Alasan Wanita Dapat Mengalami Orgasme yang Berulang
Halodoc, Jakarta - Orgasme merupakan puncak kepuasan saat melakukan hubungan intim. Banyak sekali fakta menarik tentang seputar hal tersebut, salah satunya adalah orgasme berulang pada wanita. Ya, wanita mampu merasakan orgasme berulang, sedangkan pria akan membutuhkan waktu untuk kembali pulih dan mencapai klimaksnya.
Orgasme akan membuat beberapa bagian tubuh wanita dan pria mengalami pembengkakan atau mengeras. Namun setelah beberapa waktu, pembengkakan atau pengerasan pada beberapa bagian tubuh tersebut akan kembali normal. Saat mencapai puncaknya, baik wanita atau pria akan merasa lebih bersemangat, bahagia, timbul rasa nyaman, serta kedekatan fisik dan psikis dengan pasangan.
Bagi sebagian wanita, orgasme berulang masih menjadi teka-teki. Namun faktanya, sekitar 15 persen wanita pernah merasakan orgasme berulang, atau orgasme yang terjadi secara berurutan dalam satu kali sesi berhubungan intim. Lantas, apa alasan wanita dapat mengalami orgasme berulang? Berikut ulasan selengkapnya!
Baca juga: Sakit Kepala Muncul saat Orgasme, Apa Penyebabnya?
Ini yang Menjadi Alasan Orgasme Berulang pada Wanita
Beberapa saraf memainkan peran penting saat orgasme pada wanita terjadi. Salah satu saraf tersebut bernama nucleus accumbens, yaitu suatu wilayah pada otak yang berhubungan dengan kenikmatan melalui pelepasan transmitter yang kenal dengan sebutan endorfin.
Saat orgasme, semua saraf pada otak dirangsang secara bersamaan, dan mengaburkan perbedaan antara masing-masing fungsi saraf. Bukan itu saja, saat klimaks, area yang terletak di belakang mata yang berperan dalam kontrol perilaku akan dinonaktifkan. Hal tersebut yang menjadi salah satu faktor mengapa orgasme terasa melelahkan.
Orgasme pada wanita terjadi saat rahim, vagina, dan anus menegang secara bersamaan dengan jarak waktu selama 0.8 detik. Saat orgasme kecil terjadi, akan terdiri dari 3-5 kontraksi, sedangkan orgasme hebat akan terdiri dari 10-15 kontraksi. Wanita dapat merasakan orgasme berulang karena otak wanita yang terus menyala, sehingga mampu mengalami banyak klimaks dalam satu waktu berhubungan intim.
Berbeda dengan wanita, wilayah otak pria menjadi tidak responsif dalam menerima rangsangan sensorik pada penis setelah pulih dari orgasme pertama. Hal tersebut membuat pria membutuhkan waktu cukup lama untuk mengalami klimaks selanjutnya setelah orgasme pertama.
Baca juga: Fantasi Seksual dengan Pasangan, Sehat atau Tidak?
Hanya 25 Persen Wanita yang Merasakan Orgasme
Meskipun wanita mampu mengalami orgasme berulang saat berhubungan intim, hanya sekitar 25 persen wanita yang bisa mencapai klimaks. Wanita yang lain bisa saja tidak menyadari bahwa mereka telah mencapai klimaks, atau tidak pernah mengalaminya sama sekali.
Berbeda dengan wanita, sekitar 90 persen pria selalu mencapai klimaksnya setiap kali berhubungan seksual. Selama pria bisa ereksi, beberapa menit rangsangan seksual yang diterima, akan berujung pada ejakulasi. Itulah sebabnya, 90 persen pria selalu mengalami klimaks saat berhubungan seksual.
Wanita yang memiliki ukuran klitoris semakin kecil, serta jarak klitoris dan vagina yang jauh akan sulit untuk mencapai klimaks. Kesulitan orgasme bukan datang dari faktor internal saja, saat klimaks beberapa wanita tidak merasakan tenang atau rileks, karena panggul terasa berat dan sakit saat orgasme. Hal tersebut juga menjadi salah satu faktor sulitnya orgasme pada wanita.
Baca juga: 5 Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Lama Tidak Berhubungan Intim
Saat kamu mengalami gangguan orgasme secara berulang dan terjadi sejak lama, diskusikan dengan dokter di aplikasi Halodoc untuk langkah perawatan yang tepat, ya! Secara tidak langsung, gangguan orgasme akan menurunkan kualitas hubungan intim kamu dan pasangan, yang berujung pada menurunnya kualitas hidup seseorang. Jadi, jangan sampai disepelekan.
Referensi:
How Stuff Works. Diakses pada 2020. What happens in the brain during an orgasm?
HowMD. Diakses pada 2020. Your Guide to the Sexual Response Cycle.
Women’s Health. Diakses pada 2020. The Female Orgasm: How it Works.