Alasan Wanita Menopause Rentan Alami Osteoporosis

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   20 Oktober 2022

“Ada alasan yang menyebabkan wanita menopause rentan mengalami osteoporosis. Hal ini karena jumlah hormon estrogen yang mengalami penurunan sehingga memicu pengeroposan tulang.”

Alasan Wanita Menopause Rentan Alami OsteoporosisAlasan Wanita Menopause Rentan Alami Osteoporosis

Halodoc, Jakarta – Osteoporosis adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada tulang sehingga kepadatannya berkurang. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin hal ini dapat meningkatkan risiko patah tulang. Penyakit ini dapat dialami oleh siapa saja, tetapi osteoporosis lebih banyak dialami oleh wanita.

Selain tulang wanita yang lebih kecil dan tipis dibandingkan dengan pria, ada beberapa alasan lainnya yang menyebabkan wanita lebih rentan alami osteoporosis. Salah satu alasannya karena wanita mengalami menopause. Yuk, simak ulasan mengenai kaitan antara menopause pada wanita dan osteoporosis berikut ini.

Menopause Memicu Osteoporosis

Osteoporosis dikenal juga sebagai “silent disease” karena tidak menyebabkan gejala apapun saat proses pengeroposan tulang terjadi. Pengidapnya tidak akan mengetahui pengeroposan tulang yang terjadi hingga mengalami kondisi yang menyebabkan patah tulang.

Kepadatan dan kekuatan tulang akan mencapai tahap yang paling optimal saat kamu memasuki usia 30 tahun. Namun, kondisi kepadatan tulang dapat berkurang setelah itu seiring pertambahan usia.

Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, tetapi wanita lebih rentan mengalami osteoporosis akibat beberapa alasan. Seperti tulang wanita lebih kecil dibandingkan pria dan menopause yang dialami wanita saat memasuki usia lanjut.

Perubahan hormon dalam tubuh wanita bertanggung jawab akan hal ini. Saat memasuki menopause, tubuh dapat mengalami penurunan jumlah estrogen. Padahal, hormon ini dapat memberikan perlindungan pada kepadatan dan kesehatan tulang.

Saat hormon estrogen menurun, tentunya kondisi ini dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang yang memicu pengeroposan. Jika tidak diatasi dengan baik, kondisi ini meningkatkan risiko osteoporosis.

Pencegahan Osteoporosis setelah Menopause

Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh wanita untuk mencegah kondisi ini setelah memasuki masa menopause, yaitu:

  1. Rutin Berolahraga

Jangan ragu untuk melakukan olahraga secara rutin saat memasuki usia lanjut. Pastikan kamu melakukan olahraga ringan setiap hari untuk mengoptimalkan kesehatan tulang. 

Berikut manfaat olahraga untuk kesehatan tulang:

  • Memperlambat proses pengeroposan tulang.
  • Meningkatkan kekuatan otot.
  • Meningkatkan keseimbangan.
  1. Konsumsi Makanan Sehat

Kalsium dan vitamin D adalah dua nutrisi yang diperlukan untuk kesehatan tulang. Pastikan kamu memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut dengan mengonsumsi berbagai makanan sehat, seperti:

  • Ikan.
  • Susu.
  • Sayuran hijau.
  1. Hindari Kebiasaan Merokok

Selain meningkatkan risiko gangguan jantung, merokok juga bisa memicu kondisi osteoporosis. Kebiasaan merokok juga bisa menurunkan jumlah hormon estrogen yang dapat memengaruhi kesehatan tulang.

  1. Rutin Melakukan Pemeriksaan Kesehatan

Jangan lupa untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit. Pastikan kondisi kesehatan dan kepadatan tulang dalam kondisi yang baik. Dengan melakukan pemeriksaan, kamu bisa melakukan perawatan untuk mencegah gangguan pada tulang.

  1. Konsumsi Suplemen untuk Tulang

Kamu juga bisa mengonsumsi suplemen yang tepat untuk menjaga kesehatan tulang. Cek kebutuhan medis yang kamu perlukan menggunakan Halodoc.

Kebutuhan medis yang kamu perlukan bisa langsung diantarkan kemana saja. Praktiskan? Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play. sekarang juga.

Itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah osteoporosis setelah memasuki menopause. Jadi, pastikan menerapkan gaya hidup sehat setelah menopause agar terhindar dari osteoporosis, ya!

Referensi:
Penn Medicine. Diakses pada 2022. Menopause And Osteoporosis: What’s The Connection?
OASH. Diakses pada 2022. Osteoporosis.