Anak Alami Kifosis, Ini Pengobatan yang Tepat
Halodoc, Jakarta - Kifosis adalah kelainan pada tulang belakang yang menyebabkannya membulat sehingga bagian belakang terlihat membungkuk. Setiap orang bisa mengembangkan kondisi ini karena kebiasaan sehari-hari, namun pembengkakan yang lebih parah dari biasanya dikhawatirkan bisa menyebabkan gangguan kesehatan lain. Mulai dari nyeri hingga kesulitan bernapas.
Stanford Children's Health mengatakan, kondisi ini umum pada anak perempuan daripada anak laki-laki. Tipe yang paling umum dari kifosis adalah kyphosis postural, yang terjadi akibat kebiasaan yang buruk seperti sering membungkuk. Seorang anak bisa mengembangkan kondisi ini karena masalah metabolisme, kondisi neuromuskuler, osteogenesis imperfecta, spina bifida, atau penyakit Scheuermann.
Baca juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Mengidap Kifosis
Penanganan untuk Atasi Kifosis
Perawatan tergantung pada gejala, usia, dan kondisi kesehatan anak. Pengobatan juga tergantung pada seberapa parah kondisinya. Tujuan dari pengobatan untuk menghentikan pembungkukan dan mencegah kelainan bentuk lainnya. Perawatan yang bisa dilakukan, yaitu:
- Observasi dan Pemeriksaan Berulang. Anak perlu mengunjungi dokternya secara teratur. Apakah lekukan bertambah buruk tergantung pada jumlah pertumbuhan tulang, atau seberapa matang tulang anak. Lengkungan tulang belakang sering melambat atau berhenti setelah anak mencapai pubertas. Nyeri juga biasanya diobati dengan obat-obatan yang dijual bebas seperti ibuprofen.
- Latihan. Jika kifosis anak terjadi karena kebiasaan membungkuk, maka latihan tertentu dapat memperbaiki postur tubuhnya.
- Pemasangan Penjepit/Penyangga (bracing). Jika anak masih tumbuh besar, ia mungkin membutuhkan penjepit /penyangga untuk beberapa waktu.
- Operasi. Pada kasus yang jarang terjadi, anak perlu dioperasi ketika sudut pembungkukan mencapai 75 derajat atau lebih dan penahan yang dipasang tidak memperlambat progres kurva.
Gejala Kifosis pada Anak
Jika kamu belum paham ciri fisik pengidap kifosis, berikut ini adalah gejala yang perlu kamu ketahui:
- Perbedaan tinggi bahu;
- Kepala lebih membungkuk ke depan dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya;
- Perbedaan ketinggian atau posisi pisau bahu;
- Punggung atas terlihat lebih tinggi dari normal ketika anak membungkuk ke depan;
- Otot-otot kencang di bagian belakang paha (hamstring).
Gejala-gejala kifosis mungkin tampak seperti masalah punggung lainnya atau mungkin akibat cedera atau infeksi. Pastikan anak mengunjungi rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. Supaya lebih praktis, kamu bisa buat janji terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc.
Penyebab Kifosis
Berdasarkan penyebabnya, kifosis dibedakan menjadi tiga jenis, antara lain:
- Postural Kyphosis. Postural kyphosis adalah jenis kifosis yang sering terjadi. Kondisi ini ditandai dengan tulang belakang yang melengkung hingga 50 derajat atau lebih. Bungkuk pada postural kyphosis masih tergolong lentur, dan diperbaiki dengan fisioterapi rutin. Kifosis jenis ini jarang sebabkan nyeri karena biasanya disebabkan oleh postur tubuh yang salah, misalnya karena bersandar di kursi dengan posisi yang terlalu membungkuk, atau akibat membawa tas sekolah yang terlalu berat.
- Scheuermann’s Kyphosis. Kifosis jenis ini terjadi ketika tulang belakang mengalami kelainan pada perkembangannya. Kifosis ini terjadi sebelum masa puber, dan sering terjadi pada anak laki-laki. Lengkungan pada kifosis ini bisa sangat kaku dan memburuk seiring pertumbuhan, sehingga membuat pengidapnya tidak bisa berdiri lurus. Kondisi ini kerap menyebabkan rasa nyeri.
- Congenital Kyphosis. Kifosis jenis ini terjadi akibat kelainan perkembangan tulang belakang saat anak masih di dalam kandungan. Kelainan terjadi pada satu atau lebih tulang belakang, dan bisa semakin memburuk. Pembedahan wajib dilakukan untuk mengatasi kifosis jenis ini. Kondisi ini diduga terkait dengan kelainan gen karena pada beberapa kasus. Kondisi ini dialami anak dari keluarga dengan riwayat congenital kyphosis.
Baca juga: 5 Jenis Olahraga yang Dianjurkan untuk Pengidap Kifosis
Itulah yang perlu diketahui tentang kifosis pada anak. Jika kamu masih membutuhkan informasi tambahan mengenai kifosis, kamu bisa chat dokter di Halodoc untuk mendapatkan jawaban atau solusi yang tepat.
Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2020. Kyphosis.
Stanford Children's Health. Diakses pada 2020. Kyphosis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan