diperbaiki.
Keterlambatan bicara ringan biasanya terjadi hanya karena adanya ketidakmatangan fungsi bicara pada anak. Biasanya kondisi ini akan membaik saat anak mulai memasuki usia dua tahun. Kondisi ini biasanya juga tidak memiliki gejala selain sulit bicara. Artinya, fungsi organ dan indra lain pada anak berjalan normal, misalnya pendengaran yang baik.
Namun, ada pula kesulitan bicara pada anak yang terjadi karena masalah pendengaran. Yaitu saat fungsi pendengaran si kecil ternyata tidak maksimal dan membuatnya kesulitan menerima dan mengerti apa yang sedang dibicarakan. Untuk mengetahui secara pasti penyebab anak terlambat bicara, orang tua tidak boleh abai.
Salah satu cara terbaik untuk mengenali pertumbuhan anak dan membantunya dalam mengembangkan fungsi indra adalah dengan rajin memberi rangsangan dan stimulasi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan respon Si Kecil dalam berkomunikasi.
Misalnya dengan cara membacakan cerita setiap malam sebelum tidur atau memperdengarkan musik dan suara-suara sejak anak masih kecil. Orang tua juga bisa membantu mengasah kemampuan bahasa anak dengan sering mengajaknya berbicara atau sekadar mengenalkan benda-benda di sekitar dan membuat si kecil mengikuti pengucapan tersebut.
Jika ragu dan butuh saran dokter, ibu bisa coba untuk berdiskusi mengenai gejala awal keterlambatan bicara pada anak di Halodoc. Dokter di Halodoc bisa dihubungi lewat Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan rekomendasi beli obat dan tips menjaga kesehatan keluarga. Download Halodoc di App Store dan Google Play!