Ini Alasan Wanita Menopause Rentan Terkena Kanker Endometrium
Halodoc, Jakarta – Menopause atau berhentinya siklus menstruasi bulanan adalah hal normal yang akan dialami wanita ketika menginjak usia sekitar 45–55 tahun. Namun, kondisi alami ini ternyata bisa membuat wanita lebih berisiko terserang penyakit. Salah satunya adalah kanker endometrium. Ini adalah jenis kanker yang terjadi di lapisan rahim bagian dalam atau yang disebut juga endometrium. Mengapa wanita yang sudah menopause lebih rentan terserang kanker endometrium? Yuk, cari tahu jawabannya di sini.
Mengenal Kanker Endometrium
Perlu diketahui wanita, bahwa rahim merupakan organ panggul yang berbentuk seperti buah pir dan berongga. Di sanalah pertumbuhan janin terjadi. Nah, kanker endometrium tumbuh di dalam lapisan sel yang membentuk dinding rahim (endometrium) tersebut.
Ada dua tipe kanker endometrium yang utama, yaitu:
-
Kanker endometrium tipe 1. Ini adalah tipe kanker endometrium yang paling sering terjadi. Sel kanker endometrium tipe 1 berkembang secara perlahan (non-agresif) dan bisa terdeteksi sejak dini.
-
Kanker endometrium tipe 2. Tipe kanker ini sifatnya lebih agresif, sehingga perkembangan dan penyebaran sel kanker terjadi lebih cepat.
Kanker endometrium biasanya baru muncul di usia 60–70 tahun.
Baca juga: Penyebab Kanker Rahim yang Perlu Diwaspadai
Alasan Wanita Menopause Berisiko Terkena Kanker Endometrium
Penyebab kanker endometrium sebenarnya masih belum diketahui secara pasti. Namun, ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh wanita diduga kuat merupakan salah satu penyebab kanker endometrium. Bila kadar hormon progesteron lebih rendah daripada hormon estrogen, maka hal ini bisa menyebabkan lapisan rahim menebal. Lapisan rahim yang terus menebal bisa memicu sel kanker untuk tumbuh sewaktu-waktu.
Nah, wanita yang sudah memasuki masa menopause dikatakan berisiko tinggi untuk terkena kanker endometrium. Apalagi bagi wanita yang memasuki masa menopause lebih lambat dibandingkan wanita pada umumnya, yaitu di atas 50 tahun. Setelah menopause, ovarium memang sudah berhenti memproduksi hormon progesteron dan estrogen. Namun, sejumlah kecil estrogen masih diproduksi secara alami dalam jaringan lemak. Nah, estrogen yang ada di jaringan lemak inilah yang memiliki pengaruh yang lebih besar setelah menopause daripada sebelum menopause, dalam hal menyebabkan kanker endometrium.
Selain itu, sebagian wanita juga menjalani terapi hormon menopause untuk mengatasi gejala menopause. Hormon yang digunakan dalam terapi hormon menopause adalah hormon estrogen. Terapi hormon estrogen membantu mengurangi hot flashes, mengatasi kekeringan pada vagina dan mencegah osteoporosis yang bisa terjadi bersamaan dengan menopause. Namun, terapi menggunakan estrogen saja tanpa progesteron bisa menyebabkan kanker endometrium yang masih memiliki rahim. Karena itu, progestin (progesteron atau obat sejenisnya) harus diberikan bersama dengan estrogen. Hal ini disebut terapi hormon kombinasi.
Baca juga: Waspada, Wanita Sudah Menopause Berisiko Terkena Osteoporosis
Cara Mencegah Kanker Endometrium
Oleh karena itu, para wanita yang sudah memasuki masa menopause diharapkan untuk lebih waspada terhadap jenis kanker yang satu ini. Bagaimanapun mencegah lebih baik daripada pengobatan. Berikut ini beberapa cara untuk mencegah kanker endometrium bagi wanita menopause:
-
Lakukan pemeriksaan organ reproduksi secara berkala, seperti pemeriksaan panggul dan pap smear. Pemeriksaan ini bisa membantu dokter menemukan adanya gangguan atau kelainan lainnya.
-
Bila kamu ingin mengambil terapi hormon setelah menopause, penting untuk membahas manfaat dan risiko terapi hormon yang mungkin terjadi, seperti kanker, pembekuan darah, serangan jantung, dan stroke pada dokter.
Baca juga: Ketahui Pola Hidup Sehat untuk Cegah Kanker Rahim
Bila kamu mengalami perdarahan atau keluarnya cairan yang tidak normal dari vagina, kamu harus menemui dokter secepat mungkin. Jangan tunggu sampai jadwal pemeriksaan berikutnya. Untuk informasi lebih lanjut tentang risiko kanker endometrium terkait menopause, gunakan saja aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa mendiskusikan masalah kesehatan kepada dokter kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Referensi:
American Cancer Society. Diakses pada 2019. Endometrial Cancer Risk Factors.
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Endometrial cancer.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan