Alergi Berakibat Fatal, Perlu Tahu Fakta Tentang Syok Anafilaktik

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   22 Oktober 2018
Alergi Berakibat Fatal, Perlu Tahu Fakta Tentang Syok AnafilaktikAlergi Berakibat Fatal, Perlu Tahu Fakta Tentang Syok Anafilaktik

Halodoc, Jakarta - Saat mengunjungi dokter dan dokter menemukan obat yang dapat mengatasi penyakit yang kamu derita, apakah sebelumnya kamu pernah ditanya mengenai alergi obat? Kebanyakan dokter memilih obat yang sesuai untuk mencegah pasiennya mengalami reaksi alergi akibat pemberian obat tertentu.

Alergi muncul akibat sistem kekebalan tubuh menganggap zat tertentu yang masuk ke tubuh sebagai substansi yang memicu bahaya untuk tubuh.

Alergi tidak hanya terjadi akibat obat, beberapa hal bisa menyebabkan tubuh mengalami reaksi alergi. Kamu wajib waspada saat alergi menyerang tubuh, sebab hal paling fatal adalah tubuh dapat mengalami kondisi syok anafilaktik.

Reaksi anafilaksis terjadi saat sistem imun tubuh merespons alergen yang dianggap berbahaya secara berlebihan, sehingga mengakibatkan tekanan darah turun tiba-tiba (syok). Beberapa hal dapat memicu terjadinya reaksi syok anafilaktik antara lain:

  • Makanan, seperti hidangan laut, telur, susu, kacang-kacangan atau buah-buahan.

  • Sengatan serangga, seperti semut api dan lebah atau tawon.

  • Obat-obatan tertentu, seperti obat antiinflamasi non-steroid, antibiotik, obat bius, aspirin, ibuprofen, naproxen, cairan kontras yang digunakan pada beberapa tes X-Ray.

  • Faktor lain, misalnya menghirup debu lateks atau asap rokok.

Risiko seseorang untuk mengalami syok anafilaktik bisa semakin parah bagi mereka yang memiliki penyakit asma dan alergi, serta riwayat syok anafilaktik sebelumnya, baik pada pasien sendiri atau anggota keluarga yang lain.

Gejala Syok Anafilaktik

Apabila kamu mengalami hal-hal yang memicu terjadinya reaksi alergi, segera kenali beberapa gejala berikut yang menandakan bahwa kamu terserang syok anafilaktik.

  • Reaksi pada kulit, seperti gatal-gatal, kulit memerah, atau pucat.

  • Suasana terasa hangat atau kamu mulai mengalami demam.

  • Tenggorokan terasa tidak nyaman seperti ada gumpalan.

  • Kesulitan bernapas.

  • Detak jantung yang lemah dan cepat.

  • Mual, muntah, atau diare.

  • Pusing atau hilang kesadaran atau pingsan.

Kondisi semacam ini dapat terjadi karena beberapa faktor seperti riwayat pernah syok anafilaksis sebelumnya, alergi atau asma, serta riwayat keluarga.

Pengobatan Syok Anafilaktik

Syok ini biasanya terjadi perlahan atau mendadak, jika salah satu teman atau anggota keluarga kamu mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas, maka segera lakukan pertolongan pertama. Selagi memberikan pertolongan pertama, kamu wajib menghubungi pihak medis darurat untuk menanganinya. Sambil menunggu datang pertolongan dari pihak medis, kamu dapat membuat pasien dalam kondisi nyaman. Coba angkat kakinya agar sirkulasi darah berjalan lancar. Apabila pasien berhenti bernapas, segera lakukan teknik CPR.

Gejala reaksi alergi parah ini bisa diatasi dengan auto-injektor epinefrin. Alat ini diberikan melalui auto-injektor, berisi jarum yang memberikan satu dosis adrenalin pada suatu waktu. Daerah tubuh untuk injeksi biasanya otot paha luar. Setelah injeksi, gejala-gejala seharusnya mereda dengan cepat. Jika tidak, suntikan kedua mungkin diperlukan. Setelah itu, penderita wajib melakukan pemeriksaan oleh dokter untuk perawatan lebih lanjut.

Pencegahan Syok Anafilaktik

Satu-satunya cara untuk mengatasi alergi adalah menghindari penyebab pemicu alergi yang bersumber dari makanan, obat-obatan, atau benda lainnya. Dokter dapat membantu kamu untuk mengetahui pemicu alergi dengan tes sederhana seperti tes tusuk kulit atau tes darah.

Selain itu, saat kamu pergi bersama orang lain sebaiknya memberitahu alergi yang kamu miliki agar terhindar dari alergi. Kamu dapat memberitahu orang-orang terdekat tentang penanganan darurat yang harus dilakukan saat tubuhmu terkena alergi atau bahkan syok anafilaktik. Beritahu mereka informasi secara terperinci dan mendetail mengenai gejala dan penanganannya.

Jika kamu merasa memiliki alergi terhadap apa pun atau memiliki pertanyaan seputar alergi, yuk tanyakan pada dokter atau spesialis dengan menggunakan aplikasi Halodoc! Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play!

 

Baca juga: