Albinisme Bisa Sebabkan Kanker Kulit, Benarkah?
Halodoc, Jakarta – Albinisme adalah kondisi genetik bawaan yang mengurangi jumlah pigmen melanin yang terbentuk di kulit, rambut, atau mata. Albinisme terjadi di semua kelompok ras dan etnis di seluruh dunia. Sebagian besar anak albinisme lahir dari orangtua yang juga mengalami hal yang sama.
Kebanyakan pengidap albinisme memiliki kulit cerah, karenanya penting untuk menghindari kerusakan akibat sinar matahari pada kulit dan mata dengan mengambil tindakan pencegahan seperti menggunakan tabir surya, topi, kacamata hitam, dan pakaian pelindung matahari. Apakah albinisme bisa sebabkan kanker kulit?
Albinisme dan Kanker Kulit
Albinisme dapat mengembangkan sejenis kanker kulit atau melanoma yang disebut melanoma amelanotik, atau melanoma tanpa pigmen. Selama melanosit tetap ada, orang dengan albinisme dapat mengembangkan kanker kulit yang mungkin tidak terkait dengan gangguan fungsi pembuatan melanin.
Kondisi albinisme yang tidak dapat memproduksi melanin dapat membuat pengidapnya berisiko mengalami kanker kulit. Melanin adalah pigmen alami yang memberi warna pada rambut, kulit, dan mata, termasuk juga melindungi dari efek berbahaya radiasi UV.
Baca juga: 7 Fakta yang Perlu Diketahui Tentang Albinisme
Orang dengan kondisi albinisme berisiko tinggi terkena sengatan matahari dan kanker kulit, dan mata mereka sering kali sensitif terhadap sinar matahari dan cahaya lampu. Tanpa melanin, kulit lebih rentan terhadap sengatan matahari dan kerusakan kulit akibat radiasi UV.
Melanin sendiri bertindak seperti tabir surya dengan menyerap sebagian radiasi UV sebelum DNA sel kulit rusak. Itulah sebabnya orang dengan albinisme tidak dapat berjemur di sinar matahari.
Tidak hanya berisiko terkena kanker kulit, orang dengan albinisme juga memiliki mata yang sensitif. Masalah mata pada albinisme diakibatkan oleh perkembangan mata yang tidak normal karena kekurangan pigmen dan sering kali meliputi:
Baca juga: Alasan Mutasi Genetik Bisa Sebabkan Albinisme
1. Nistagmus: Gerakan mata bolak-balik horizontal secara teratur.
2. Strabismus: Ketidakseimbangan otot mata, mata juling (esotropia), mata malas atau mata yang menyimpang (eksotropia).
3. Fotofobia: Sensitivitas terhadap cahaya terang dan silau.
4. Kesalahan Refraktif: Orang dengan albinisme mungkin rabun jauh atau mengalami astigmatisme.
5. Hipoplasia foveal: Retina, permukaan di dalam mata yang menerima cahaya, tidak berkembang secara normal sebelum lahir dan pada masa bayi.
6. Saraf optik misrouting: Sinyal saraf dari retina ke otak tidak mengikuti rute saraf yang biasa.
Iris, area berwarna di tengah mata pada pengidap albinisme memiliki sangat sedikit atau tidak punya pigmen untuk menyaring cahaya yang masuk ke mata. Cahaya biasanya masuk ke mata hanya melalui pupil, lubang gelap di tengah iris, tetapi orang dengan albinisme, cahaya yang masuk bisa sampai melewati iris.
Orang dengan albinisme sensitif terhadap silau, tetapi mereka punya kecenderungan tidak suka berada dalam kegelapan, dan mereka membutuhkan cahaya untuk melihat seperti orang lain. Kacamata hitam atau lensa kontak berwarna dapat membantu penglihatan di luar ruangan. Sedangkan di dalam ruangan, pengidap bisa menggunakan lampu untuk membaca.
Baca juga: Inilah Cara Mengenali Gejala 5 Jenis Kanker Kulit
Di negara tropis, pengidap albinisme yang tidak memiliki akses ke perlindungan kulit yang memadai dapat mengembangkan kanker kulit yang mengancam jiwa. Jika mereka menggunakan pelindung kulit yang sesuai, seperti tabir surya dengan tingkat SPF 20 atau lebih tinggi dan pakaian yang menutupi kulit, pengidap albinisme dapat menikmati aktivitas di luar ruangan bahkan di cuaca terik sekalipun.
Punya pertanyaan lain mengenai albinisme? Bisa ditanyakan langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Referensi:
QSun. Diakses pada 2020. People With Albinism At High Risk For Skin Cancer.
Albinism. Diakses pada 2020. Information Bulletin – What is Albinism?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan